Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
NUH RIIL DAN PENGHAKIMAN RIIL!THE REAL NOAH AND THE REAL JUDGMENT! oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles |
Sejak saat saya diselamatkan saya tahu bahwa catatan kisah tentang Nuh dan Air Bah adalah benar. Sejak masa kanak-kanak saya telah diajarkan untuk mempercayai teori evolusi Darwin. Saya sangat sering sakit sebelum kami pergi ke Arizona pada tahun 1949. Saya sering terbaring di tempat tidur karena sakit telinga, batuk dan penyakit lainnya. Tidak diragukan lagi bahwa penyakit itu dipicu oleh polusi udara dan asap di daerah Los Angeles. Saya harus menghabiskan beberapa hari di tempat tidur dengan tidak dapat melakukan apapun. Kami bahkan tidak memiliki TV saat itu di tahun 1940-an. Jadi ibu saya akan membaca satu jam untuk saya. Salah satu tema yang dia terus bacakan untuk saya adalah tentang evolusi. Dia membaca dengan keras tentang perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos, dan bahkan beberapa bagian sederhana dari “Descent of Man” Darwin (“asal usul manusia menurut Darwin”).
Ketika saya sedikit membaik, saya memintanya untuk membawa saya ke Natural History Museum di Exposition Park, di University of Southern California (USC) - dekat pusat kota Los Angeles.
Saat saya berjalan menyusuri pameran di museum itu, saya bahkan lebih yakin tentang teori evolusi. Saya percaya dengan sepenuh hati saya. Kemudian, ketika saya mendengar seorang pendeta mengatakan bahwa evolusi adalah bohong, saya pikir dia bodoh. Tetapi, kemudian, pada tanggal 28 September 1961, di Biola University, saya mendengar pengkhotbah lain berbicara dari pasal ketiga dari II Petrus. Dia mengutip ayat ketiga yang mengatakan, “Pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.” Dia mengatakan bahwa para pengejek ini “menyangkal” kisah tentang penciptaan manusia, dan tentang Air Bah yang membinasakan hampir semua umat manusia pada zaman Nuh.
Tiba-tiba itu seolah-olah sebuah tudung dibuka dan saya melihat kebenaran! Pada saat itu saya tahu, tanpa keraguan, bahwa selama itu saya telah percaya kebohongan! Allah telah membutakan pikiran evolusionis dan uniformitarians. Ketika ibu saya bertobat dia juga memiliki pengalaman yang sama. Dia berkata, “Robert, aku tidak tahu mengapa kita pernah percaya hal gila seperti itu!” Rasul Paulus berkata, dalam konteks lain, “Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta” (II Tesalonika 2:11). Dan pada saat saya diselamatkan, saya menyadari bahwa teori evolusi Darwin, dan penyangkalan terhadap kebenaran kisah tentang Air Besar, tidak lebih dari sekedar fiksi ilmiah. Dan saya melihat bahwa tulisan-tulisan Darwin dan Lyell dan Huxley tidak lebih nyata dan benar dari cerita-cerita fiksi ilmiah Jules Verne, H. G. Wells atau Isaac Asimov. Darwin tidak memiliki latar belakang saintifik sama sekali. Ia memperoleh gelar B.A. dalam teologi, tetapi ia tidak pernah mengambil bahkan satupun mata kuliah di bidang ilmu pengetahuan di perguruan tinggi! Namun mereka sujud di hadapannya sebagai seorang ilmuwan yang hebat bahkan hingga hari ini! Sejak saya bertobat pada tahun 1961 saya telah yakin akan kebenaran absolut dari catatan Alkitab tentang penciptaan manusia, dan realitas tentang sejarah Air Bah pada zaman Nuh sang patriarkh.
Ketika saya tahu bahwa Hollywood telah merilis film tentang Nuh dan Air Bah saya pergi untuk menontonnya. Saya hampir tidak pernah menonton film-film Hollywood sekarang. Mereka mempertontonkan tentang kesadisan, kesesatan, kekerasan dan kegilaan. Tidak seharusnya seorang mengijinkan pikiran mereka tercemar oleh sampah yang keluar dari Hollywood. Tetapi saya merasa harus menonton film tentang Nuh untuk dapat memberitahu Anda dari tangan pertama bagaimana film itu telah mengubah kisah sebagaimana tercatat dalam Alkitab Nuh dan Air Bah menjadi kebohongan setan.
