Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
PENGHIBURAN DAN PERINGATAN PADA MASA KESUSAHAN BESAR –
|
Yesus berkata, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan.” Kata yang diterjemahkan “penganiayaan’ di sini berasal dari kata Yunani thlipsis. Kata tersebut bisa juga diterjemahkan “kesusahan.” Kita semua memiliki kesusahan dalam hidup kita. Tetapi saat terburuk dari kesusahan tersebut belum datang. Kesusahan besar adalah periode tujuh tahun tepat sebelum Kristus turun ke Bukit Zaitun untuk memerintah dunia dalam kebenaran. Bagian terburuk dari kesusahan besar itu adalah tiga setengah tahun terakhir. Dalam tujuh tahun sebelum Kristus kembali ke bumi, Antikristus akan memerintah dunia. Alkitab menunjukkan bahwa setiap orang yang menjadi orang Kristen selama tujuh tahun ini akan menjadi martir.
Rasul Yohanes melihat penglihatan tentang jiwa-jiwa orang-orang Kristen yang dibunuh pada masa Kesusahan besar ini berada di Surga ini. Dia berkata,
“Aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki” (Wahyu 6:9).
Kemudian ia menulis,
“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:14).
Tujuh tahun ini akan lebih buruk bagi orang Kristen ketimbang periode lain dalam sejarah. Yesus berkata,
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” (Matius 24:21).
Benar, memang akan ada pengangkatan. Alkitab berkata,
“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (I Tesalonika 4:16-17).
Namun kita tidak boleh berpikir bahwa janji ini akan membebaskan kita dari berbagai pencobaan hari ini, bahkan sebelum Kesusahan Besar tersebut datang. Dalam teks kita, Yesus berkata bahwa orang Kristen akan mengalami kesusahan sepanjang zaman ini.
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33).
+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
SEKARANG KHOTBAH-KHOTBAH KAMI DAPAT DIAKSES DENGAN TELEPON SELULER ANDA.
KUNJUNGI WWW.SERMONSFORTHEWORLD.COM.
KLIK TOMBOL WARNA HIJAU DENGAN KATA “APPLIKASI”.
IKUTI INSTRUKSI SELANJUTNYA
+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
Mari kita perhatikan apa yang dikatakan Yesus di sini dengan sangat hati-hati. Saya akan mengomentari bagian kedua dari ayat tersebut, kemudian bagian pertama, dan kemudian bagian terakhir.
I. Pertama, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan.”
Yesus mengatakan ini kepada para Murid, dan itu berlaku untuk semua orang Kristen di zaman ini. Orang Kristen akan mengalami masalah-masalah fisik. Rasul Paulus menulis,
“Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku…” (II Korintus 12:7).
Ini sepertinya menunjukkan masalah yang dialami Paulus dengan penglihatannya. Ini merupakan indikasi bahwa orang-orang Kristen akan mengalami kesusahan terkait masalah penyakit fisik, rasa sakit, dan kematian fisik. Kita tidak luput dari penyakit fisik dan rasa sakit ketika kita menjadi orang Kristen.
Orang-orang Kristen juga akan melalui berbagai pencobaan dan kesusahan lain di dunia kita yang telah jatuh dan berdosa ini. Rasul Paulus berbicara tentang pengalaman orang-orang Kristen
“…Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan” (Roma 8:35-36).
Tetapi dia mengindikasikan bahwa tidak ada dari berbagai kesusahan ini yang bisa “memisahkan kita dari kasih Kristus” (Roma 8:35a).
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yohanes 16:33).
Semua Rasul terbunuh karena iman mereka kepada Kristus - kecuali Yohanes - yang dimasukkan ke dalam minyak mendidih, dan menderita bekas luka selama sisa hidupnya. Orang-orang Kristen sepanjang zaman telah menderita karena iman mereka. Buku Foxe’s Book of Martyrs adalah buku klasik yang mendokumentasikan penderitaan para martir Kristen sepanjang sejarah. Dr. Paul Marshall berkata,
Di hutan-hutan Amerika Tengah... Kamp-kamp kerja paksa Tiongkok, penjara-penjara Pakistan, berbagai kerusuhan di India, dan desa-desa Sudan sudah tak terhitung banyaknya orang percaya telah membayar harga tertinggi untuk iman mereka (ibid., halaman 160).
Di Sudan orang-orang Kristen diperbudak. Di Iran mereka dibunuh. Di Kuba mereka dipenjara. Di Tiongkok mereka dipukuli sampai mati. Di lebih dari 60 negara di seluruh dunia, orang-orang Kristen di seluruh dunia dihina, direndahkan, disiksa atau dihukum mati karena iman mereka. 200.000.000 orang Kristen di seluruh dunia hidup dalam ketakutan sehari-hari terhadap ancaman polisi rahasia, penjaga, atau penindasan dan diskriminasi negara... Ratusan juta orang Kristen menderita hanya karena apa yang mereka yakini (Paul Marshall, Ph.D., Their Blood Cries Out, Word, 1997, cover belakang buku).
