Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
CONTOH ESAU – PERINGATAN BAGI ORANG-ORANG BERDOSA (THE EXAMPLE OF ESAU – A WARNING TO SINNERS) oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” (Ibrani 12:16-17). |
Contoh Esau diberikan di sini untuk mengilustrasikan bahaya orang-orang berdosa yang menolak Kristus. Kitab Kejadian memberikan latar belakang tentang Esau kepada kita.
“Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: ‘Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah.’ Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: ‘Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.’ Sahut Esau: ‘Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?’ Kata Yakub: ‘Bersumpahlah dahulu kepadaku.’ Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya” (Kejadian 25:29-33).
Dr. Nettleton berkata, “Kita tidak dapat percaya bahwa [Esau] bisa nyaris kelaparan di rumah bapanya. Artinya adalah bahwa ia memilih kepuasan duniawi dari pada berkat rohani. Hidup ini singat, dan saya bertekad untuk memperoleh yang paling penting di dalamya… ‘Demikianlah Esau memandang rendah hak kesulungannya’” (Asahel Nettleton, D.D., Asahel Nettleton: Sermons From the Second Great Awakening, International Outreach, 1995 reprint, hal. 404). The Scofield Study Bible berkata,
Esau adalah seorang manusia biasa di bumi… ia miskin iman, dan membenci hak kesulungannya karena itu adalah masalah rohani, hanya ketika ada iman yang dapat [menghargainya]… Hak kesulungan Esau ini dijual demi kepuasan kedagingan sesaat (The Scofield Study Bible, Oxford University Press, 1917, hal. 38; catatan untuk Kejadian 25:25, 31).
Hak kesulungan termasuk berkat kenabian, yang dihubungkan dengan hak-hak rohani yang agung. Ini adalah hal-hal yang dibenci oleh Esau – dan karena alasan ini ia disebut “memiliki nafsu yang rendah” – yaitu, seorang kafir. Dan itulah sebabnya Ibrani 12:16-17 mengilustrasikan bagaimana orang-orang berdosa menjual jiwa mereka. Apa yang mereka jual? Bagaimana mereka menjual? Untuk apa mereka menjualnya? Apa konsekuensinya?
I. Pertama, apa yang mereka jual?
Mereka menjual semua berkat yang telah dibeli dengan Darah Kristus, dan yang telah ditawarkan kepada mereka oleh sang Juruselamat! Oleh sebab itu mereka menghilangkan pengampunan dosa, damai dalam hati nuraninya, dan kekekalan di Sorga! Mereka menjuat jiwa mereka dan kehilangan Kerajaan – warisan kekal. Mereka menjual semua hal yang ditawarkan kepada mereka di dalam Injil. Tentang orang seperti itu, Tuhan berfirman,
“Malapetaka akan Kudatangkan atas Esau, pada waktu Aku menghukum dia” (Yeremia 49:8).
II. Kedua, bagaimana mereka menjualnya?
Dengan menolak penginsafan dari Roh Kudus. Semua berkat ini berhubungan erat dengan pekerjaan Roh yang menginsafkan. Hanya melalui penginsafan Roh saja orang berdosa dibuat siap untuk menerima warisan orang-orang Kudus di Sorga.
Namun orang berdosa, sama seperti Esau, mungkin tidak mau menyerahkan kesenangan-kesenangan sensualnya. Ia mungkin menetapkan nilai lebih tinggi atas semua itu dari pada keselamatan jiwanya. Jadi, ia mungkin menolak karya Roh Kudus yang menginsafkan, dan memeteraikan jaminan kekalnya, karena Tuhan berfirman,
“Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia”
(Kejadian 6:3).
Dengan menolak penginsafan dari Roh Allah, orang berdosa akan kehilangan jiwaya untuk selama-lamanya di dalam Lautan Api.
III. Ketiga, untuk apa orang berdosa menjual jiwanya?
Kristus bertanya, “Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:37). Seperti Esau, orang-orang berdosa menjual jiwa mereka untuk sesuatu yang sangat rendah – untuk hal-hal sepele – sesuatu yang tidak bernilai! Mereka menjual jiwa mereka demi semangkuk kacang merah – kepuasan sesaat – kesenangan sementara. Karena semua ini mereka kehilangan jiwa mereka, damai sejahtera dari hati nurani mereka, dan sukacita Sorgawi! Ini mungkin hanya demi sedikit uang, posisi yang lebih baik – atau mungkin demi menyenangkan teman-temannya yang masih terhilang, yang adalah musuh Kristus – atau demi keinginan daging.
