Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
KEBERUNTUNGAN PENJAHAT ITU (THE THIEF’S ADVANTAGES) Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’” (Lukas 23:42-43). |
Saya telah mengkhotbahkan banyak khotbah tentang pertobatan penjahat yang sedang sekarat ini. Namun malam ini saya akan memfokuskan pada satu pikiran sederhana – keberuntungan yang orang ini miliki, yaitu dia yang dipakukan di kayu salib di samping Yesus. “Beruntung,” Anda mungkin bertanya, “beruntung apanya? Mengapa, bukankah ia dalam keadaan yang menyedihkan! Bagaimana dapat Anda katakan bahwa ia beruntung?”
Ada beberapa dari Anda di sini malam ini yang telah mendengar pemberitaan Injil sejak Anda masih anak-anak. Anda telah diajar, dan diperingatkan, dan diundang - namun Anda belum datang kepada Kristus. Namun pria ini, yang tak satu pun kesempatan yang tampak menguntungkan, namun ia percaya Kristus dalam waktu yang sangat singkat! Penjahat ini menuduh Anda! Mengapa Anda menunggu begitu lama dalam ketidak-percayaan? Apa lagi yang bisa saya katakan kepada Anda? Apa lagi yang bisa orang katakan kepada Anda? Namun tampak bagi saya bahwa penjahat ini memang memiliki beberapa keberuntungan dibandingkan dengan Anda, beberapa keuntungan yang membuat kasusnya lebih penuh harapan dari pada kasus Anda.
I. Pertama, Ia beruntung karena tidak melihat contoh buruk dari
orang lain.
Ia tidak pernah ada bersama para murid. Ia tidak melihat Yudas yang pergi keluar dan mengkhianati Tuhannya. Dia tidak melihat murid-murid yang lain meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ia tidak mendengar Petrus yang menyangkal Dia. Jika ia telah melihat contoh buruk ini, ia mungkin berpikir, "Gagasan tentang pertobatan adalah palsu belaka! Mengapa, lihat, tak satu pun dari mereka yang mengikuti Dia teguh berdiri demi Dia hingga hari ini! Seluruh ide tentang pertobatan hanyalah ilusi!"
Saya tidak tahu mengapa, tapi contoh buruk tampaknya menjadi alasan bagi banyak orang. Ketika saya masih kecil dan datang ke gereja saya melihat sangat sedikit orang-orang Kristen yang sejati di sekitar saya. Yang mereka lakukan adalah bertengkar dan berkelahi satu sama lain. Saya pernah menyaksikan gereja pecah menjadi dua sebelum saya bertobat. Namun, entah bagaimana, Tuhan sepertinya berkata kepada saya bahwa dosa mereka tidak menyangkal kebenaran Injil. Tindakan kejahatan mereka hanya membuat saya berpikir bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang tidak dapat diperbaiki! Dan, dengan pikiran itu, saya dilindungi oleh kasih karunia Allah untuk tidak kecewa atau putus asa, sehingga tidak berpikir bahwa seluruh gagasan tentang keselamatan itu adalah suatu kebohongan! Oleh kasih karunia Allah saya diizinkan untuk melihat,
“Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya?”
(I Yohanes 4:20).
Tetapi penjahat ini tidak harus melalui pengalaman itu. Tidak ada orang Kristen palsu di sana saat dia tergantung di kayu salib di sebelah Yesus. Hanya ada orang-orang yang membenci Yesus secara terbuka. Jadi, ia memiliki berkat atau keberuntungan dengan tidak menjadi dibingungkan oleh orang-orang Kristen palsu.
II. Kedua, ia beruntung karena terhindar dari para penasehat jahat.
Di sana dia, hanya sendirian di kayu salib. Dia tidak mempunyai seseorang untuk menasehatinya selain Yesus sendiri. Sangat sedikit orang yang memiliki berkat seperti itu pada hari-hari penyesatan ini. Anda harus waspada karena ada banyak orang Kristen tanpa pertobatan,
“Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (II Timotius 3:5).
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,… Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng” (II Timotius 4:3, 4).
Penjahat yang tergantung di kayu salib itu beruntung karena tidak menerima saran yang buruk dari apa yang disebut orang "Kristen" seperti itu, yang mengelilingi kita pada hari-hari terakhir ini.
Seorang muda, yang pernah datang ke gereja kami, memiliki teman sekamar yang terus-menerus memberinya nasihat yang buruk. Dia mengatakan kepada pemuda ini untuk menyingkirkan Alkitab King James-nya dan menggantikannya dengan terjemahan “baru” yang buruk. Dia mengatakan kepadanya bahwa ia harus dibaptis untuk menjadi seorang Kristen. Penjahat itu tidak mempunyai teman yang membuatnya bingung seperti itu. Dia terhindar dari nasihat yang buruk, terhindar dari para penasehat yang jahat. Itu sungguh merupakan keberuntungan yang dimiliki oleh sedikit orang yang mencari keselamatan hari ini.
