Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
THANKSGIVING DI CINA (THANKSGIVING IN CHINA) Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles “Lalu Yesus berkata: ‘Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?’ Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” (Lukas 17:17-19). |
Judul khotbah ini adalah “Thanksgiving di Cina.” Itu kedengarannya sesuatu yang ganjil, kata-kata yang bertolak belakang. Karena, Thanksgiving (hari pengucapan syukur) adalah hari besar orang Amerika. Bagaimana ini dapat dihubungkan kepada orang-orang yang hidup di tempat yang berlawanan di dunia ini, orang-orang yang hidup di bawah kemiskinan, menderita di bawah tirani Komunisme? Namun saya pikir bahwa inti dari kisah ini, datang dengan jelas dalam pemandangan kita ketika kita membandingkan Cina dengan Amerika pada peringatan Thanksgiving tahun ini.
Ada suatu catatan peristiwa yang sederhana. Ketika Kristus melalui Samaria dan Galilea Ia menyembuhkan sepuluh orang kusta. Sembilan dari orang ini adalah Yahudi, dan salah satu dari mereka adalah seorang Samaria. Orang-orang samaria adalah suku bangsa campuran yang menyembah Tuhan, namun bukan bagian dari bangsa Yahudi. Anda boleh mengingat kembali tentang seorang perempuan Samaria yang berkata kepada Kristus,
“Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: ‘Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?’ Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria” (Yohanes 4:9).
Penting bagi kita untuk mengingat bahwa “orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria” ketika kita berpikir tentang catatan kisah tentang bagaimana Kristus menyembuhkan kesepuluh orang kusta ini. Ia menyembuhkan sembilan orang Yahudi yang terkena kusta yang pergi untuk menunjukkan diri mereka kepada para imam di Bait Suci di Yerusalem.
“Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria” (Lukas 17:15-16).
Saya percaya bahwa kita akan melihat esensi tentang peristiwa ini terulang – di Amerika dan Cina hari ini. Amerika telah diberkati dengan luar biasa oleh Kristus, namun Amerika, namun sebagian besar orang Amerika telah jauh dari Dia, tidak punya waktu untuk Dia, tidak ada Thanksgiving (ucapan syukur) yang riil untuk Dia di dalam hatinya. Namun Cina! Cina mulai berbalik kepada sang Juruselamat, mengucap syukur kepada Dia! Cina seperti orang Samaria yang baik hati pada zaman Kristus. Dan oleh sebab itu, ini – Thanksgiving yang riil di Cina – dan hanya sebagai pesta makan-makan saja di Amerika! Itulah caranya menerapkan kata-kata dari Lukas 17 ini pada pagi ini.
I. Pertama, Amerika menerima berkat Tuhan untuk diwariskan.
Saya pernah membaca buku yang berjudul Under the Influence: How Christianity Transformed Civilization by Dr. Alvin J. Schmidt (Zondervan, 2001). Buku ini menunjukkan dampak Kekristenan dalam budaya Barat. Bab tentang kesucian hidup manusia sangat ditekankan. Buku ini menunjukkan bahwa pembunuhan anak (pembunuhan terhadap anak-anak yang tidak dikehendaki kelahirannya), aborsi, bunuh diri, dan pembakaran mayat semuanya dipraktikkan oleh agama-agama penyembah berhala di Roma. Kekristenan menghapuskan semua itu.
Pandangan Kristen tentang kesucian hidup manusia adalah berkat langsung bagi budaya kita yang sekarang telah dilalap habis oleh paganisme modern. Mengapa kita memiliki rumah sakit? Karena Kekristenan. Mengapa kita tidak memiliki budak? Karena Kekristenan. Mengapa kita percaya kebebasan dan keadilan bagi semua orang? Karena Kekristenan. Dari mana datangnya sistem pendidikan kita? Anda tahu itu – dari Kekristenan! Sekarang, Anda tidak akan mendengar itu di kelas-kelas perguruan tinggi sekuler, namun itu adalah kebenaran dari sejarah. Dapatkan buku ini dan bacalah – Under the Influence: How Christianity Transformed Civilization by Dr. Alvin J. Schmidt, Zondervan, 2001. Itu ada di toko buku kita. Dr. Schmidt mengundurkan diri sebagai professor sosiologi di Illinois College pada tahun 1999.
