Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
KRISTUS BERHARGA HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG TELAH BERTOBAT! CHRIST PRECIOUS TO REAL CONVERTS ONLY! oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7). |
Spurgeon berusia enam belas tahun ketika ia menyampaikan khotbah pertamanya. Dia telah mengajar di Sekolah Minggu selama sekitar satu tahun, sejak saat pertobatannya. Sekolah Minggu biasanya diadakan pada sore hari, yang masih berlaku di beberapa wilayah di Inggris. Ia begitu sukses sehingga guru-guru lain datang kepadanya untuk membantu dengan pelajaran mereka. Dia juga anggota sebuah Asosiasi Pengkhotbah Awam (Lay Preacher’s Association). Suatu hari kepala asosiasi tersebut memberitahu Spurgeon untuk pergi bersama dengan seorang pemuda lainnya yang ditugaskan untuk memberitakan khotbah pertamanya. Saat mereka berjalan menuju gedung pertemuan, Spurgeon tiba-tiba menyadari bahwa ia adalah orang yang harus berkhotbah. Rekannya mengatakan kepadanya bahwa tidak akan ada khotbah kecuali ia mau berkhotbah. Saat mereka berjalan di sepanjang jalan itu Spurgeon berpikir “Aku dapat menceritakan sedikit [kepada jemaat] tentang kebaikan dan kasih Yesus.”
Demikianlah, Spurgeon yang masih berusia 16 tahun itu berkhotbah untuk khotbah pertamanya – dengan mendasarkan pada teks kita ini,
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Ia takut saat ia berdiri untuk berkhotbah untuk pertama kali dalam hidupnya. Tetapi dia begitu terperangkap dalam teks itu sehingga kata-kata ini menyembur keluar begitu saja dari mulutnya. Dia berkata, “Kristus sungguh berharga bagi jiwa saya... Saya tidak dapat diam ketika Yesus yang berharga [ini] adalah tema saya.” Dia ingat ketika dirinya masih diperbudak oleh dosa, ia ingat bayangan jurang api neraka yang pernah menyiksa hati nuraninya. Dia pernah merasakan bahwa ia akan segera jatuh ke dalam api yang kekal itu. Dengan mengingat kengerian yang ia pernah alami, pada waktu pertobatannya di tahun sebelumnya, ia dapat dengan mudah berbicara tentang betapa berharganya Yesus. Dia berkata bahwa sang Juruselamat “telah memungut saya seperti sebuah puntung dari api, dan menempatkan saya di atas batu karang, dan menempatkan sebuah nyanyian baru dalam mulut saya.”
Sepanjang hidupnya Spurgeon telah enam kali lagi berkhotbah dari teks atau ayat ini, dan yang terakhir adalah pada tahun 1890, beberapa bulan sebelum kematiannya. Saya memikirkan anak usia 16 tahun ini menyampaikan khotbah tentang betapa berharganya Yesus. Saya bertanya apakah anak-anak remaja pada zaman kita ini mau memilih topik tersebut. Menurut saya hari ini akan sangat langka menemukan anak-anak remaja putra yang akan memilih untuk menyampaikan khotbah pertamanya pada kata-kata,
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Yang pasti, Charles Spurgeon adalah seorang anak yang langka pada zamannya. Namun saya ragu apakah ada seorang pemuda di Amerika bahkan yang akan memikirkan khotbah tentang betapa berharganya Kristus. Khotbah penginjilan hampir tidak pernah dikhotbahkan lagi di gereja-gereja kita hari ini. Saya telah memberikan beberapa alasan untuk itu pada khotbah saya Minggu lalu, “Mengapa Begitu Sedikit Pemberitaan Injil Hari ini?” Sekarang akan sangat tidak mungkin bagi seorang pemuda bahkan untuk memikirkan tentang khotbah penginjilan! Dan dengan penekanan “baru” pada apa yang disebut khotbah “ekspositori”, ia pasti tidak akan memilih untuk memberikan khotbah menyeluruh yang didasarkan atas setengah ayat! Pemuda hari ini akan memilih untuk memberikan khotbah kepada orang-orang Kristen yang didasarkan pada lima atau lebih ayat, mengikuti metode mematikan yang disebut dengan istilah khotbah “ekspositori” yang sekarang sedang menjadi mode. Dan pemuda hari ini mungkin tidak akan dapat berbicara dengan gairah tentang “berharganya” Yesus. Mengapa tidak? Karena dipastikan bahwa pemuda hari ini tidak mau mengalami penderitaan dan beban berat dari pertobatan sejati! Pulang dari rumah seorang pendeta, seperti yang pernah dialami oleh Spurgeon, seorang anak laki-laki dengan tanpa ragu-ragu telah dipimpin untuk mengucapkan kata-kata dari apa yang disebut dengan “doa orang berdosa” ketika ia masih berusia dua atau tiga tahun. Tanpa keraguan dia telah diberitahu bahwa ia telah diselamatkan untuk selamanya karena ia telah mengucapkan doa itu. Dengan demikian, remaja modern akan dirampas dari pengalaman memiliki pengalaman pertobatan dan perubahan hidup yang nyata bersama dengan Yesus Kristus. Itulah alasan utama mengapa hampir 90% dari semua orang muda yang dibesarkan di gereja-gereja Amerika telah pergi meninggalkan gereja sebelum mereka berusia 25 tahun, dan “tidak pernah kembali lagi” menurut jajak pendapat yang dikumpulkan oleh George Barna. Namun Spurgeon tidak dibesarkan dalam sebuah gereja “decisionis” yang percaya pada keselamatan melalui “doa singkat.” Itu adalah metode yang mematikan dan membinasakan jiwa yang belum masuk ke dalam gereja-gereja pada waktu itu. Oleh sebab itu, “pengkhotbah cilik” itu mengambil I Petrus 2:7 sebagai teks khotbah pertamanya - dan dia menyerukannya dengan semangat dan pengurapan agung! (Informasi tentang khotbah pertama C. H. Spurgeon ini didasarkan pada Thomas J. Nettles, Ph.D., Living By Revealed Truth: The Life and Pastoral Theology of Charles Haddon Spurgeon, Christian Focus Publications, 2013, hlm. 58, 59).
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Saya akan memberikan dua poin yang disarankan oleh teks ini.
I. Pertama, siapakah orang-orang yang percaya itu?
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal”
Kebanyakan orang hari ini ini bukanlah orang percaya. Orang-orang percaya yang sejati menjadi semakin sulit ditemukan, bahkan di seminari-seminari teologi sekalipun. John S. Dickerson telah menulis sebuah buku yang setiap pendeta dan setiap orang Kristen yang serius harus baca. Buku tersebut berjudul The Great Evangelical Recession (Baker Books, 2013). Saya tidak setuju dengan banyak hal yang ia berikan pada paruh kedua dari buku tersebut, tetapi separuh pertama dari buku tersebut harus diletakkan pada daftar yang “harus dibaca” oleh Anda. Berikut adalah apa yang Mr. Dickerson katakan tentang gereja-gereja injili dan fundamentalis kita,
Gereja Amerika sedang ada pada jurang resesi spiritual. Keanggotaan kita secara keseluruhan menyusut. Anak-anak muda melarikan diri [dari gereja]. Sumbangan kita mengering. Semangat politik memecah belah kita. Bahkan saat krisis ini makan di gereja, budaya ramah yang pernah dimiliki Amerika Serikat dengan cepat berubah menjadi permusuhan dan antagonis… ...
Pendeta John Dickerson mengidentifikasi enam faktor radikal yang mengikis gereja Amerika…(cover belakang buku).
