Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
DIPUKUL, DIJENGGUT, DI NODAI DAN DILUDAHI (THE SMITING, PLUCKING, SHAME AND SPITTING) oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6). |
Ini adalah perikop Hamba yang ketiga yang begitu sempurna menubuatkan tentang penderitaan Kristus. Adalah untuk ayat ini, selain referensi lain yang Yesus buat ketika Ia berkata kepada para murid-Nya,
“Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit” (Lukas 18:31-33).
Nubuatan yang luar biasa dari Yesaya 50:6 tidak dapat mengacu kepada siapapun selain kepada Yesus. Ini secara literal digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus.
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6).
Saya akan menyampaikan tiga kebenaran agung dari ayat ini malam ini.
I. Pertama, Yesus “memberi” diri-Nya sendiri untuk berbagai siksaan itu!
Dr. Strong (nomer 5414) menjelaskan kepada kita bahwa kata Ibrani “nâthan” berarti “memberi.” Sungguh, Yesus “memberi” punggung-Nya kepada orang-orang yang memukul Dia. Ia “memberi” janggut-Nya dicabut. Ia “memberi” wajah-Nya “dinodai dan diludahi.” Yesus berkata,
“Aku memberikan nyawa-Ku…. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri” (Yohanes 10:17-18).
Lagi, di Taman Getsemani, ketika mereka menangkap Dia, Yesus berkata kepada Petrus,
“Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” (Matius 26:53-54).
Bahkan ketika para prajurit datang untuk menyeret Dia, Yesus dapat memanggil 72,000 malaikat untuk menahan itu. Namun Ia dengan sukarela menolak melakukan itu. Ya, Juruselamat “memberikan” punggung-Nya dan janggut-Nya dan wajah-Nya kepada “orang-orang yang memukul” Dia. Ia “memberikan” Diri-Nya sendiri untuk semua penderitaan itu adalah untuk menggenapi tujuan-Nya datang ke dunia ini, yaitu untuk menyelamatkan umat-Nya, menebus semua orang yang datang kepada Dia. Ia,
“telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia” (I Timotius 2:6).
Ia,
“telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini” (Galatia 1:4).
Ia,
“telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan” (Titus 2:14).
Ia berkata,
“Aku memberikan nyawa-Ku…. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri” (Yohanes 10:17-18).
Ia memberi diri-Nya sendiri untuk disiksa, dipermalukan dan disalibkan karena Ia mengasihi Anda! Ia berkata,
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”
(Yohanes 15:13).
Yesus turun dari tahta-Nya di Sorga untuk tujuan ini: yaitu menyerahkan hidup-Nya untuk berbagai siksaan ini dan dihina agar kita dapat hidup! Oh, dapatkah Anda memikirkan ini! Ia berkata, “Aku memberi punggung-Ku kepada orang-orang yang memukul Aku karena Aku mengasihi kamu. Aku memberi pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggut-Ku karena Aku tahu ini adalah satu-satunya jalan agar Aku dapat menebus kamu. Aku memberi mukaku ketika Aku dinodai dan diludahi untuk menyelamatkan wajahmu dari rasa malu di Penghakiman Akhir!” Ia memberikan nyawa-Nya di bawah kengerian itu karena Ia mengasihi Anda dan karena Ia adalah sahabat Anda! “Yesus adalah Sahabat orang-orang berdosa!” Mari kita berdiri dan menyanyikan lagu ini!
Yesus sahabat orang berdosa,
Sahabat orang berdosa, sahabat orang berdosa
Yesus sahabat orang berdosa,
Ia dapat menyelamatkanmu!
(“Jesus is the Friend of Sinners,” penulis tidak dikenal).
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6).
II. Kedua, Yesus “memberi” diri-Nya untuk berbagai siksaan itu
demi menyelamatkan jiwa Anda dari dosa!
Ia “memberi punggung-Nya kepada orang-orang yang memukul Dia.“ Jangan anggap remeh itu! Alkitab berkata,
“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia” (Yohanes 19:1).
Spurgeon berkata,
Pilatus, gubernur itu, menyerahkan Dia untuk dicambuk dengan kejam… cambuk itu… dibuat dari otot lembu jantan… yang diisi dengan tulang domba, dengan pecahan-pecahan tulang, sehingga setiap pukulan benar-benar mencabik dagingnya, yang terkoyak oleh pukulan-pukulan yang kejam itu. Hukuman cambuk adalah semacam hukuman yang umumnya dianggap lebih mengerikan dari pada hukuman mati itu sendiri, dan sungguh, banyak orang telah mati dengan sangat mengerikan, setelah melewati hukuman ini. Penebus kita memberikan punggung-Nya kepada orang-orang yang mencambuk-Nya, dan [mereka] membuat [luka-luka] dalam di sana. Betapa sengsaranya! Bagaimana mungkin kita mampu tahan memandangnya? (C. H. Spurgeon, “The Shame and Spitting,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1972 reprint, volume XXV, hal. 422).
