Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
PAULUS – TELADAN ORANG BERTOBAT (PAUL – THE MODEL CONVERT) oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16). |
Banyak orang berpikir bahwa pertobatan Rasul Paulus begitu luar biasanya sehingga kita tidak dapat mengharapkan siapapun diselamatkan dengan cara yang sama dengan cara seperti itu hari ini. Saya berpikir kesalahan ini datang dari fakta bahwa begitu sedikit jemaat, khususnya di dunia Barat, yang telah mengalami pertobatan seperti Paulus. Oleh sebab itu, mereka berpikir bahwa pertobatan Paulus adalah suatu kekecualian, tidak seperti pada umumnya. Namun teks saya sepenuhnya bertentangan dengan cara berpikir mereka. Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa pertobatan Paulus adalah “suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan [Kristus].” Kata Yunani yang diterjemahkan “teladan” di sini berarti “suatu pola… untuk ditiru” (Strong). Demikian, Spurgeon berkata bahwa pertobatan Paulus adalah “suatu spesimen untuk diikuti… suatu model yang melaluinya orang lain didandani… semua pertobatan [sejati] ada dalam tingkat tinggi sama seperti pola pertobatan ini. Transformasi dari… Saulus dari Tarsus ke dalam Rasul Paulus adalah tipikal dari karya anugerah dalam hati” (C. H. Spurgeon, “Paul as Pattern Convert,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1979 reprint, volume LIX, hal. 385).
Dengan perkataan lain, jika Anda ingin menjadi orang Kristen sejati, Anda harus memiliki pertobatan seperti yang dialami oleh Paulus, karena pertobatan Paulus diberikan untuk “menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia [Kristus] kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
Saya berpikir bahwa inilah alasannya mengapa kesaksian pertobatan Paulus diberikan berulangkali sampai enam kali dalam Perjanjian Baru (I Timotius 1:15-16; Kisah Rasul 9; 22; 26; Galatia 1, 2; Filipi 3:1-14). Allah ingin Anda mendengarkan kesaksian pertobatan Paulus enam kali dalam Perjanjian Baru agar Anda tahu bagaimana Anda harus bertobat. Hanya ada satu cara untuk menjadi orang Kristen yang sejati, dan itu adalah dengan cara mengikuti teladan pertobatan Paulus. Detail-detailnya mungkin berbeda, namun “pola” utama dari pertobatan Paulus diulang setiap kali seseorang benar-benar bertobat dan menjadi orang Kristen sejati.
“Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
Oleh sebab itu saya akan memberikan suatu sketsa pertobatan Paulus kepada Anda dalam empat poin.
I. Pertama, Paulus mendengarkan khotbah penginjilan.
Jangan buat kesalahan di sini. Paulus pernah berdiri sangat dekat dan mendengarkan Stefanus menyampaikan khotbah penginjilan dengan keras. Kita diberitahu tentang hal itu di dua tempat, dalam Kisah Rasul 7:58, dan lagi dalam Kisah Rasul 22:20, di mana ia berkata, “aku ada juga berdiri dekat [di sana].”
Apa yang Stefanus khotbahkan? Ia berkhotbah menentang dosa dari orang-orang pada zaman itu. Ia berkata, “senantiasa kamu menghalangi Rohulkudus” (Kisah Rasul 7:51). Ia berbicara tentang Yesus “yang sekarang kamu serahkan, dan kamu bunuh” (Kisah Rasul 7:52). Ia berkata, “Aku nampak langit terbuka, dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (Kisah Rasul 7:56).
Paulus mendengar Stefanus berkhotbah tentang dosanya yang menolak Kristus dan bahwa ia memiliki andil terhadap kematian Kristus di kayu Salib. Paulus mendengar Stefanus berkata bahwa ia telah menghalangi Roh Allah dan telah melanggar hukum Allah (Kisah Rasul 7:53). Ia mendengar Stefanus berkata bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah di Sorga.