Dia mengatakan bahwa jumlah orang-orang injili dan fundamentalis sangat menurun. Dia mengatakan bahwa hanya sekitar 7% orang Amerika yang adalah seorang injili atau fundamentalis. Dia mengatakan bahwa sisa dari orang-orang di negara kita sekarang membenci kita. Dia mengatakan kita berada di ambang kebangkrutan. Dia mengatakan bahwa 80 sampai 90% dari orang-orang muda kita meninggalkan gereja pada usia 25 dan tidak pernah kembali. Dia mengatakan bahwa kita sedang terpecah-belah, dengan 70% dari kita tidak lagi mendukung hak agama dan Partai Republik. Dia mengatakan bahwa orang-orang injili dan fundamentalis tidak bertumbuh dengan cukup cepat untuk bersaing dengan pertumbuhan penduduk. Dia berkata, “Persentase orang-orang Injili menurun bersama dengan setiap generasi muda, sedangkan persentase agnostik dan ateis meningkat pada generasi muda. Dampaknya dari waktu ke waktu akan ada pergeseran budaya seperti tsunami ketika generasi tua telah meninggal... 45 persen orang Injili akan meninggal dunia dalam dua puluh sembilan tahun ke depan - yang berarti bahwa jumlah orang injili [akan] turun dari sekitar 7 persen dari jumlah orang Amerika menjadi sekitar 4 persen atau kurang dari itu. [Jadi] Amerika Serikat pada tahun 2030 atau 2040 akan secara radikal lebih sekuler dan atheis daripada yang dapat kebanyakan dari [kita] bayangkan.” (ibid., hlm. 113, 116). Dia juga menunjukkan bahwa gereja-gereja raksasa, seperti gereja Rick Warren dan Joel Osteen, membuat sangat sedikit orang yang bertobat dari dunia. Mereka hanya bertumbuh dari perpindahan jemaat dari gereja-gereja yang lebih kecil - sehingga mereka tidak menambahkan orang ke jumlah orang injili secara keseluruhan! (ibid., hlm. 117, 118).
Ia berkata bahwa jumlah total “orang percaya” menurun setiap tahunnya di Amerika Serikat, tetapi, seperti yang kami telah tunjukkan dalam buku-buku kami, Preaching to a Dying Nation dan Today’s Apostasy, sebagian besar orang injili dan fundamentalis belum lahir baru, belum bertobat, belum diselamatkan! Salah satu alasannya adalah karena ada begitu sedikit khotbah tentang Injil Kristus! Tidak heran Dr. Michael Horton terpaksa untuk menulis sebuah buku berjudul, Keristenan tanpa Kristus: Injil Alternatif dari Gereja Amerika atau Christless Christianity: The Alternative Gospel of the American Church (Baker Books, 2008). Setiap pendeta harus membaca buku Dr. Horton dan buku John Dickerson itu. Paruh pertama dari buku Dickerson adalah sangat penting. Namun perlu diingat bahwa saya pribadi berpikir paruh kedua dari bukunya kurang penting. Itu bergantung pada “teknik” daripada pertobatan yang diberikan Allah dan kebangunan rohani yang diberikan Allah.
Bentuk “kebangunan rohani” yang Dickerson bicarakan dibangun di atas model Finney, yang dikritik oleh Dr. David Wells, menyebutnya “sebagai sesuatu yang dapat direkayasa oleh gereja dengan teknik yang tepat” (David F. Wells, Ph.D., No Place for Truth: or Whatever Happened to Evangelical Theology?, Eerdmans, 1993, hlm. 296).
Perubahan yang direkayasa sendiri oleh gereja tidak, tentu saja, tidak menghasilkan kebangunan rohani sejati. Tetapi Dickerson melanjutkan, dengan mengatakan bahwa kita dapat memiliki “kebangunan rohani” dengan menggunakan modelnya dari “Finneyisme.” Saya sepenuhnya setuju dengan Dr. David Wells bahwa “kebangunan rohani” seperti ini tidak dapat membantu kita. Dr. Wells berkata, “Apa yang gereja sekarang perlukan bukanlah kebangunan rohani, tetapi reformasi” (ibid). Itulah yang dimaksud Dr. Tozer ketika ia berkata, “Seluruh dunia injili sebagian besar tidak menguntungkan bagi Kekristenan yang sehat... Yang saya maksudkan di sini adalah orang-orang yang mempercayai Alkitab.” “Kita harus memiliki suatu reformasi baru. Demi iman kepada Kristus, harus ada yang datang untuk menghancurkan... agama palsu penyembah berhala yang berlangsung hari ini dan yang sedang menyebar ke seluruh dunia.” (A. W. Tozer, D.D., Of God and Men, hlm. 12-13; We Travel an Appointed Way, hlm. 110-113).
Akar masalah kita terletak pada kenyataan bahwa begitu banyak orang injili dan fundamentalis belum bertobat. Mereka adalah “orang-orang percaya” di dalam beberapa doktrin. Mereka adalah “orang-orang percaya” di dalam beberapa ayat Alkitab. Tetapi Kristus sendiri tidak berharga bagi mereka karena mereka bukan “orang-orang percaya” di dalam Yesus, dalam arti Alkitabiah dari kata itu.