Ketika saya masih remaja, sebelum saya bertobat, banyak orang yang memberi saya nasihat yang buruk. Saya pernah mendengar salah satu ide palsu yang lain tentang keselamatan. Saya hanya bisa mengatakan bahwa semata-mata hanya oleh kasih karunia Allah yang membuat saya tidak mendengarkan mereka. Entah bagaimana, oleh kasih karunia Allah, saya bisa membedakan suara Yesus dan suara dunia. Yesus sendiri berkata,
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).
Saya mendengarkan pendeta saya, karena saya bisa mendengar suara Yesus dalam khotbahnya. Saya mendengarkan Dr. Charles J. Woodbridge, dan bertobat ketika mendengar khotbahnya, karena - oleh kasih karunia Allah semata - saya bisa mendengar suara Yesus di dalam khotbahnya.
Tetapi penjahat itu beruntung karena tidak dapat mendengar nasehat seseorang selain Yesus! Penjahat itu sudah dekat Yesus sementara Dia memikul Salib-Nya menuju tempat eksekusi. Si penjahat itu mendengar Yesus berbicara kepada para perempuan yang menangis yang mengikuti Dia. Ia mendengar Yesus berkata kepada mereka,
“Janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu” (Lukas 23:28).
Dengan demikian, ia sadar bahwa ia harus diinsafkan dari dosa. Setelah ia terpaku di samping salib Yesus, ia mendengar Juruselamat berdoa,
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).
Jadi, ia sadar bahwa Yesus sedang berdoa untuknya agar bertobat.
Hampir ajal-Nya, dipinta-Nya:
“Dosa mereka ampunilah!”
Dalam sengsara Ia setia,
Kasih-Nya tiada bandingnya.
Ku insaf kini, Yesus, aduhai
Junjunganku disalib terpaku;
Berdarah luka, Membela kita,
Ia mend’rita, Penebusku!
(“Blessed Redeemer” by Avis B. Christiansen, 1895-1985/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 73.).
Penjahat itu bertobat karena dia mendengarkan suara Yesus! Kiranya Anda diberi rahmat untuk berpaling dari para penasihat palsu, dan nasihat yang buruk, dan hanya mendengarkan suara Juruselamat!
III. Ketiga, ia beruntung karena tidak mampu melakukan perbuatan baik.
Oleh karena ia dipaku di kayu salib ia tidak bisa dibaptis. Anehnya, bahkan hari ini, beberapa orang berpikir bahwa baptisan akan membantu mereka untuk diselamatkan. Semata-mata hanya oleh kasih karunia Allah, pikiran seperti itu tidak pernah memasuki benakku. Saya dibaptis segera ketika saya pertama kali pergi ke gereja Baptis, tetapi entah bagaimana - oleh kasih karunia Allah - saya tahu ini tidak akan menolong saya. Saya masih belum mengalami pertobatan pada waktu, tetapi saya tahu bahwa baptisan itu hanya tanda lahiriah, dan tidak ada hubungannya dengan keselamatan.
Banyak orangtua Tionghoa memiliki gagasan takhyul bahwa baptisan menjadikan Anda seorang Kristen. Itulah sebabnya mengapa mereka akan membiarkan anak-anak mereka datang ke gereja, tetapi tidak akan membiarkan mereka dibaptis. Mereka berpikir bahwa baptisan adalah hal yang nyata yang akan membawa anak-anak mereka menjauh dari mereka, dan menjadikan mereka Kristen! Betapa anehnya ide seperti itu! Dan pertobatan dari penjahat ini harus mengakhiri pikiran seperti itu - jika Anda pernah mempunyai pikiran seperti itu. Ia diselamatkan tanpa dibaptis! Baptisan adalah suatu pekerjaan lahiriah, dan
“Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali…” (Titus 3:5).
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”
(Efesus 2:8-9).
Penjahat itu tidak pernah dibaptis, namun Yesus berkata kepadanya,
“Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).
Adalah benar bahwa baptisan itu penting - setelah Anda diselamatkan! Tetapi baptisan tidak akan ada gunanya sama sekali bagi Anda jika anda masih dalam keadaan belum bertobat! Jutaan orang pergi ke Neraka walaupun mereka telah dibaptis! Marx, dan Darwin, dan Hitler, dan Stalin, dan Mao Tse Tung, mereka semua pernah dibaptis. Tetapi kehidupan mereka yang jahat dan kejam menunjukkan bahwa tidak satupun dari mereka yang telah diselamatkan. Meskipun mereka pernah dibaptis, tidak diragukan lagi mereka sekarang sedang terbakar dalam api Neraka. Namun penjahat ini diselamatkan, tanpa baptisan, dan sekarang ia bersama dengan Kristus di Firdaus! Hal ini menunjukkan bahwa ia telah diselamatkan melalui iman di dalam Yesus, bukan oleh baptisan! Datanglah kepada Yesus. Berilah dosa Anda disucikan oleh Darah-Nya. Itulah satu-satunya cara untuk mengalami keselamatan sejati!