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6).
Mengapa Engkau memberikan punggung-Mu kepada orang-orang yang memukul Engkau, Yesus? Lagi, Yesaya yang menjawab kita,
“oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).
Oleh “bilur-bilur” dari punggung-Nya jiwa kita diselamatkan dari dosa! Rasul Petrus membuat itu menjadi sangat jelas ketika ia berkata,
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh”
(I Petrus 2:24).
Jiwa kita, yang terkoyak-koyak dan rusak oleh dosa, dapat disembuhkan oleh bilur-bilur yang Yesus tanggung!
Orang banyak datang kepada Dia ketika Dia ada di Danau Tiberias,
“dan Ia menyembuhkan mereka semuanya” (Matius 12:15).
Sementara Ia menyembuhkan mereka, demikian juga Ia dapat menyembuhkan hati Anda yang penuh dosa, “liciknya” hati Anda (Yeremia 17:9). Charles Wesley, dalam pujian Natal ciptaannya yang luar biasa, “Hark, the Herald Angels Sing” (“Camkan Lagu yang Merdu”), berkata bahwa Kristus “Tabib agung yang menang… Lahir bagi manusia, Dan memb’ri sejahtera.” Datanglah kepada Yesus dan luka-luka dari dosa di dalam jiwa Anda akan disembuhkan oleh bilur-bilur-Nya, dan Anda akan dilahirkan kembali!
III. Ketiga, Yesus “memberi” diri-Nya untuk berbagai siksaan ini
untuk menggantikan Anda, orang berdosa!
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6).
Tidak ada yang lebih jelas dari ini:
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yesaya 53:5-6).
Yesus mengalami semua siksaan ini demi menggantikan kita, untuk menyelamatkan kita dari siksaan Neraka!
“Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia” (Matius 26:67).
“Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia” (Markus 14:65).
“Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya” (Matiusw 27:30).
“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya” (Markus 15:19).
“Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: ‘Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?’ Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya”
(Lukas 22:63-65).
“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia” (Yohanes 19:1).
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6).
Joseph Hart berkata benar,
Lihat betapa tenangnya Yesus berdiri,
Terhina di [tempat yang sangat mengerikan ini]
Orang-orang berdosa telah membelenggu tangan Yang Mahakuasa
Dan meludahi wajah Pencipta mereka.
(“His Passion” by Joseph Hart, 1712-1768; altered by Dr. Hymers).
Yesus mengalami semua penderitaan itu. Dan kemudian mereka memakukan tangan dan kaki-Nya di kayu Salib! Ia mengalami semua kengerian dan penderitaan itu untuk menggantikan penghukuman kita. Ia telah menderita dan mati di kayu salib mengantikan posisi kita, untuk membayar penghukuman dari dosa-dosa Anda dan membawa Anda, menyembuhkan dan menyucikan, kepada Allah!
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (I Petrus 3:18).
Dr. Isaac Watts berkata,
Lihatlah pada dahi-Nya;
Duka dan kasih tercurah.
Dahsyat mahkota duri-Nya:
Yang hina jadi yang mulia.
Andaikan dapat ku beri
Alam semesta pada Mu
Karna kasih-Mu yang murni v
Kupersembahkan diriku,
(“When I Survey the Wondrous Cross” by Isaac Watts, D.D., 1674-1748/
Terhemahan Nyanyian Pujian No. 189).
Dan William Williams berkata,
Betapa besarnya kesalahan manusia,
Yang ditanggung sang Juruselamat
Dengan mengenakan kemalangan, Ia
Agar orang berdosa diselamatkan.
Agar orang berdosa diselamatkan.
(“Love In Agony” by William Williams, 1759).
Yesus telah membayar hutang dosa Anda melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu Salib! Datanglah kepada Yesus dan Ia akan mengampuni dosa-dosa Anda dan menyelamatkan jiwa Anda! Maukah Anda mengatakan ini dengan segenap hati Anda,
Ku datang Tuhan!
Datang pada Mu!
O patutkan diriku
Menghadap pada-Mu!
(“I Am Coming, Lord” by Lewis Hartsough, 1828-1919/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 128).
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 18:31-34.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Love in Agony” (by William Williams, 1759;
to the tune of “Majestic Sweetness Sits Enthroned”).
GARIS BESAR KHOTBAH DIPUKUL, DIJENGGUT, DI NODAI DAN DILUDAHI (THE SMITING, PLUCKING, SHAME AND SPITTING) oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi” (Yesaya 50:6). (Lukas 18:31-33) I. Pertama, Yesus “memberi” diri-Nya sendiri untuk berbagai siksaan II. Kedua, Yesus “memberi” diri-Nya untuk berbagai siksaan itu demi III. Ketiga, Yesus “memberi” diri-Nya untuk berbagai siksaan ini |