Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
BAGAIMANA YUDAS ISKARIOT
|
Kata “sop” [dalam KJV atau “roti” dalam TB-LAI] adalah sepotong roti tak beragi yang Yesus dan murid-murid-Nya makan pada Perjamuan Terakhir. “Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis.” Ini adalah salah satu ayat yang paling mengerikan di dalam Alkitab. Ini memberitahu kita bahwa Setan merasuki Yudas - dan ia menjadi kerasukan Iblis. Sungguh aneh, padahal Yudas adalah salah satu murid terdekat Kristus. Ada peringatan dalam kisah Yudas bagi kita semua - apakah kita telah diselamatkan atau masih terhilang.
Yudas Iskariot adalah anak dari Simon Iskariot. “Iskariot” mengacu pada kampung halamannya, yaitu Keriot, di selatan Yudea. Jadi Yudas adalah satu-satunya dari dua belas murid yang tidak berasal dari Galilea di utara. Namanya selalu didaftarkan terakhir dalam daftar para Murid. Dia seharusnya telah menjadi Murid yang penting. Ia menjabat sebagai bendahara mereka.
Kisah Yudas Iskariot gelap dan menakutkan. Tapi karena itu diberikan dalam keempat Injil maka tentunya itu penting, dan untuk itu diperlukan seorang pengkhotbah untuk kadang-kadang berbicara tentang hal itu. Saya akan memberitahu Anda bagaimana Yudas menjadi kerasukan setan. Berikut ini adalah ceritanya.
Markus pasal tiga mengatakan bahwa Kristus naik gunung dan memanggil murid-murid-Nya. Merekalah orang-orang yang akan mendirikan gereja-gereja setelah Kristus naik ke Sorga. Mulai sejak itu pekerjaan utama Kristus adalah mengajar dan melatih dua belas murid ini. Yesus menyebut mereka Rasul - yang berarti mereka adalah orang-orang yang “diutus.” Dia memanggil mereka untuk bersama-Nya, untuk belajar melalui teladan-Nya dan untuk berbagi dalam pelayanan-Nya. Dia memberi mereka kuasa-Nya untuk berkhotbah, menyembuhkan penyakit dan mengusir setan demi nama-Nya. Salah satu tanggung jawab mereka adalah mengalahkan kekuatan setan. Nama-nama mereka semua dicatat dalam Markus 3:16-19. Nama yang pertama adalah Petrus. Nama yang kedua belas adalah Yudas Iskariot.
Dalam Matius 10:1-4, kita diberitahu bahwa Yesus mengutus para murid tersebut untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan memberitakan Injil. Sekali lagi semua dari dua belas nama mereka dicatat. Sekali lagi yang pertama bernama Petrus, dan yang terakhir bernama Yudas Iskariot. Matius 10:1 mengatakan bahwa Yesus memberi semua Murid ini “kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat,” serta melakukan mujizat lain dan memberitakan Injil. Yudas juga diberi “kuasa” tersebut - dan ia sendiri juga mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan memberitakan Injil. Yudas kemudian menjadi orang yang mengkhianati Kristus. Tetapi Yesus memberi orang ini kuasa dan wewenang untuk memberitakan Injil (Matius 10:7). Dia juga diberi kuasa untuk “Menyembuhkan orang sakit; membangkitkan orang mati; mentahirkan orang kusta; mengusir setan-setan” (Matius 10:8). Ini adalah poin penting bagi kita untuk diingat hari ini. Ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak semua yang mengaku Kristen dapat dipercaya - bahkan sekalipun mereka mampu menyembuhkan orang sakit, mengusir setan - dan, ya, membangkitkan orang mati! Beberapa orang jahat telah mampu melakukan hal-hal seperti itu sepanjang sejarah Kristen. Ambil contoh Rasputin, seorang biarawan Rusia yang dibawa ke istana Tsar Rusia sendiri untuk menyembuhkan anak Tsar. Dan hari ini kita harus sangat berhati-hati dengan menonton orang-orang seperti Benny Hinn, dan para penginjil “penyembuh” lainnya. Mereka mungkin saja sejahat Yudas Iskariot - yang kemudian mengkhianati Kristus di Taman Getsemani. Tetapi Yudas tidak menjadi kerasukan setan segera. Ada tahapan-tahapan ia mengambil jalannya menuju kebinasaan!