Pikirkanlah hal ini. Di manakah Anda ingin tinggal atau hidup – di India, Afrika, Cina atau Amerika Serikat? Karena hampir setiap orang, menjawab bahwa mereka ingin hidup di Amerika Serikat. Namun kebanyakan orang tidak mengerti bahwa ini adalah dampak dari berabad-abad pengaruh Kekristenan yang membuat Amerika sebagai tempat yang paling nyaman untuk hidup. Saya tidak sedang berbicara bahwa setiap orang Amerika adalah orang Kristen yang sejati, namun saya sedang berbicara bahwa budaya kita merupakan warisan yang agung dari latar belakang abad-abad Kekristenan.
Dr. Schmidt menekankan bahwa orang-orang Kristen peduli terhadap bayi-bayi yang tidak diinginkan, orang sakit, orang-orang lanjut usia yang tidak disisihkan secara tidak manusiawi dalam budaya Yunani-Romawi. Ia menunjukkan bahwa pendirian rumah sakit di dasarkan pada pengaruh Kekristenan abad keempat, dan awal berdirinya panti asuhan dan organisasi-organisasi kemanusiaan membuat budaya kita aman dan menjadi tempat untuk hidup dengan nyaman, bandingkanlah dengan kebuasan dan ketidak-manusiawian, katakanlah, Negara seperti India pada saat ini. Dr. Schmidt juga menekankan bahwa universitas-universitas dan ide pendidikan tinggi datang dari pengaruh Kekristenan. Persis di Negara kita hidup, Amerika Serikat, didirikan oleh orang-orang Kristen alkitabiah, yang datang ke sini untuk dapat mempraktikkan Kekristenan tanpa adanya penganiayaan.
Namun Amerika, dan dunia Barat pada umumnya, sama seperti sembilan orang kusta yang disembuhkan dan pergi, tanpa kembali bahkan hanya untuk sekedar berterimakasih kepada Kristus yang telah menyembuhkan mereka. Ya, budaya kita di Eropa dan Amerika telah disembuhkan oleh Kekristenan dari banyak penyakit yang menjangkiti manusia selama berabad-abad. Itulah sebabnya mengapa orang-orang masih berkumpul di Amerika. Anda tidak melihat orang mencoba untuk imigrasi ke Pakistan, India, atau beberapa Negara Arab! Oh, tidak! Mereka ingin datang kemari – karena kita begitu diberkati dalam kultur kita oleh fondasi Kristen kita.
Namun Amerika berpaling dari Kristus. Kita tidak lagi memiliki ucapan syukur sama seperti sembilan orang sakit kusta yang disembuhkan itu – dan pergi tanpa benar-benar mengucap syukur kepada Kristus.
Hari ini 74% masyarakat Amerika mengklaim telah “membuat suatu komitmen bagi Yesus Kristus.” Lelucon apa ini! Suatu studi baru menunjukkan bahwa orang-orang Baptis yang tinggal di Selatan adalah yang paling banyak bercerai. “29 persen secara nasional dari semua orang Baptis dewasa telah bercerai” (Barna Research Group, March 2000). Kebenaran yang sangat mengejutkan adalah bahwa apa yang disebut dengan orang Kristen “lahir baru” adalah kelompok yang paling banyak bercerai – presentase yang lebih besar daripada kelompok Yahudi, Katolik, dan kelompok-kelompok lainnya. Ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa Kekristenan Amerika sedang kacau – itulah apa yang ditunjukkan!