Bahkan di sini di Barat, orang Kristen sejati sering direndahkan dan diremehkan atau dilecehkan, oleh masyarakat yang semakin sekuler. Kekristenan dan Alkitab diejek di ruang-ruang kuliah. Banyak orang Kristen didiskriminasi dalam karir kerja mereka, dan yang lain diberhentikan dari pekerjaan mereka karena keinginan mereka untuk menyembah Allah di gereja-gereja mereka pada Hari Tuhan. Bahkan anggota keluarga non-Kristen dan kaum injili baru yang lemah mengejek orang Kristen yang berdedikasi. Seperti yang Yesus katakan,
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yohanes 16:33).
II. Kedua, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.”
Ini adalah janji bagi mereka yang ada “di dalam Kristus.” “Di dalam Aku.” Dia adalah sumber kedamaian batin. Yesus berkata,
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…” (Yohanes 14:27).
Ketika seseorang mengenal Kristus, ada kedamaian batin yang menetap yang tidak dimiliki orang lain di dunia.
Orang yang “ada di dalam” Kristus, dan yang menyerahkan masalahnya kepada Allah dalam doa, memiliki kedamaian yang khas, yang disebut Alkitab sebagai “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal” (Filipi 4:7). Dunia tidak bisa memahami mengapa orang Kristen harus ditangkap, disiksa, dipenjara, dan dieksekusi - seperti yang terjadi di banyak negara di dunia pada malam ini.
Kedamaian ini tidak berarti bahwa orang Kristen tidak memiliki konflik batin, masalah emosional, atau penyakit fisik. Banyak kaum injili di Amerika terobsesi dengan kesuksesan, kemakmuran, ketenangan, kebahagiaan, dan peningkatan diri. Tema-tema ini akan tampak biasa saja, bagi seorang Kristen di Tiongkok yang digantung terbalik karena keyakinannya, atau seorang Kristen di Kuba yang telah menghabiskan lima tahun di sel isolasi, atau seorang Kristen di Iran yang sedang menghadapi kematian karena percaya kepada Yesus.
Orang-orang Kristen yang dianiaya di negara-negara Dunia Ketiga ini jauh lebih mudah untuk memahami apa yang Yesus maksud ketika Dia berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (Yohanes 16:33). Saya pikir mereka akan mengerti bahwa kedamaian ini merujuk pada ketenangan batin, yang dihasilkan dari pengetahuan bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni, dan bahwa Allah memperhatikan mereka.
Saya akan membacakan II Korintus 11: 24-28. Dengarkan ketika saya memberi tahu Anda apa yang terjadi pada Rasul Paulus. Dia berkata,
“Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat” (II Korintus 11:24-28).
Bagaimana Paulus dapat berbicara tentang memiliki kedamaian dalam situasi seperti itu? Namun dia melakukannya. Paulus memberikan jawabannya dalam Filipi 4: 6, 7.
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:6-7).
Paulus mengalami banyak kesusahan dan penderitaan, namun ia berbicara di sini tentang “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal.”
III. Ketiga, “Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda dapat melewati berbagai pencobaan dan kesusahan hidup. Orang-orang muda di perguruan tinggi sekuler harus duduk di kelas demi kelas, tempat Alkitab dan Kekristenan diserang, diremehkan, dan diejek. “Bisakah saya bertahan, dan menjadi seorang Kristen?”, pikir para mahasiswa itu. “Bisakah saya menjalani pencobaan sekarang ini? Bisakah saya bertahan ketika orang-orang berbalik melawan saya? Bisakah saya bertahan ketika saya sendiri takut - dan saya tidak memiliki iman yang besar?”
Dewasa ini orang-orang Kristen yang serius diejek sebagai orang fanatik. Orang akan mengatakan bahwa Anda melakukan terlalu banyak untuk Yesus. Mereka mengajak Anda masuk agama yang lebih santai, satu jam pada hari Minggu pagi, atau tidak ada gereja sama sekali. Mereka mengatakan bahwa Anda akan bahagia jika hanya Anda mau berhenti mengikuti Kristus. “Tidak perlu memikul salib. Tidak perlu menderita atau sakit,” demikianlah kata mereka. “Lupakan semuanya. Biarkan saja semua berjalan dan menjadi seperti apa adanya.” Mereka menekan Anda. Seperti yang Yesus katakan, “Di dunia kamu akan mengalami kesusahan
Tetapi Kristus berkata, “Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Dengarkan ketika saya membacakan Roma 8: 35-39.
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:35-39).