Seperti yang saya katakan, Yudas adalah bendahara dari para murid itu. Dia membawa sedikit uang mereka dalam kantong atau “sebuah tas.” Dia memberi uang dari tas itu kepada murid-murid lainnya ketika mereka membutuhkannya. Alkitab mengatakan bahwa Yudas Iskariot “seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yohanes 12:6).
Yudas “adalah seorang pencuri.” Itu berarti dia memiliki hati seorang pencuri. Dia mencuri sebagian dari uang yang ada di tas (atau kantong) yang dibawa itu. Tafsiran Matthew Henry mengatakan, “Dia senang meraba uang itu.” Tidak ada yang salah dengan mendapatkan uang melalui bekerja dengan jujur. Namun Rasul Paulus berkata,
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (I Timotius 6:10).
J. C. Ryle berbicara tentang “bahaya besar dari cinta uang... Ini adalah jerat bagi orang miskin maupun orang kaya. Mempercayainya membinasakan jiwa. Mari kita puas dengan apa yang kita memiliki” (J. C. Ryle, Expository Thoughts on Mark, Banner of Truth, 1994 paperback, hlm. 210, 211; catatn untuk Markus 10:23).
Saya telah melihat banyak anak muda tersesat karena mereka ingin “keamanan.” Saya telah melihat mereka secara bertahap menyerah dari komitmen Kristen yang kuat untuk mencari “keamanan” dalam karir bergaji tinggi. Ketika saya menulis kata-kata ini suatu malam saya berpikir tentang seorang teman lama, yang dulu tergoda oleh dunia ini dan berpaling dari Yesus. Kata lain untuk keamanan adalah uang. Adalah berbahaya dengan percaya pada uang. Yesus berkata, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Markus 10:24).
Salah satu ayat kehidupan rekan saya Dr. Cagan adalah Amsal 11:4, “Pada hari kemurkaan harta tidak berguna” (Amsal 11:4). Dr. Cagan baru-baru ini mengatakan kepada saya bahwa orang-orang muda sering berpikir bahwa “nafsu” hanya merujuk pada dosa seksual atau obat-obatan. Dia mengatakan, “Mereka tidak menyadari bahwa nafsu untuk uang dan prestise adalah sama berbahayanya dengan dosa seksual dan heroin - mungkin bahkan lebih lagi bagi orang Kristen muda.” Dr. Cagan sendiri pernah tergoda oleh setan untuk hidup demi keamanan dan prestise. Keinginan besarnya adalah mengumpulkan satu juta dolar sebelum ia berusia tiga puluh tahun. Dia menyerahkan nafsu itu ketika ia bertobat. Dia sekarang menjadi pendeta muda gereja kita. Ikutilah teladannya!
Yudas Iskariot binasa dan pergi ke neraka karena ia menginginkan uang di kantong yang dibawanya! Ingat Perumpamaan Seorang Penabur!
“Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan [atau uang] dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang” (Lukas 8:14).
Anda bisa saja begitu terjebak dalam mengejar “kekayaan dan kenikmatan hidup” sehingga secara bertahap Anda akan “terhimpit” dan menjadi seorang Kristen KTP. Itulah yang membinasakan mantan pemimpin yang memecah belah gereja kita ini bertahun-tahun yang lalu. Jauhi itu! Jauhi itu! Jauhi nafsu Yudas!
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Sebagian besar dari Anda telah mendengar saya mengatakan tentang sesuatu yang terjadi pada saya ketika saya masih kuliah. Saya menghadapi saat-saat yang sangat sulit. Saya harus bekerja dari jam 8:00 pagi sampai 5:00 sore. Lalu saya mengambil kelas malam di Cal State Los Angeles pada malam hari. Butuh waktu delapan tahun untuk mendapatkan gelar sarjana muda pada kelas malam hari itu. Sekitar setengah jalan kuliah di perguruan tinggi itu saya menjadi begitu lelah dan putus asa sehingga saya dicobai oleh Iblis. Saat itu salah seorang profesor saya menyarankan kepada saya agar saya menjadi seorang guru. Dia adalah seorang pria yang saya kagumi, yang mengajar sastra modern. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya bisa memiliki karir yang baik sebagai guru bahasa Inggris. Saya sangat serius memikirkannya dan akan menyerah terhadap kerinduan untuk masuk ke dalam pelayanan, dan sebaliknya menjadi seorang guru. Saya hampir melakukannya, tapi terlebih dahulu saya pergi mengunjungi pendeta saya Dr. Lin. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan pernah puas dengan apa pun dibandingkan pelayanan. Saya ingat saat itu saya menyadari bahwa pikiran untuk menjadi seorang guru bahasa Inggris adalah godaan dari Iblis. Dr. John R. Rice tergoda dengan cara yang sama sebelum ia masuk ke dalam pelayanan. Bagi orang lain itu bukan berarti berdosa dengan menjadi seorang guru, tapi itu akan menjadi dosa bagi saya. Itu bukan apa yang Allah ingin saya lakukan dengan hidup saya.