Beberapa tahun yang lalu Billy Graham berkata,
Nampaknya bendungan moral di dunia Barat sudah ambrol dan terbuka lebar. Hal-hal yang ada di televisi dan film-film, dan literatur-literatur yang dibaca oleh masyarakat, akan membuat Sodom dan Gomora merasa malu (prayer letter, January, 1998).
Dan bagaimana tentang gereja-gereja di Amerika? Dari 15.9 juta Baptis Selatan, 10.7 juta bahwa tidak datang kebaktian Minggu pagi. Itu benar – dua pertiga dari orang-orang yang menyebut diri mereka Baptis Selatan tidak pernah menghadiri gereja! Lebih dari separuh dari semua Baptis Selatan masing-masing memberikan kurang dari $1.00 tahun lalu. Itu benar – kurang dari satu dollar per tahun!
Kekristenan Injili di Amerika adalah suatu lelucon saja. Itu hampir tidak memiliki dampak apapun dalam masyarakat. Orang-orang Kristen Injili tidak berdoa, tidak memenangkan jiwa, tidak memberikan persepuluhan, dan tidak setia kepada gereja lokal mereka setiap Minggu, pagi dan malam. Apa yang baik dari orang-orang “Kristen” Amerika ini? Saya berkata bahwa sama sekali tidak ada yang baik!
“Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang…Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:17, 16).
Rata-rata orang Amerika yang menyebut diri sebagai orang Kristen “lahir baru” akan dimuntahkan dari mulut Kristus ke dalam api Neraka.
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami.… mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan” (Matius 7:22-23).
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda adalah orang “Kristen” Amerika, yang tidak ada kebaikan, malas, jahat, terhilang dari gereja, tidak pernah berdoa, tidak sadar diri, orang berdosa yang tidak mau bertobat dan menipu diri sendiri – terbelenggu untuk Neraka? Saya berkata bahwa orang-orang “Kristen” Amerika seperti Anda adalah orang-orang yang mempermalukan nama Kristus!
Di manakah mereka pada kebaktian doa? Di manakah mereka pada saat kita sedang bersaksi bersama? Di manakah mereka pada kebanyakan minggu-minggu malam? Itulah apa yang Yesus katakan tentang kesembilan orang kusta itu, “Di manakah yang sembilan orang itu?” (Lukas 17:17) Mereka memperoleh kesembuhan fisik dan pertolongan fisik dari Yesus – dan pergi tanpa ucapan syukur – terhilang dan pergi ke Neraka – sama seperti banyak orang Amerika! Yesus berkata,
“Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” (Lukas 17:17-18).
II. Kedua, orang-orang Kristen yang teraniaya di Cina
mengekspresikan thanksgiving yang benar.
Sebagian besar Thanksgiving orang Amerika adalah kepura-puraan – suatu lelucon. Dengan rakus mereka akan makan-minum dan hanya sedikit berpikir tentang Kristus. Namun di Cina ada Thanksgiving yang riil pada pagi ini.
Arkeologi akhir-akhir ini membuktikan bahwa Kekristenan pertama kali masuk ke Cina pada tahun 86 M, pada masa kehidupan Rasul Yohanes. Injil ditolak di Cina pada waktu itu. Orang-orang Kristen Nestorian membawa berita Injil yang kedua kalinya ke Cina pada tahun 635, di bawah pemberitaan Alopen dan lain-lain. Kemudian Kekristenan memperoleh kedudukan dan orang-orang dipertobatkan kepada Kristus di Cina kira-kira selama seratus enam puluh lima tahun. Pada abad kesembilan orang-orang Kristen Nestorian di Cina dianaiaya dan dihentikan, walaupun beberapa dari bangunan gereja mereka masih ada bahkan sampai hari ini.