Ketika Anda datang kepada Kristus, Dia mengambil alih. Dia menggenggam Anda dan tidak akan membiarkan Anda pergi. Ketika Anda datang kepada Kristus, Anda tidak harus berpegang pada-Nya. Dia memegang Anda! Dari saat pertobatan Anda, Anda selamanya aman di dalam Kristus. Fakta bahwa ada 200 juta orang di Dunia Ketiga yang bersedia menderita karena iman Kristen mereka membuktikan bahwa Kristus memegang para pengikut-Nya, dan tidak akan membiarkan mereka binasa tanpa harapan Sorga. Datanglah kepada Kristus, dan Dia melakukan semua penyelamatan, dan semua pemeliharaan! Seperti lagu yang tadi dinyanyikan oleh Mr. Ngann sebelum khotbah,
Dasarnya teguh bagi yang beriman:
Yang lari padaNya selalu aman!
JanjiNya tetap, tak perlu kau gentar:
Berlindung padaNya, sabdaNya benar:
(“How Firm a Foundation,” ‘K’ in Rippon’s ‘Selection of Hymns,’ 1787/
Nyanyian Pujian No. 245).
Tema khotbah ini adalah “Penghiburan dan Peringatan pada Masa Kesusahan Besar - Sekarang dan di Masa Depan.” Saya telah memberi Anda penghiburan pada malam ini. Tetapi saya juga harus memberi Anda kata peringatan. Masalah apa pun yang kita alami sekarang sangat kecil dibandingkan dengan apa yang diderita orang lain di tempat lain. Di Dunia Ketiga orang Kristen dipukuli, dimasukkan ke dalam penjara, disiksa dan dibunuh karena percaya kepada Yesus. Kehidupan kita di sini, di Amerika begitu ringan dibandingkan dengan apa yang mereka alami di sana. Di tahun-tahun mendatang mungkin akan jauh lebih sulit untuk menjadi seorang Kristen di sini. Tekanannya akan lebih buruk. Anda mungkin kehilangan pekerjaan, rumah, dan uang Anda karena menjadi orang Kristen yang serius. Ini terjadi di negara lain sekarang. Teman dan kerabat Anda mungkin berbalik melawan Anda. Berbicara tentang Kesusahan Besar, Yesus berkata, “Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku” (Markus 13:12, 13). Ini terjadi di negara lain sekarang. Jangan heran jika orang menolak Anda bahkan sebelum masa tujuh tahun itu.
Nabi Yeremia berkata, “Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?” (Yeremia 12: 5). Ya, Anda sedang mengalami kesusahan sekarang. Tetapi jika Anda tidak bisa mengatasi tekanan kecil hari ini, apa yang akan Anda lakukan ketika itu semakin buruk kelak? Jika Anda tidak dapat menjalani kehidupan Kristen di waktu yang ringan hari ini, apa yang akan Anda lakukan ketika badai datang? Saya mendorong Anda untuk menjadi orang Kristen yang kuat sekarang. Jika Anda melakukannya sekarang, Anda akan menjadi orang Kristen yang kuat nantinya. Saya memikirkan hal itu sebagai orang Kristen baru ketika saya membaca buku Pendeta Richard Wurmbrand, Tortured for Christ. Itu bukan hanya buku untuk dibaca. Buku itu telah mengubah hidup saya. Menjadi seorang Kristen tidak selalu mudah. Ini bisa sulit. Itu susah. Ya, “Kuatkanlah hatimu” (Yohanes 16:33). Tetapi hitung juga harga yang harus dibayar (lihat Lukas 14:28). Itu akan sungguh layak, karena Anda akan hidup bersama Kristus selamanya.
Dan sekarang saya harus berbicara kepada yang mereka yang masih terhilang yang ada di sini malam ini. Yesus mengasihi Anda. Ia telah mati di kayu Salib untuk membayar dosa-dosa Anda. Dia telah mencurahkan Darah-Nya untuk menghapus dosa Anda. Ia telah bangkit dari kubur untuk memberi Anda kehidupan. Jika Anda percaya kepada-Nya, Anda akan diselamatkan selamanya. Tetapi percaya Yesus bukan hanya dengan beberapa kata. Percaya Yesus berarti mempercayai Yesus. Ya, akan ada masa-masa sulit. Ya, Anda mungkin menderita. Tetapi itu layak. Anda akan mengenal Yesus. Anda akan hidup bersama Kristus selamanya jika Anda percaya kepada-Nya. Jika Anda ingin berbicara dengan saya tentang bagaimana percaya Yesus, silahkan maju ke depan dan duduk di dua baris pertama. Amin.
Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”
Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah:“How Firm a Foundation”
(‘K’ in Rippon’s ‘Selection of Hymns,’ 1787).
GARIS BESAR KHOTBAH PENGHIBURAN DAN PERINGATAN PADA MASA KESUSAHAN BESAR – SEKARANG DAN DI MASA DEPAN ENCOURAGEMENT AND WARNING IN TRIBULATION – Khotbah oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). (Wahyu 6:9; 7:14; Matius 24:21; I Tesalonika 4:16-17)
I. Pertama, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,”
II. Kedua, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku,” Yohanes 14:27;
III. Ketiga, “Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia,” |