IV. Keempat, ia beruntung karena tahu bahwa ia tidak dapat
diselamatkan melalui belajar lebih banyak lagi.
Gagasan bahwa Anda menjadi seorang Kristen melalui "belajar lebih banyak" adalah khayalan yang kuat yang Setan gunakan untuk menghalangi orang Timur diselamatkan. Saya bertanya kepada mereka, "Bagaimana Anda berharap untuk diselamatkan?" Mereka sering menjawab, "Dengan belajar lebih banyak." Betapa ini suatu khayalan! Lihatlah para imam dan orang Farisi yang mengejek Yesus, dan berseru agar Dia disalibkan! Orang-orang ini telah banyak tahu Alkitab dengan hati! Namun mereka menolak Juruselamat yang Alkitab bicarakan! Mereka
“yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran” (II Timotius 3:7).
Di sisi lain, si penjahat itu beruntung karena tahu bahwa hidupnya akan segera berakhir - dan bahwa tidak ada waktu lagi baginya untuk "belajar lebih banyak." Dia tahu bahwa ia harus percaya Kristus saat itu, atau dia akan terhilang untuk selamanya . Dan begitulah, dengan sedikit pengetahuan yang ia miliki, ia percaya kepada Juruselamat. Dan saat ia percaya kepada Yesus ia diselamatkan - karena Yesus berkata kepadanya,
“Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).
Yesus sendiri yang telah membuat ini jelas bahwa barangsiapa datang kepada Dia akan diselamatkan. Ia berkata,
“Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang”
(Yohanes 6:37).
Pada hari Pentakosta ada tiga ribu orang percaya kepada Yesus dan seketika itu juga mereka diselamatkan. Kepala penjara di Filipi bertanya, "Apa yang harus aku perbuat supaya aku selamat?" (Kis 16:30). Dia percaya kepada Yesus dan seketika itu juga bertobat dan diselamatkan. Dan persis seperti itulah yang terjadi pada penjahat ini. Segera setelah ia datang di bawah keinsafan akan dosanya ia percaya kepada Yesus. Dan saat ia percaya kepada Yesus ia diselamatkan! Itu sebabnya mengapa Yesus berkata kepadanya,
“Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).
Joseph Hart dibesarkan dalam keluarga Kristen. Dia mendengar Injil dari masa kanak-kanak, tapi ia tidak mau datang kepada Yesus. Akhirnya ia menyerah kepada Juruselamat. Ia diselamatkan pada saat itu. Setelah bertahun-tahun bergumul dan memberontak ia mampu menulis,
Pada saat orang berdosa percaya,
Dan percaya dalam Tuhan yang disalibkannya
Seketika pengampunan-Nya ia terima
Penebusan penuh melalui Darah-Nya.
(“The Moment a Sinner Believes” by Joseph Hart, 1712-1768).
Ya, penjahat itu beruntung mengetahui bahwa dia tidak bisa diselamatkan melalui "belajar lebih banyak" - dan demikian juga Anda tidak dapat! Anda sudah tahu jauh lebih banyak daripada dia! Sekarang saatnya bagi Anda untuk berhenti belajar dan datang kepada Yesus! Saat Anda percaya kepada-Nya Anda akan dipertobatkan dan diselamatkan.
V. Kelima, ia beruntung mengetahui bahwa ia, ia sendiri, harus
percaya Yesus.
Setelah pelayanan Minggu malam yang lalu saya bertanya kepada seseorang yang kami periksa, “Apa yang telah dilakukan Yesus Kristus untuk Anda?” Dia menjawab dengan mengatakan, “Dia mati untuk kami.” Perhatikan bahwa ia tidak menjawab pertanyaan saya. Saya bertanya lagi, “Apa yang Dia lakukan bagi Anda? "Dia menjawab, “Dia telah mati untuk kami.” Itu adalah jawaban yang salah karena orang tidak diselamatkan sebagai suatu kelompok. “Apa yang Yesus telah lakukan bagi Anda?” Jawabannya menunjukkan bahwa ia hanya belajar untuk mengulang kata-kata - dan masih belum diinsafkan akan dosa. Penjahat itu tidak akan pernah tertarik pada pikiran seperti itu! Penjahat itu tahu bahwa ia adalah orang berdosa yang sangat menyedihkan, dan ia menegur penjahat yang satunya. Dia berada di bawah keinsafan akan dosa sehingga ia percaya kepada Yesus dan berkata,
“Yesus, ingatlah akan aku” (Lukas 23:42).