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Spurgeon mengatakan hal ini mengacu pada percaya Kristus itu sendiri. Dia mengatakan bahwa keyakinan yang benar adalah “ketika seseorang percaya pada Yesus, atau kepada Yesus, dia menyerahkan dirinya sendiri kepada-Nya... [Dia dapat berkata] ‘Saya percaya kepada Pribadi mulia itu, kepercayaan saya ada di dalam Dia’ [Kristus adalah] keselamatannya dan kerinduannya sepenuhnya... jika Anda percaya di dalam dan kepada Dia, Dia akan menjadi berharga bagi Anda melebihi apapun” (C. H. Spurgeon, The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1978 reprint, volume 54, hlm. 470, 471).
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Sebelum Anda diinsafkan akan dosa, Anda tidak akan merasa perlu untuk percaya Yesus itu sendiri. Sebelum Anda diinsafkan akan dosa, Anda akan menyembunyikan wajah Anda dari-Nya, dan tidak menghargai-Nya (Yesaya 53:3). Tetapi ketika Roh Kudus membuat Anda merasakan pemberontakan dan kejahatan Anda yang menyedihkan, Anda akan merasa jijik dengan diri Anda sendiri. Hanya setelah itu Anda baru akan merasa bahwa Yesus adalah berharga.
Anda mungkin harus melalui banyak keinsafan sebelum keras kepala Anda, hati Anda yang penuh dosa menyerah kepada Yesus. Ketika Anda merasa bahwa Anda tidak memiliki harapan, tidak ada sama sekali di dunia ini, ketika Anda merasa bahwa Anda adalah seorang jahat yang penuh dosa, dengan tidak ada harapan untuk mengubah diri Anda sendiri, maka Anda mungkin dapat dipimpin untuk percaya Yesus itu sendiri dan disucikan dari dosa Anda dengan Darah-Nya yang berharga. Kemudian, dan hanya setelah itu, Anda menjadi orang percaya dalam Yesus, dalam arti sebenarnya dari teks kita ini.
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
II. Kedua, mengapa Kristus berharga bagi yang percaya?
Kata Yunani yang diterjemahkan “mahal” di sini adalah “teemay.” Ini berarti berharga, mahal, tak ternilai (Strong). Hanya ketika Anda merasa bahwa Anda terhilang dalam dosa, Anda akan datang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya - hanya setelah itu, dan tidak akan pernah terjadi sebelum itu! Dan ketika Anda percaya kepada-Nya, Anda akan melihat bahwa Dia, dan Dia sendiri, tak ternilai harganya, berharga, dan mahal! Kemudian, dan hanya kemudian, Anda akan dapat bernyanyi dari hati Anda kata-kata yang Mr. Griffith nyanyikan beberapa saat yang lalu,
Begitu berharganya Yesus, Juruselamat dan Rajaku,
Pujian bagi Dia sepanjang hari hingga pengangkatan ku nyanyikan;
Kepada-Nya dalam kelemahanku karena kekuatan ku dapatkan,
Karena Dia begitu berharga bagiku.
Karena Dia begitu berharga bagiku, Karena Dia begitu berharga bagiku,
Di bawah Langit ini, Penebusku mengetahui,
Karena Dia begitu berharga bagiku.
(“For He is So Precious to Me” oleh Charles H. Gabriel, 1856-1932).
Setelah ia percaya Yesus, Luther bisa menyanyikan lagu itu! Setelah ia percaya Yesus, Whitefield yang tersohor dapat menyanyikannya! Semua pengkhotbah berikut juga dapat menyanyikan itu- John Bunyan, John Wesley, William Romaine, Augustus Toplady, John Newton, Robert Hall, Jonathan Edwards, Timothy Dwight, Gilbert Tennent, William Williams, Howell Harris, Daniel Rowland, Christmas Evans, Charles Simeon, Robert Murray McCheyne, C. H. Spurgeon, Martyn Lloyd-Jones, A. W. Tozer, dan puluhan ribu orang lainnya yang telah percaya kepada Yesus, menemukan damai melalui percaya kepada-Nya, dan memberitakan Kristus dan Dia yang disalibkan sampai akhir hari-hari mereka! Seorang ahli tafsir Alkitab Puritan, John Trapp (1601-1669) mengatakan bahwa Yesus adalah “Madu di mulut, musik di telinga, dan sukacita dalam hati.”