Menurut Aaron Klein di World Net Daily produser dari film “Noah” itu adalah seorang ateis. Film ini menggambarkan evolusi Darwin. Film ini juga memiliki unsur-unsur ilmu hitam dan okultisme. Metusalah digambarkan sebagai seorang penyihir. Nuh digambarkan sebagai seorang pembunuh maniak yang ingin membinasakan sisa-sisa terakhir dari umat manusia. Dr. Ken Ham mengatakan bahwa pesan dari film ini adalah pesan dari “environmentalisme” - bahwa binatang lebih penting untuk diselamatkan dari manusia.” Dr. Robert L. Sumner berkata, “Jika Anda ingin belajar tentang Nuh, ke mana Anda akan pergi? Tentu saja, belajar dari Firman Tuhan di mana dia - dan pelayanannya - dijelaskan secara rinci, mencakup hampir setengah dari sembilan bab pertama dalam Alkitab. Ini sungguh luar biasa... kisah tentang kuasa Allah, namun cukup menggambarkan Allah yang membenci dosa dan berkehendak untuk mengirim penghakiman atas orang-orang berdosa yang menolak kasih karunia-Nya” (Dr. Robert L. Sumner, The Biblical Evangelist, May-July 2014, hlm. 8).
Beberapa saat yang lalu, Mr. Prudhomme membaca 14 ayat pertama dari Kitab Kejadian pasal enam, tentang Nuh dan Air Bah. Sekarang mari bersama saya membaca Kitab Ibrani, pasal 11, ayat 7. Mari kita berdiri saat saya membacakannya,
“Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya” (Ibrani 11:7).
Anda dipersilahkan duduk kembali. Saya akan menarik tiga poin penting dari teks ini.
I. Pertama, iman Nuh.
Teks ini mengatakan, “Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera…” (Ibrani 11:7).
Bagaimana Allah memperingatkan Nuh tentang akan datangnya Air Bah? Dalam Kejadian 6:13 kita diberitahu,
“Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk…"”
Saya berpikir bahwa Nuh berpikir bahwa penghakiman akan datang dalam beberapa cara. Pertama, kakek buyut Nuh adalah Henokh yang telah berkhotbah tentang penghakiman yang akan datang. Henokh memberitakan bahwa Allah “hendak menghakimi semua orang” (Yudas 15). Kita melihat ke belakang dan menyadari bahwa pemenuhan akhir nubuat Henokh akan terjadi pada Kedatangan Kristus yang Kedua. Tetapi Nuh akan memahami ini sebagai yang terjadi pada zamannya sendiri, karena penghukuman dengan Air Bah sesungguhnya merupakan tipe dari penghakiman yang akan datang. Nuh tahu itu dari yang ia dengar tentang apa yang Henokh pernah beritakan bahwa Allah akan menghakimi umat manusia. Kedua, Henokh yang adalah kakek buyut Nuh itu telah menamai anaknya Metusala. Arthur W. pink mengatakan bahwa nama Metusalah yang berarti, “Ketika dia mati, itu akan diturunkan” (Gleanings in Genesis). Ini adalah terjemahan dari nama Metusalah yang diberikan oleh Thomas Newberry (1811-1901) dalam bukunya Interlinear Englishman’s Bible (1883, Hodder and Stoughton). Newberry adalah tokoh yang sangat dikagumi oleh seorang sarjana yang bernama F. F. Bruce. Newberry mengikuti terjemahan dari Samuel Bochart (1599-1667) dan Henry Ainsworth (1571-1622) dalam bukunya yang berjudul Annotations on the Pentateuch. Dr. J. Vernon McGee (1904-1988) berkata, “Metusalah berarti: ‘Ketika ia mati, itu akan diturunkan.’ Apa yang akan diturunkan? Air Bah… pada tahun Metusalah mati adalah tahun yang sama Air Bah itu datang. ‘Ketika ia mati, itu akan diturunkan’ – itulah arti dari namanya” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Volume I, Thomas Nelson Publishers, 1981, hlm. 34).