Ketika melakukan dosa-dosa ini, orang berdosa mungkin mengalami tekanan nurani. Mereka tidak mengharapkan itu, namun dengan melakukan semua ini Roh Allah akan meninggalkan mereka, dan keinsafan akan meninggalkan mereka.
Sekarang saya bertanya kepada orang berdosa, Apa yang Anda peroleh darinya? Apa yang Anda peroleh dengan menjual jiwa Anda kepada dosa?
“Sebab beginilah firman TUHAN: Kamu dijual tanpa pembayaran” (Yesaya 52:3).
Anda telah menjual diri Anda sendiri tanpa pembayaran! Oh, demi sesuatu yang begitu kecil, hal-hal yang tidak penting orang-orang berdosa menjual jiwa mereka! Ketika Lysimachus, raja dari Thrace, sangat kehausan, ia menawarkan kerajaannya kepada Getae demi air minum. Setelah ia meminumnya ia berkata, “Ah! Aku celaka, demi kepuasan sesaat, aku telah kehilangan kerajaanku yang besar.” Betapa ini cocok dengan orang yang demi kesenangan duniawi, menghilangkan keinsafan akan dosa, dan Kerajaan Sorga!
IV. Keempat, apa konsekuensi dari menjual jiwa Anda?
“Kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” (Ibrani 12:16-17).
“Kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu …” Perhatikan! Selalu ada kemudian! Jika ini tidak benar, kami tidak akan menyusahkan Anda tentang ini. Empat puluh tahun “kemudian,” ketika Esau mau memiliki warisan berkat, ia ditolak! Ketika ia sadar bahwa ia telah kehilangan berkat untuk selamanya ia menangis, mencucurkan air mata! Namun “ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” (Ibrani 12:17).
Oh, betapa dahsyat dan pahitnya orang berdosa akan menangis, ketika semuanya sudah terlambat untuk kembali dari keterhilangannya! Esau berkata kepada ayahnya, “Berkatilah aku ini juga, ya bapa!” (Kejadian 27:34). Namun semuanya sudah sangat terlambat baginya! “Dan dengan suara keras menangislah Esau” (Kejadian 27:38). Namun ia tidak memperoleh kesempatan untuk bertobat. Ia tidak dapat membujuk ayahnya mengubah pikirannya, “sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” (Ibrani 12:17). Sehingga itu juga akan terjadi pada Anda nanti. Anda akan menangis, “Tuan, tuan, bukakanlah [saya] pintu!” namun “pintu ditutup” dan Kristus berkata, “aku tidak mengenal kamu” (Matius 25:11, 10, 12).
Apakah konsekuensi besar yang kadang-kadang berhubungan dengan tindakan-tindakan kecil ini. Demi sepotong daging – demi satu dosa, dalam keadaan tertentu, Sorga telah menjauh – dan jiwa terhilang selama-lamanya.
Ketika orang berdosa berada di bawah keinsafan, mendengar satu kata sesat dari “teman”nya yang masih terhilang mungkin hasilnya adalah kehilangan jiwanya. Tidak menghadiri satu kebaktian penginjilan mungkin menyebabkan Roh Kudus meninggalkan Anda – dan tidak pernah kembali. Kegagalan untuk tetap serius memfokuskan pikiran setelah kebaktian mungkin menyebabkan kehilangan keinsafan dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Lihatlah betapa Anda berada dalam bahaya besar!
“Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?”
(I Petrus 4:18).
Apakah hal serius untuk dihidupi. Sekarang juga – dalam hidup ini – Anda harus mengambil keputusan sekali untuk selamanya!
Kiranya engkau tidak kehilangan Kristus yang hidup,
Karena satu dosa hari ini;
Dengan memeluk dan mempertahankannya
Dan melemparkan jiwa Anda binasa.
(Khotbah ini diedit dan diadaptasi ke dalam bahasa modern dari “The Example of Esau – A Warning to Sinners” oleh Dr. Asahel Nettleton (1783-1844), Asahel Nettleton: Sermons From the Second Great Awakening, International Outreach, 1995 edition, hal. 404-407).
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”
GARIS BESAR KHOTBAH CONTOH ESAU – PERINGATAN BAGI ORANG-ORANG BERDOSA (THE EXAMPLE OF ESAU – A WARNING TO SINNERS) oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” (Ibrani 12:16-17). (Kejadian 25:29-33) I. Pertama, apa yang mereka jual? Yeremia 49:8. II. Kedua, bagaimana mereka menjualnya? Genesis 6:3. III. Ketiga, untuk apa orang berdosa menjual jiwanya? Markus 8:37; IV. Keempat, apa konsekuensi dari menjual jiwa Anda? Ibrani 12:17; |