Kemudian pada tahun 1807 Kekristenan diperkenalkan ke Cina untuk yang ketiga kalinya, ketika misionaris Inggris Robert Morrison menjangkau Macao dan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Mandarin. Ia membaptis satu orang Cina yang bertobat sebelum kematiannya pada tahun 1834. Delapan tahun kemudian Treaty of Nanjing (Perjanjian Nanjing) pada tahun 1842 mengijinkan para misionaris asing dengan bebas masuk ke Cina. Dengan berkhotbah dari Alkitab bahasa Mandarin terjemahan Morrison, para misionaris mulai melihat sejumlah besar orang bertobat. Dua puluh tiga tahun kemudian, pada tahun 1865 misionaris tersohor dari Inggris James Hudson Taylor mulai menetapkan 205 pos misi pemberitaan injilnya di kepulauan Cina. Sebelum tahun 1928 sejumlah misionaris di Cina berjumlah 8,325 orang. Ribuan orang Cina dipertobatkan bagi Kristus di bawah pelayanan pengorbanan mereka.
Komunis berkuasa pada tahun 1949 dan mulai mengusir semua misionaris asing. Salah satu yang terakhir meninggalkan Cina adalah Miss Gladys Aylward, yang mana kisah tentang keberaniannya telah dikisahkan dalam film yang berjudul “Inn of the Sixth Happiness.” Saya mendengarkan dengan seksama Miss Aylward yang memberikan kesaksiannya secara pribadi selama tiga jam, saya percaya, pada tahun 1962. Itu adalah kesaksian yang menggerakan jiwa, dan saya ingat banyak dari apa yang ia katakan bahkan sampai hari ini, lebih dari empat puluh tahun kemudian.
Bersama semua misionaris asing yang diusir mereka dari Cina, kemudian orang-orang Komunis ini mengutuki pentahbisan orang-orang Cina sendiri. Ini adalah periode ketika pendeta saya, Dr. Timothy Lin, meninggalkan Cina untuk belajar teologi dan bahasa Semitik di Amerika Serikat. Saya telah belajar berhubungan dengan apa yang terjadi di Cina sebelum Komunis berkuasa langsung dari pendeta saya, Dr. Lin, yang sekarang sudah mendekati umur 97 tahun. Sebelum datang menjadi gembala di gereja Chinese di Los Angeles, Dr. Lin mengajar teologi di program pascasarjana di Bob Jones University selama beberapa tahun. Kemudian Dr. Lin datang sebagai gembala kami di Chinatown (Pecinan). Pelayanan Dr. Lin membuat kesan mendalam dalam kehidupan saya pada tahun 1960-an, untuk itu saya selalu mengucap syukur. Ia mengajar saya untuk memiliki iman yang sempurna di dalam Alkitab yang adalah Firman Allah. Ayah Dr. Lin juga adalah seorang pendeta, di Cina, sebelum revolusi pada tahun 1911.
Komunis melarang orang Cina untuk ditahbiskan untuk melayani antara tahun 1955 dan 1985. Pentahbisan harus dilaksanakan secara rahasia di antara mereka dalam gerakan “gereja rumah” bawah tanah. Pada tahun 1995 Komunis mengutuk apa yang mereka sebut “evil cults” (bidat-bidat jahat). Mereka memberikan nama “evil cults” untuk orang-orang Kristen terbaik di Komunis Cina!
Jonathan Chao menulis artikel tentang isu yang masih hangat di Reformation Today (November-December 2000) yang di dalamnya ia berkata, “Di Cina, Gereja Protestan telah bertumbuh seratus kali lipat selama lima puluh tahun terakhir ini (1950-2000) di lingkungan yang kurang baik dan memusuhi mereka. Lingkugan itu telah menjadi salah satu penganiayaan oleh negara atheistik [Komunis]” (Reformation Today, Nov.-Dec. 2000, p. 3).