Jadi, Nuh telah mendengar tentang pemberitaan Henokh tentang penghakiman yang akan datang - dan ia tahu bahwa nama Metusalah berarti bahwa penghakiman akan segera datang setelah kematian patriarkh itu. Air Bah memang datang tak lama setelah kematian Metusalah, dalam tahun yang sama.
Iman Nuh datang melalui khotbah orang-orang tua itu. Khotbah adalah cara utama Allah berbicara kepada kita hari ini. Rasul Paulus berkata,
“Jadi, iman timbul dari pendengaran” (Roma 10:17), dan,
“Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Roma 10:14).
Kemudian, Nuh juga melihat dosa dunia yang sangat mengerikan pada zamannya. Alkitab berkata,
“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kejadian 6:5).
“Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi"” (Kejadian 6: 13).
Ada satu cara lagi bagaimana Allah menimbulkan iman Nuh. Dalam Kejadian 6:3 kita diberitahu tentang Roh Kudus. Ini berbicara tentang Roh Allah tinggal di dalam manusia. Apa pun artinya itu, itu menunjukkan kepada kita bahwa Roh Kudus bekerja pada zaman itu. Allah menggunakan khotbah Henokh dan Metusalah. Dia menggunakan observasi Nuh sendiri terhadap dunia yang begitu dalam hidup dalam dosa. Dan Ia mengutus Roh Kudus untuk berbicara kepada hati Nuh dan mencerahkan dia.
Kembali ke tahun 1965 saya kebetulan mendengar sebuah lagu Barry McGuire di radio di mobil saya. Ini menceritakan tentang kengerian Perang Vietnam dan ancaman perang nuklir, dan banyak hal mengerikan lainnya yang terjadi kemudian.
Dan kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku,
Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
Saya tahu itu lagu rock, dan kita tidak seharusnya mendengarkan rock and roll. Tetapi saya waktu itu adalah seorang Baptis Selatan dan tidak tahu tentang hal itu pada waktu itu. Saya meminta Mr. Griffith menyanyikannya karena kata-kata menembus hati saya seperti anak panah. Saya pernah mendengarkan Dr. M. R. DeHaan mengkhotbahkan nubuatan Alkitab di radio, berbicara tentang Kedatangan Kedua Kristus dan akhir dunia. Dan kemudian saya mendengar lagu ini - dan itu meledakkanku! Itu adalah lagu keras, lagu pasir - dan lagu itu meledakkanku! Saya ingat persis di mana saya ketika mendengarnya. Saya langsung meminggirkan mobil ke pinggir jalan dan menangis! Ini dia! Tolong nyanyikan ini, Mr Griffith!
Dunia timur meledak, kekerasan membakar, peluru diisikan,
Engkau cukup tua ‘tuk membunuh tetapi tidak untuk memilih,
Engkau tidak percaya perang, tetapi apa senjatamu berdesing,
Dan bahkan Sungai Yordan penuh tubuh mengambang,
Namun kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku,
Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
Tidakkah kau mengerti apa yang coba kukatakan?
Tak bisakah kau melihat ketakutan yang ku rasa hari ini?
Jika tombol ditekan, tak ada jalan tuk lari,
Tak akan ada satupun yang selamat dan seluruh dunia kan terkubur.
Lihatlah sekelilingmu, nak, itu pastilah menakutan mu, nak,
Namun kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku,
Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
Ya, darahku begitu marah, serasa mengental,
Ku hanya duduk merenung di sini,
Ku tak bisa memutar-balikan kebenaran, tidak ada caranya,
Para Senator tidak meloloskan undang-undang,
Dan pawai sendiri tak dapat membawa integrasi,
Ketika kehormatan manusia hancur,
Seluruh dunia gila ini dalam kegelisahan,
Namun kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku,
Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
Pikirkan semua kebencian yang ada di China Merah,
Kemudian lihatlah ke Selma, Alabama,
Kau dapat tinggalkan tempat ini selama empat hari di ruang angkasa
Tetapi ketika engkau kembali ini akan menjadi kota tua,
Deburan drum, kesombongan dan aib,
Kau dapat kuburkan kematianmu tanpa tinggalkan jejak,
Bencilah tetanggamu, namun jangan lupa tuk katakan kasih
Namun kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku,
Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
Tidak, tidak kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.