Jika saya telah menyerah dalam pencobaan itu tak satu pun dari Anda akan berada di sini malam ini! Mr. Griffith tidak akan diselamatkan. Dr. Chan tidak akan diselamatkan. Demikian juga halnya dengan Mr. Lee, atau salah satu pemimpin gereja kita. Anda tidak akan diselamatkan juga. Bahkan banyak dari Anda tidak akan pernah dilahirkan! Banyak orang tua Anda bertemu di gereja kita ini. Mereka tidak akan menikah dan Anda tidak akan pernah lahir. Gereja ini tidak akan ada. Saya tidak akan pernah mengenal istri saya yang cantik ini. Anak saya tidak akan lahir, dan anak Hannah tidak akan pernah lahir.
Gereja yang saya rintis di Northern California tidak akan ada. Empat puluh gereja yang dirintis dari sana tidak akan ada. Ratusan orang tidak akan diselamatkan - dan naskah khotbah dan video di website kita ini tidak akan pernah diberitakan atau diterbitkan ke seluruh dunia. Ribuan jiwa telah berubah menjadi buruk jika saya telah menyerah dalam pencobaan itu dan menjadi seorang profesor bahasa Inggris di beberapa perguruan tinggi atau universitas.
Kemudian, ketika saya lulus kuliah dan pergi ke seminari, saya sangat tergoda untuk meninggalkan pelayanan kembali. Saya benar-benar berhenti pelayanan selama beberapa hari. Tapi Allah memanggil saya kembali suatu malam. Melalui banyak kesepian dan sakit hati yang saya lalui - dan saya senang melaluinya. Bagi saya gereja ini lebih bernilai daripada semua emas di bumi. Pelayanan untuk seluruh dunia melalui Internet ini bagi saya lebih berharga daripada jutaan dolar! Ini mungkin tampak seperti hal kecil bagi Anda, tetapi gereja ini adalah hal yang paling penting di dunia ini bagi saya!
Hidupku, kasihku kuserahkan padaMu;
Engkau Anak Domba Allah yang t’lah mati bagiku;
Oh ku mau setia,
Juruselamatku dan Allahku!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Betapa puas hidupku kan jadi!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Juruselamatku dan Allahku!
(“I’ll Live For Him” oleh Ralph E. Hudson, 1843-1901;
diubah oleh Dr. Hymers).
Saya tidak hanya melihat gereja ini adalah harta yang berharga sekarang - saya juga melihat bahwa gereja ini sudah seharusnya menjadi harta yang berharga, dapat menjadi harta yang berharga, dan oleh anugerah Allah, gereja ini akan tetap menjadi harta yang berharga! Dalam pikiran saya, saya bisa melihat setiap sudut auditorium gereja ini diisi dengan orang-orang muda yang bahagia! Saya bisa melihat Roh Allah turun. Saya bisa melihat wajah-wajah yang bersinar dari orang-orang muda yang sedang menangis dan berdoa, dan bersorak kegirangan! Saya bisa melihat orang-orang muda memberikan hidup mereka untuk pelayanan - dan beberapa orang akan pergi ke ladang misi luar negeri sebagai para misionaris. Saya bisa melihat sebuah gereja perkasa, penuh sesak - dengan kasih Allah terpancar yang keluar dari tempat ini ke setiap sudut gelap dari negara kita dan dunia kita ini! Saya bisa melihat Kristus Yesus ditinggikan dan mencurahkan kasih-Nya pada ratusan jiwa di seluruh bumi! Saya bisa mendengar mereka bernyanyi,
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Betapa puas hidupku kan jadi!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Juruselamatku dan Allahku!
Yudas pernah merasa seperti itu. Tapi dia adalah pengikut Yesus yang mendua hatinya. Dia ditarik ke dalam dua sisi. Sebagian dari dirinya menginginkan Yesus. Tapi bagian lain dari dirinya menginginkan hal-hal dari dunia ini. Alkitab mengatakan, “Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yakobus 1:8). Dan, Yudas memasukkan tangannya ke dalam tas kecil yang berisi uang milik para murid itu. Itu tidak banyak - hanya beberapa genggam koin yang orang telah persembahkan dengan tulus kepada Yesus ketika mereka diberkati oleh-Nya. Tetapi Yudas meraba uang itu lagi dan lagi. Kemudian selanjutnya ia mencuri beberapa koin untuk dirinya sendiri.