Dia tidak berkata, “Ingatlah akan kami.” Tidak, ia tahu bahwa itu adalah dia yang perlu diingat! Dia yang perlu diselamatkan - bukan orang lain. Jadi ia berkata, “Tuhan, ingatlah akan aku.” Ketika Anda melihat bahwa itu adalah “Anda” – bukan “kami” yang memerlukan Yesus - Anda akan diselamatkan - tapi bukan sebelumnya.
Ku insaf kini, Yesus, aduhai
Junjunganku disalib terpaku;
Berdarah luka, Membela kita,
Ia mend’rita, Penebusku!
“Mati bagi ku.” Ketika Anda melihat bahwa kebenaran agung ini, seperti penjahat ini melihat hal itu, maka Anda dapat percaya kepada Dia yang telah mati untuk membayar dosa-dosa Anda. Rasul Paulus berkata,
“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa”
(I Timotius 1:15).
“Mati bagi ku.” Mati untuk membayar hukuman dosaku! Tetapi ada satu lagi keuntungan yang penjahat itu miliki yang mana beberapa dari Anda tidak miliki.
VI. Keenam, ia beruntung mengetahui bahwa ia belum diselamatkan.
Itu adalah benar-benar suatu berkat yang luar biasa besarnya - yang sebagian dari Anda tidak punyai. Anda berpikir bahwa Anda mungkin sudah diselamatkan, walaupun sebenarnya Anda belum benar-benar diselamatkan. Racun yang mematikan ada di dalam jaminan palsu! Orang-orang Farisi pada zaman Yesus “menganggap dirinya benar” (Lukas 18:9). Orang-orang Farisi berkata, “Kami melihat.” Yesus berkata, “maka tetaplah dosamu” (Yohanes 9:41). Orang-orang Farisi mengira mereka telah diselamatkan, tetapi mereka benar-benar masih terhilang.
Keinsafan akan dosa yang sejati tidak dapat terjadi ketika seseorang berpikir ia mungkin telah diselamatkan. Anda harus dibawa ke bawah sebelum Kristus mengangkat Anda. Saya mengutip dari Kitab Yakobus pagi ini,
“Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita” (Yakobus 4:9).
Yesus berkata kepada para wanita yang sedang menangis itu,
“Janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri” (Lukas 23:28).
Penjahat yang bertobat itu tahu bahwa ia masih terhilang. Kepada penjahat yang satunya, ia berkata,
“Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita” (Lukas 23:40-41).
Dia beruntung mengetahui dengan pasti bahwa ia masih terhilang. Tidak ada pertanyaan dalam pikirannya tentang hal itu. Ia tahu bahwa ia adalah orang berdosa yang masih terhilang, di bawah kutuk dan murka Allah. Iain H. Murray berkata, "Keinsafan tidak menyelamatkan, tetapi itu tidak akan bertentangan dengan Perjanjian Baru untuk mengatakan bahwa keselamatan tidak akan terjadi tanpa keinsafan. Tidak ada orang bertobat tanpa mengetahui bahwa ia perlu bertobat” (Iain H. Murray, The Old Evangelicalism: Old Truths for a New Awakening,, The Banner of Truth Trust, 2005, h. 22).
Kami berdoa agar Anda mau datang di bawah keinsafan akan dosa, seperti yang dilakukan penjahat yang sedang sekarat itu. Kami berdoa kiranya Allah akan menunjukkan dosa Anda, sehingga Anda mungkin merasakannya, dan meratap karenanya, dan berkata kepada Tuhan,
“Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat” (Mazmur 51:3-4).
Seperti yang dikatakan oleh Iain Murray, “Tidak ada orang bertobat tanpa mengetahui bahwa ia perlu bertobat.” Tidak seorang pun pernah benar-benar percaya kepada Yesus sebelum merasakan kotor dan dosanya hati dan hidupnya!
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca Dr Hymers 'khotbah setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr Kreighton L. Chan: Lukas 23:39-43.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr Benjamin Kincaid Griffith:
"Berbahagialah Penebus" (oleh Avis B. Christiansen, 1895-1985).
GARIS BESAR KHOTBAH KEBERUNTUNGAN PENJAHAT ITU (THE THIEF’S ADVANTAGES) Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’” (Lukas 23:42-43). I. Pertama, Ia beruntung karena tidak melihat contoh buruk dari orang II. Kedua, ia beruntung karena terhindar dari para penasehat jahat, III. Ketiga, ia beruntung karena tidak mampu melakukan perbuatan baik, IV. Keempat, ia beruntung karena tahu bahwa ia tidak dapat diselamatkan V. Kelima, ia beruntung mengetahui bahwa ia, ia sendiri, harus VI. Keenam, ia beruntung mengetahui bahwa ia belum diselamatkan, |