(“Eve of Destruction” oleh P. F. Sloan, 1965; sung by Barry McGuire).
“Dan kau ceritakan padaku lagi dan lagi, sobatku, Ah, kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasan, Tidak, tidak kau tak percaya kita ada dalam malam pembinasaan.”
Saya pikir itulah yang dirasakan oleh Nuh. Dia tahu penghakiman dan kebinasaan akan datang - seperti yang saya tahu pada musim panas tahun 1965. “Namun,” Anda berkata, “Itu empat puluh sembilan tahun yang lalu!” Oh ya, dan kita sudah menuju pembinasaan selama lebih dari 49 tahun! Dunia pada zaman Nuh menuju hari pembinasaan selama 120 tahun (Kejadian 6:3). Saya masih yakin akan hal itu pagi ini - bahkan lebih lagi - daripada keyakinan saya pada tahun 1965! Waktu itu saya berumur 24 tahun. Saya meminggirkan mobil saya ke pinggir jalan dan menangis! Kita sedang berada pada malam pembinasaan. Nuh tahu itu - dan saya tahu itu. Dan saya tahu sekarang lebih dari sebelumnya! Pusaran pembinasaan telah menyedot ribuan pemuda kita ke dalam kengerian Vietnam. Presiden Nixon tersedot ke bawah dalam pusaran itu, seperti juga puluhan ribu orang muda saat itu, tersedot ke bawah obat-obatan, pornografi dan aborsi. Dunia kita telah tertatih-tatih menuju kebinasaan sejak itu. Saya tahu itu sejak tahun 1965, dan saya tahu lebih lagi sekarang!
“Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya” (Ibrani 11:7).
II. Kedua, khotbah Nuh.
“Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia…” (Ibrani 11:7).
“Ia menghukum dunia.” Saya mendengar orang berkata, “Jangan terlalu keras! Jangan menghakimi kami! Jangan menghukum kami!” Saya yakin Nuh mendengar itu juga! Tetapi dia tidak mendengarkan mereka! “Ia menghukum dunia”! “Ia menghukum dunia”! “Ia menghukum dunia”! Kita perlu khotbah seperti itu hari ini - khotbah yang mengutuk dosa! Billy Graham adalah seorang pengkhotbah besar pada tahun 1950-an dan 60-an. Seorang pemimpin injili mengatakan kepada saya bahwa khotbahnya “menyengat” pada masa itu. Saya pikir kita perlu beberapa khotbah yang menyengat hari ini. Kita memiliki terlalu banyak “guru” Alkitab dan terlalu banyak “ekspositor.” Nuh adalah seorang pengkhotbah yang menyengat! Alkitab menyebut Nuh “seorang pengkhotbah kebenaran” (II Petrus 2:5). Dengarkan Billy Graham ketika berkhotbah di New York di Madison Square Garden pada tahun 1960. Dia berkhotbah tentang zaman Nuh, bagaimana orang-orang hidup sebelum Air Bah,
Itu adalah periode kerakusan. Yesus mengatakan mereka makan dan minum. Mereka tertarik pada hal-hal material. Mereka memiliki sangat sedikit ketertarikan pada Allah atau untuk hal-hal rohani. Nafsu mereka adalah untuk mengisi perut mereka, memenuhi keinginan seks mereka... kita di Amerika dan di Eropa... telah menjadi sangat rakus. Anjing kita diberi makan lebih baik daripada jutaan orang di bagian lain dunia... Itu terjadi pada zaman Nuh…
Juga ada penekanan abnormal pada seks. Yesus mengatakan bahwa mereka kawin-mengawin. Mereka telah menjadi keji, dekaden, dan mengalami kemerosotan seksual... Yesus berkata itu pernah terjadi dalam sejarah dan pada zaman air bah. Itu [sedang] terjadi lagi dalam sejarah dan penghakiman yang akan datang.