Sama seperti semua murid, ia berpikir bahwa Yesus akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi ini segera. Bahkan setelah Ia bangkit dari antara orang mati mereka berkata, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Kisah Para Rasul 1:6). Mereka memikirkan siapa dari antara mereka yang akan menjadi yang terbesar dalam kerajaan itu. Mereka meributkan “siapakah yang terbesar di antara mereka” (Lukas 9:46).
“Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh…” (Matius 16:21). Saya percaya bahwa Yudas mulai berpikir bahwa Yesus akan mati dan tidak mendirikan kerajaan-Nya - sehingga ia tidak memperoleh keuntungan dengan mengikuti Yesus lebih lama lagi. Iblis mendekat dan lebih dekat lagi kepada Yudas karena ia memikirkan tentang hal-hal tersebut.
Ketika hari raya Paskah tiba. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat sedang mencari berbagai cara untuk membunuh Yesus. “Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas… Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya” (Lukas 22:3-5). “Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas.” Dia menginginkan uang selama ini. Maka selanjutnya Iblis bermain pada titik lemahnya, dan Yudas menyerah – “Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas” - dan ia pergi kepada imam-imam kepala untuk mengkhianati Juruselamat. Yudas Iskariot mengkhianati Kristus demi uang! Ketamakan telah membinasakan jiwanya!
Dr. Cagan menyampaikan khotbah yang penuh kuasa pagi ini tentang “keinginan mata serta keangkuhan hidup” (I Yohanes 2:16). Dr. Cagan berkata, “Apa yang saya maksud dengan ‘keinginan mata serta keangkuhan hidup’? Saya sedang berbicara tentang uang dan hal-hal yang bisa dibeli dengan uang - sebuah rumah, mobil, pakaian bagus, perjalanan fantastis, segala sesuatu yang lainnya... Ketika uang dan apa yang dibeli menguasai mata Anda dan menjadi tujuan utama Anda, dan Anda ingin lebih memperbanyak uang Anda, Anda telah ditangkap dan diperbudak oleh keinginan mata. Saya [juga] sedang berbicara tentang pujian dari orang-orang yang masih terhilang. Saya sedang berbicara tentang kehormatan dan promosi dan gelar dan sertifikat, dan semua hal yang menyenangkan yang orang katakan tentang Anda. Ya, Anda harus menyelesaikan sekolah Anda dengan baik. Ya, Anda harus mendapatkan pekerjaan dan bekerja keras untuk hal itu. Tapi ketika semua kehormatan dan promosi dan gelar dan pujian itu membuat Anda berpaling dari hal-hal tentang Allah, Anda telah ditawan oleh keangkuhan hidup.”
Kemudian Dr. Cagan berbicara tentang orang-orang yang akan Iblis gunakan untuk menggoda Anda. Dr. Cagan berkata, “Dia akan menggunakan orang yang Anda sukai dan hormati. Dia akan menggunakan orang-orang... yang darinya Anda belajar - apa yang disebut ‘para mentor’ dalam dunia bisnis. Dia akan menggunakan orang-orang itu di perguruan tinggi yang Anda kagumi dan hormati - profesor dan para mentor lain Anda dalam hidup Anda. Anda akan mendengarkan mereka dan mengikuti saran mereka. Anda tidak akan berpikir seperti ini, tetapi mereka akan menjadi pendeta Anda yang sesungguhnya - gembala Anda, pemandu Anda... Anda tidak akan berpikir bahwa itu adalah suatu godaan. Itu akan terlihat baik bagi Anda. Tapi itu akan menarik kasih Anda jauh dari Kristus... Ketika Anda masih muda, Kristus dan gereja tampak sangat penting, tetapi sekarang Anda akan mulai menempatkan mereka berada di rak bagian yang lebih kecil dari hidup Anda... Dan begitu seterusnya - dan seterusnya - sampai Anda menjadi seorang tawanan - seperti Samson, dengan mata yang telah dicungkil, menggiling di penggilingan gandum dari dunia ini” (Christopher L. Cagan, Ph.D., “The Church World or the Wide World?”, Kebaktian Minggu Pagi, 13 Maret 2016).