Ini adalah kebenaran penginjilan yang luar biasa yang Anda juga harus dengar jika Anda mengharapkan dipertobatkan dengan cara yang sama dengan pengalaman pertobatan Paulus, mengikuti “pola” dan teladan pertobatannya. Anda juga telah menghalangi Roh Kudus dalam pemberontakan hati Anda. Anda juga telah memiliki andil terhadap kematian Kristus oleh dosa Anda. Anda juga telah mengkhianati dan menyerahkan Kristus berulangkali dengan tidak datang kebaktian, dengan membuat waktu belajar Anda sendiri lebih penting dari pada menyembah Allah pada hari Minggu. Tidakkah Anda tahu bahwa hampir semua dari kita di sini pagi ini pernah kuliah di perguruan tinggi? Tidakkah Anda tahu bahwa kami lebih dulu harus menyediakan waktu untuk Allah pada hari Minggu? Saya pernah bekerja empat puluh jam per minggu sambil mengambil kuliah malam selama tujuh tahun. Namun saya tidak pernah melalaikan ibadah di gereja. Lebih dari itu, saya mengajar di Sekolah Minggu untuk anak-anak China setiap Minggu. Saya berkhotbah untuk anak-anak di gereja itu setelah Sekolah Minggu. Saya menjemput banyak anak-anak China untuk diajak pergi ke gereja, dan setelah itu mengantar mereka pulang, dan kemudian mengajar lagi pada Minggu malam. Saya tidak melakukan itu karena diri saya sendiri. Saya melakukan itu untuk anak-anak China itu. Dan saya sambil mengambil kuliah malam di perguruan tinggi, dan sambil bekerja 8 jam per hari, 40 jam per minggu. Dan saya berkata kepada Anda lihatlah saya dan katakan kepada saya mengapa Anda tidak pergi ke gereja. Malulah Anda! Apa yang lebih berarti bagi Anda sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk Tuhan! Anda selalu menolak Roh Kudus! Anda telah hidup bagi diri Anda sendiri dan menolak Allah serta menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya bagi keegoisan Anda! Itu adalah kebenaran yang nyata! Itulah apa yang Paulus dengar, dan itulah apa yang perlu untuk Anda dengar! Anda adalah orang berdosa! Anda berada di bawah penghakiman Allah! Anda berada di bawah murka Allah! Anda akan segera dihukum oleh Allah,
“dengan sengsaranya… dalam alam maut [Anda] pun menengadahlah” (Lukas 16:23).
Beberapa orang mungkin berkata, “Anda tidak dapat mengatakan itu kepada saya! Saya tidak mau datang kembali!” O.K., kalau begitu jangan datang kembali! Namun apa yang saya telah katakan kepada Anda adalah suatu kebenaran – kebenaran yang sama yang Paulus dengar dari khotbah Stefanus. Ambillah atau tinggalkan! Pertobatan Paulus adalah model dari pertobatan semua orang. Oleh sebab itu Anda harus mendengar khotbah Injil yang keras untuk dapat mengalami pertobatan yang sama yang pernah dialami oleh Paulus.
“Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
Ambillah itu atau tinggalkan! Saya telah mengatakan suatu kebenaran kepada Anda dari Alkitab. Ambilah itu atau tinggalkan! Anda harus mendengar khotbah seperti itu atau Anda tidak akan pernah menjadi orang Kristen sejati. Anda harus mengikuti “pola” pertobatan Paulus. Paulus mendengarkan khotbah seperti itu, dan Anda juga harus mendengarkan khotbah seperti itu! Anda adalah orang berdosa! Anda setuju itu atau tidak!
II. Kedua, Paulus mengalami keinsafan akan dosa.
Ketika Yesus berbicara kepada dia, Paulus jatuh tersungkur ke tanah. Ia gemetar dan ketakutan (Kisah Rasul 9:4, 6). Ia mengalami keinsafan akan dosa sehingga ia berdoa dan berpuasa selama tiga hari dalam ruangan yang gelap (Kisah Rasul 9:9-11).
“Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
Seorang anak berumur 17 tahun mendengar seseorang berkhotbah di jalan. Orang itu berkata bahwa anak itu adalah orang berdosa, sedang menuju ke Neraka. Orang itu berkata bahwa ia harus menerima Kristus, atau harus dibakar dalam nyala api untuk selama-lamanya. Sama seperti Paulus, “pola” pertobatan ini, anak itu lari pulang, naik ke loteng kecil di atap rumahnya, dan menghempaskan dirinya sendiri ke lantai sambil menangis oleh karena menginsafi dosa-dosanya, dan kemudian ia menemukan Kristus. Itulah yang juga pernah dialami oleh Paulus. Dan itu jugalah yang pernah dialami anak itu, yaitu A. W. Tozer. Ia menjadi salah satu penulis Kristen abad dua puluh yang luar biasa. Ia menjadi orang Kristen dengan cara yang sama dengan yang dialami oleh Paulus, mengikuti pola yang sama. Dan seperti itu jugalah yang harus Anda alami! Ketika Roh Allah datang kepada Anda, “maka Ialah akan menerangkan kepada [Anda] dari hal dosa dan keadilan dan hukuman” (Yohanes 16:8).
Jika Anda tidak mengalami keinsafan akan dosa Anda, Anda tidak akan pernah menjadi orang Kristen sejati. Oh, Anda mungkin pergi ke gereja Minggu pagi. Namun Anda mungkin saja masih menjadi orang Kristen nominal. Anda tidak akan pernah menjadi petobat sejati. Anda tidak akan pernah bertobat dan menjadi orang Kristen sejati kecuali Anda menginsafi keadaan Anda yang penuh dosa seperti yang dialami Paulus!
“Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
III. Ketiga, Paulus dilahir-barukan.
Setelah tiga hari menangis, berdoa dan berpuasa, di bawah keinsafan akan dosa, Paulus menerima Roh Kudus dan dilahir-baurkan,
“Maka seketika itu juga gugurlah selaput daripada matanya, lalu ia pun nampak semula” (Kisah Rasul 9:18).
Kelahiran baru terjadi secara seketika. Anda mungkin melalui masa ragu-ragu dalam jangka waktu yang lama. Anda mungkin kadang-kadang merasakan dosa Anda, dan kemudian kehilangan keinsafan Anda. Namun ketika pertobatan sejati Anda datang, Anda akan diselamatkan seketika seperti yang Paulus alami.
Joseph Hart pernah menolak Kristus. Ia benci mendengar khotbah-khotbah yang menelanjangi dosanya. Ia benci mendengar bahwa ia akan dilemparkan ke dalam Lautan Api. Ia benci mendengar bahwa ia membutuhkan Darah Kristus untuk menyucikan dosa-dosanya. Namun ketika Allah menangkapnya, Ia mengocok Joseph Hart sambil menggenggamnya di atas mulut Neraka. Joseph Hart menginsafi dosa-dosanya. Ia datang kepada Kristus. Pada saat itu juga ia diselamatkan oleh Yesus, Tuhannya yang telah disalibkan. Joseph Hart kemudian menulis sebuah pujian yang begitu indah. Dalam pujiannya ini ia berkata,
Pada saat orang berdosa percaya,
Dan percaya dalam Tuhan yang disalibkannya
Seketika pengampunan-Nya ia terima
Penebusan penuh melalui Darah-Nya
(“The Moment a Sinner Believes” by Joseph Hart, 1712-1768).
Atau, seperti yang dituangkan Robert Lowry dalam pujiannya,
Dosa dapat dihapus
Hanya oleh darah Yesus;
Jiwa dapat ditebus
Hanya oleh darah Yesus.
Nyanyikan refren lagu ini!
O, darah yang kudus
O, darah Penebus
Jiwaku ditebus
Hanya oleh darah Yesus.
(“Nothing But the Blood” by Robert Lowry, 1826-1899/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 109).
IV. Keempat, Paulus memiliki tujuan baru dalam hidupnya setelah ia dilahir-barukan.
Setelah ia menjadi orang Kristen sejati Paulus berkata,
“Tetapi barang apa yang dahulu menjadi untung kepadaku, itu juga kubilangkan menjadi rugi oleh karena Kristus. Bahkan, segala sesuatu pun kubilangkan menjadi rugi dibanding dengan kemuliaan makrifat akan Kristus Yesus Tuhanku itu, karena sebab Dialah aku deritakan kerugian segala sesuatu, dan semuanya kubilangkan menjadi sampah, supaya Kristus menjadi keuntunganku” (Filipi 3:7-8).
Setelah ia dilahir-barukan, Paulus berkata bahwa ia berpikir bahwa semua ambisi dan tujuan hidupnya di masa lalu adalah suatu kesia-siaan. Sejak saat ia dipertobatkan, Paulus hidup bagi Kristus, dan bekerja bagi Kristus, dan melayani Kristus. Kristus telah menyelamatkan dia, dan sekarang Kristus adalah Tuan dan Tuhannya.
Pertobatan Paulus dijelaskan enam kali dalam Alkitab untuk “menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia [Kristus] kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16). Kiranya Anda memiliki pengalaman pertobatan yang sama dengan pengalaman pertobatan Paulus – karena hanya itulah satu-satunya cara lepas dari api Neraka, memperoleh hidup kekal, dan menerima pengampunan atas dosa-dosa Anda!
“Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16).
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan I Timotius 1:12-16.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Ye Must Be Born Again” (by William T. Sleeper, 1819-1904).
GARIS BESAR KHOTBAH PAULUS – TELADAN ORANG BERTOBAT oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal” (I Timotius 1:16). (I Timotius 1:15-16; Kisah Rasul 9; 22; 26; Galatia 1, 2; Filipi 3:1-14) I. Pertama, Paulus mendengarkan khotbah penginjilan, Kisah Rasul 22:20; 7:51, 52, 56, 53; Lukas 16:23. II. Kedua, Paulus mengalami keinsafan akan dosa, Kisah Rasul 9:4, 6, 9-11; Yohanes 16:8. III. Ketiga, Paulus dilahir-barukan, Kisah Rasul 9:18. IV. Keempat, Paulus memiliki tujuan baru dalam hidupnya setelah ia dilahir-barukan, Filipi 3:7-8. |