Nuh percaya kepada Allah di tengah-tengah angkatan yang bengkok dan jahat, dan ia berani berdiri sendiri... Nuh berdiri sendiri dan Allah datang kepadanya suatu hari dan berkata, 'Nuh, Aku hendak membinasakan umat manusia dengan air bah'... dan Alkitab berkata bahwa Nuh mempercayai Allah... Alkitab mengatakan karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat (dalam KJV “didorong oleh rasa takut”, perhatikan apa yang menggerakkannya, rasa takut) mempersiapkan bahtera. Sekarang jika ada generasi yang harus digerakkan oleh rasa takut dan hidup benar di hadapan Allah, itu adalah generasi kita. Tajuk-tajuk utama [surat kabar] meneriakkannya kepada kita. Mereka memberitakan itu kepada kita setiap hari... Nuh berkhotbah, memperingatkan orang-orang, ‘Bertobatlah, penghakiman akan datang, percayalah.’ Tetapi mereka tertawa dan mengejek dan tidak percaya (Billy Graham, The Challenge: Sermons from Madison Square Garden, Doubleday and Company, Inc., 1969, hlm. 162-168).
Nuh “menghukum dunia” dengan khotbahnya yang menentang dosa. Saya berharap kita memiliki lebih banyak lagi pengkhotbah seperti itu sekarang ini! Suatu hari Dr. Cagan mengatakan kepada saya bahwa, jika tidak tahu siapa dia, Billy Graham tidak akan diizinkan untuk berkhotbah seperti itu di sebagian besar gereja-gereja injili kita di Amerika saat ini. Kita telah meluncur jauh ke dalam keduniawian. Gereja-gereja kita penuh dengan anggota jemaat yang masih terhilang. Dr. Cagan mengatakan mereka tidak akan menerima Billy Graham muda hari ini. Saya bahkan tidak berpikir ia bisa berkhotbah seperti itu lagi di kebanyakan gereja fundamental sekarang! Seperti itulah apa yang terjadi pada zaman Nuh. Dia adalah “seorang pengkhotbah kebenaran” ( II Petrus 2:5 ) - tetapi tidak ada orang yang bertobat. Tidak ada yang berpaling dari dosa dan memasuki bahtera keselamatan. Hanya anak-anaknya dan istri-istri mereka, dan istrinya sendiri yang mendengarkan khotbahnya dan diselamatkan. Dia mempersiapkan bahtera “untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia” (Ibrani 11:7). Apakah Anda mendengarkan khotbah saya? Apakah Anda berpaling dari kejahatan dan dosa kota ini? Maukah Anda bertobat dan datang kepada Kristus - dan berada di sini, di gereja ini setiap hari Minggu? Atau akankah Anda binasa dalam Air Bah penghakiman Allah yang akan datang? Ada satu hal yang baik tentang film baru ini. Jangan pergi untuk menontonnya karena sebagian besar adalah sampah. Tetapi ada satu hal yang baik. Film ini menunjukkan bahwa kisah tentang Nuh bukanlah cerita anak-anak! Bukan sama sekali. Ini adalah kisah tentang Allah yang menghakimi dunia yang penuh dosa!
III. Ketiga, generasi Nuh, “dunia”-nya.
“Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia…” (Ibrani 11:7).
“Dunia” di sini mengacu pada orang yang hidup di bumi sebelum Air Bah. “Dunia” pada zaman Nuh diacu oleh Kristus sebagai ilustrasi, gambaran, tentang seperti apakah orang-orang sebelum dunia berakhir. Sebelum penghakiman terakhir, Kristus berkata,
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:37-39).
Ya, saya tahu bahwa banyak orang pada zaman Nuh adalah jahat. Ya, saya tahu bahwa mereka menolak pekerjaan Roh Kudus dan penuh imajinasi jahat di dalam hati mereka. Tetapi dosa terburuk dari orang-orang itu adalah materialisme. Itulah apa yang Kristus fokuskan - materialisme mereka. Semua yang mereka pikirkan hanya tentang makan dan minum, kawin-mengawin. Pikiran mereka hanya terkonsentrasi pada hal-hal dunia ini, dan hidup ini. Mereka tidak memikirkan dengan serius tentang kekekalan. Mereka tidak serius memikirkan Allah. Mereka tidak tertarik untuk memikirkan ke mana jiwa mereka akan pergi setelah mereka meninggal. Mereka seperti orang-orang muda saat ini yang hanya memikirkan video game dan partai, yang hanya memikirkan tugas sekolah mereka dan bersenang-senang. Mereka tidak melihat alasan untuk berpikir serius tentang dosa mereka. Mereka tidak melihat alasan untuk berpikir serius tentang apa yang akan terjadi pada jiwa mereka ketika mereka mati.