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Spurgeon yang tersohor, “Rajanya Para Pengkhotbah,” berkata bahwa Yesus adalah
Berharga di dalam esensi-Nya – di dalam siapa Dia!
Berharga karena Ia tidak dapat dibeli – karena Dia tak ternilai!
Berharga karena Ia tidak dapat dibandingkan – karena Dia mutlak istimewa!
satu-satunya!
Berharga karena Ia tidak dapat hilang – karena sekali engkau percaya kepada-Nya
engkau takan pernah kehilangan Dia!
Berharga karena Ia tidak dapat dibinasakan – karena Ia hidup selamanya di Sorga
Berharga karena apa yang sedang Ia lakukan bagi kita –
Dia mengambil kesalahan kita atas diri-Nya dan mati untuk membayar hukuman atas dosa kita, sebagai pengganti kita. Ia bangkit dari antara orang mati dan hidup di sebelah kanan Allah, menjadi Pengantara bagi kita! Bersyafaat untuk kita! Dia memberikan kita pengampunan! Dia memberikan kita damai dengan Allah! Dia memberikan kita hidup yang kekal! Dia memberikan kita harapan! Dia memberikan kita kekuatan! Dia memberikan kita jawaban doa!
Yesus adalah berharga di atas semua hal lainnya dalam hati orang-orang yang benar-benar percaya dan mempercayai-Nya! Seperti John Trapp mengatakan, Dia adalah “Madu di mulut, musik di telinga, dan sukacita di hati” bagi mereka yang percaya kepada-Nya! Mereka dapat mengatakan bersama dengan Rasul Paulus,
“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."” (I Korintus 1:30-31).
Karena Dia begitu berharga bagiku, Karena Dia begitu berharga bagiku,
Di bawah Langit ini, Penebusku mengetahui,
Karena Dia begitu berharga bagiku!
“Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7).
Yesus adalah berharga. Bahkan, Ia tak ternilai harganya. Dia adalah nilai yang lebih besar daripada semua perhiasan, semua kehormatan, dan semua kemuliaan dunia lama ini. Datanglah kepada Yesus. Dia telah mati untuk dosa Anda - sebagai pengganti Anda - di kayu Salib – sehingga Anda tidak akan pernah dihukum karena dosa Anda jika Anda percaya kepada-Nya. Ia hidup – duduk di sebelah kanan Allah, di Sorga - sehingga Anda tidak akan pernah mati jika Anda percaya kepada-Nya. Dosa-dosa Anda akan diampuni dan Anda akan memiliki hidup yang kekal - ketika Anda percaya kepada Juruselamat, Yesus Kristus! Dia mengasihi Anda! Dia akan menyelamatkan Anda! Jangan takut! Percayalah kepada Dia sekarang, pagi ini, sekarang juga! Dia akan menyelamatkan Anda. Dia akan menyelamatkan Anda. Dia akan menyelamatkan Anda sekarang!
Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana percaya Yesus, silahkan tinggalkan tempat duduk Anda dan berjalan ke bagian belakang auditorium ini. Mr. John Samuel Cagan akan membawa Anda ke ruangan lain di mana kita bisa berdoa dan berbicara. Jika Anda ingin menjadi seorang Kristen, pergilah ke ruang belakang auditorium ini sekarang. Dr. Chan, silakan berdoa kiranya seseorang mau percaya Yesus pagi ini. Amin.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com.
Klik di “Khotbah Indonesia.”
Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.
Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: I Petrus 2:1-8.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“For He is So Precious to Me” (oleh Charles H. Gabriel, 1856-1932).
GARIS BESAR KHOTBAH KRISTUS BERHARGA HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG TELAH BERTOBAT! CHRIST PRECIOUS TO REAL CONVERTS ONLY! oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal” (I Petrus 2:7). I. Pertama, siapakah orang-orang yang percaya itu? Yesaya 53:3. II. Kedua, mengapa Kristus berharga bagi yang percaya? I Korintus 1:30-31. |