Ketika saya membaca khotbah yang luar biasa dari Dr. Cagan saya berpikir, “Oh Tuhan! Seharusnya dari dulu saya mengkhotbahkan itu!” Apakah ini hanya berlaku untuk satu atau dua orang muda kita? Saya memikirkan hal itu untuk sementara waktu. Lalu saya menulis pada secarik kertas nama dua belas anak muda di gereja kita yang telah dipimpin ke dalam kebutaan Setan oleh godaan-godaan yang sama seperti yang disampaikan oleh Dr. Cagan itu. Hati saya merasa sakit saat saya menyadari bahwa khotbah saya telah gagal pada poin ini, sehingga dua belas orang muda tersebut tersedot ke dalam keduniawian oleh roh jahat yang sama yang menyebabkan Yudas Iskariot, langkah demi langkah, untuk mengkhianati sang Juruselamat!
Yudas tidak pernah membayangkan bahwa itu akan berakhir seperti ini, karena ia menyerah pada godaan itu sedikit demi sedikit. Pada akhirnya Setan masuk ke dalam dirinya dan ia mengkhianati Yesus. Apakah Anda tahu berapa banyak uang yang dia dapatkan untuk mengkhianati Kristus? Dia hanya mendapatkan 30 keping perak. The Davis Dictionary of the Bible mengatakan bahwa itu “sekitar $ 19,50, harga umum untuk seorang budak.” Iblis mendapat kebanyakan orang dengan harga murah! Dia jarang membayar dengan harga mahal. Dia mendapat kebanyakan orang dengan harga murah! Anehnya, saya telah menghitung 12 anak muda di gereja kita itu, Iblis dapatkan dengan cara yang sama. Lalu saya kembali ke tiga puluh tahun yang lalu dalam pikiran saya, dan saya menuliskan nama-nama persis 12 orang yang pernah menjadi para pekerja yang digaji di gereja kita - bahwa Setan telah membinasakan mereka dengan cara yang sama! Oh Tuhan, saya harus memberitakan tentang hal ini lagi dan lagi! Ya Allah, saya berjanji bahwa saya akan mengkhotbahkan tentang godaan-godaan duniawi di tempat yang lebih menonjol dalam khotbah saya mulai malam ini!
Dan, Yudas memimpin musuh Kristus ke Taman Getsemani pada malam yang mengerikan itu. Dan, mereka menyeret Yesus pergi untuk dicambuk dan disalibkan. Dan, Yudas mendapat 30 keping peraknya - bernilai sekitar $ 19,50.
Malam itu, “Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata
‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’
Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Matius 27:3-5). Dia mengikat lehernya dan menggantung diri! Itu adalah ayat Alkitab pertama yang saya hafal, “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Matius 27:4). Saya menghafal ayat itu dan mengucapkan itu ketika saya memainkan peran Yudas Iskariot dalam sebuah drama penyaliban di First Baptist Church of Huntington Park, California. Saya berusia delapan belas tahun pada waktu itu. Ayat itu menghantui saya sampai kemudian saya bertobat dua tahun kemudian. “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.”
Saya bertanya kepada Anda malam ini, Akankah Anda mengkhianati Yesus dalam hidup Anda? Atau akankah Anda menjadikan Kristus dan gereja ini di tempat pertama di hati dan hidup Anda? Apakah Anda akan percaya kepada-Nya dan hidup bagi Dia, dan bagi-Nya saja? Tiga puluh tahun dari sekarang akankah Anda masih dapat menyanyikan lagu ini dari hati Anda?
Hidupku, kasihku kuserahkan padaMu;
Engkau Anak Domba Allah yang t’lah mati bagiku;
Oh ku mau setia,
Juruselamatku dan Allahku!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Betapa puas hidupku kan jadi!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Juruselamatku dan Allahku!
Oh, anak muda, berikan hati dan hidup Anda kepada Yesus Kristus - dan jangan pernah berpaling dari-Nya kepada godaan dunia ini! Nyanyikan lagu ini bersama dengan saya. Ini lagu nomor tiga pada lembar lagu Anda.
Hidupku, kasihku kuserahkan padaMu;
Engkau Anak Domba Allah yang t’lah mati bagiku;
Oh ku mau setia,
Juruselamatku dan Allahku!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Betapa puas hidupku kan jadi!
Ku kan hidup bagi Dia yang t’lah mati bagiku,
Juruselamatku dan Allahku!
Amin.
Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”
Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Yohanes 13:21-30.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Yield Not to Temptation” (oleh Horatio R. Palmer, 1834-1907).