Alkitab mengajarkan bahwa ada Surga yang nyata dan Neraka yang nyata. Ke mana Anda akan pergi setelah Anda mati? Setiap orang akan pergi entah masuk surga atau neraka. Ke mana Anda akan pergi? Hanya ada satu cara untuk pergi ke Surga - dan itu oleh iman di dalam Yesus Kristus. Mengapa itu benar? Karena tidak ada seorang pun kecuali Yesus yang mati di kayu Salib untuk membayar penghukuman dosa Anda. Hanya Darah Yesus yang dapat menyucikan Anda dari dosa di hadapan Allah. Hanya Yesus yang dapat menyelamatkan Anda.
Allah adalah Allah yang menghakimi. Dia membenci dosa. Dia tidak bisa membiarkan dosa. Jika dosa-dosa Anda tidak dibayar oleh kematian Kristus di kayu Salib, dan dicuci bersih oleh Darah Kristus, Anda tidak bisa masuk ke surga. Kristus berkata, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Saya meminta Anda untuk bertobat, berbalik dari gaya hidup Anda yang penuh dosa, dan datang kepada Yesus Kristus dengan iman. Percayalah Yesus dan berilah diri Anda disucikan dari dosa dengan Darah-Nya. Datanglah ke gereja, dan berada di gereja ini setiap hari Minggu! Lagu klasik yang Mr. Griffith nyanyikan sebelum saya menyampaikan khotbah ini mengatakan itu baik.
Datanglah, kamu orang berdosa, terhilang dan tanpa pengharapan,
Darah Yesus dapat membebaskanmu;
Karena Ia menyelamatkan yang terburuk dari antaramu,
Ketika Ia menyelamatkan ku yang paling jahat
Dan ku tahu, ya, ku tahu,
Darah Yesus dapat menyucikan orang yang paling berdosa.
Dan ku tahu, ya, ku tahu,
Darah Yesus dapat menyucikan orang yang paling berdosa.
(“Yes, I Know!” oleh Anna W. Waterman, 1920).
Apakah Anda tertarik untuk menjadi orang Kristen sejati? Apakah Anda ingin Yesus membasuh dosa-dosa Anda dengan Darah-Nya yang mahal? Apakah Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana menjadi orang Kristen sejati dan dibersihkan dari dosa oleh Yesus? Jika Anda ingin berbicara dengan kami, silahkan tinggalkan kursi Anda sekarang dan berjalan ke bagian belakang auditorium ini. Dr. Cagan akan membawa Anda ke ruangan lain di mana kita bisa berdoa dan berbicara. Pergilah ke bagian belakang auditorium ini sekarang. Jika Anda berada di sini untuk pertama kalinya, saya akan berbicara dengan Anda sendiri, dan menjawab pertanyaan Anda. Pergilah ke belakang sekarang. Dr. Chan, silahkan berdoa kiranya seseorang akan percaya Yesus pagi ini. Amin.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com.
Klik di “Khotbah Indonesia.”
Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.
Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Kejadian 6:1-14.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Yes, I Know!” (oleh Anna W. Waterman, 1920).
GARIS BESAR KHOTBAH NUH RIIL DAN PENGHAKIMAN RIIL! THE REAL NOAH AND THE REAL JUDGMENT! oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya” (Ibrani 11:7). (II Petrus 3:3; II Tesalonika 2:11)
I. Pertama, iman Nuh, Ibrani 11:7a; Kejadian 6:13; Yudas 15; II. Kedua, khotbah Nuh, Ibrani 11:7b; II Petrus 2:5.
III. Ketiga, generasi Nuh, “dunia”-nya,” Ibrani 11:7c; |