Chao melanjutkann dengan berkata, “Pada Januari 1950… ada 834,000 anggota Protestan. Hari ini, ketika tidak ada survei yang dapat dipercaya tersedia, orang yang berpendidikan akan memperkirakan jumlah orang percaya di sana mendekati 85 juta… 70 juta ditemukan di berbagai gereja rumah yang terserak di seluruh daratan itu” (ibid). Ia menyimpulkan dengan berkata, “Laporan hari ini di Cina Utara dan Timur Laut mengindikasikan bahwa ada gereja di setiap desa” (ibid).
Chao menjelaskan kepada kita suatu pertumbuhan fenomenal dari gereja-gereja di Cina di bawah penganiayaan. Ia mengutip seorang pendeta yang setia seperti Wang Mingtao (1900-1991) yang dipenjarakan selama dua puluh tiga tahun karena memberitakan Injil; Yuan Xiancheng dari Beijing, yang dipenjara selama dua puluh tahun; dan Samuel Lam dari Guangzhou, yang juga telah menghabiskan 20 tahun di penjara oleh karena memberitakan Injil Kristus.
Pendeta-pendeta yang luar biasa ini, dan ribuan orang lainnya yang telah mengabdikan dirinya untuk memimpin gereja-gereja di Cina masuk ke dalam kebangunan rohani yang luar biasa, kebangunan rohani teragung di bumi pada lima puluh tahun terakhir ini.
Jonathan Chao menjelaskan kepada kita, “Sebagai mahasiswa yang mempelajari tentang gereja Cina, saya dapat berkata bahwa perkembangan gereja di Cina telah melampaui dari kekuatan Negara [Komunis] untuk mengontrolnya. Telah ada lebih banyak orang Kristen dari pada anggota partai [Komunis], beberapa dari mereka sedang berbalik kepada Kristus” (ibid).
Kesuksesan kebangunan rohani yang luar biasa ini sangat mengejutkan, khususnya ketika Anda menyadari penderitaan yang luar biasa sedang dialami oleh banyak orang Kristen di Cina yang harus bertahan. Website religiousfreedomforchina.org/English memberikan beberapa laporan yang menggambarkan apa yang terjadi pada ribuan orang lainnya di Cina:
Di pos polisi lokal, polisi mengintrogasi dan menyiksa mereka. Dengan Alkitab di tangannya yang ia temukan dari Yuxi Wei, Yang Zhang membentak Wei, “Dari mana kamu memperoleh ini? Siapa pemimpinmu?” Sebelum Wei sempat menjawab, Zhang menampar mukanya [Wei] beberapa kali, dan kemudian dengan menggunakan pentungan listrik polisi untuk menyetrum telinga Wei. Melihat Wei mengerang kesakitan, Zhang berteriak, “Kami harus menyiksa kamu karena kamu percaya Tuhan.” Kemudian ia menjelaskan kepada polisi lainnya, “Pergi dan lihatlah apa yang sedang terjadi dengan Xiang. Pukul dia sampai mati jika ia menolak untuk mengaku!”
Sekitar jam 9:00 malam pada 1 Juli 2002 Zefeng Ma dan Junfeng Zhang, kepala dan pembantu kepala Political Protection Section of the Public Security Department di kota Xiangcheng, bersama dengan Yaolin Xue, direktor Huancheng Road Police Station Department di kota Xiangcheng, dan para polisi lainnya menyerbu rumah si Kristen Xing-ai Wei. Tanpa menunjukkan dokumen resmi, mereka merampok seluruh rumah itu seperti para perampok. Kemudian mereka membawa Xing-ai Wei dan buku pujian serta Alkitabnya ke Huancheng Road Police Station.
Di pos polisi itu, Junfeng Zhang membentak Saudari Wei, “Akui dengan jujur! Dari mana Alkitab-Alkitab ini?” Melihat Wei menolak untuk mengatakan sesuatu, Zhang menjambak rambutnya dan dengan brutal menampar wajahnya gulungan buku, kemudian berteriak, “Berapa lama kamu telah percaya Tuhan?” Saudari Wei masih tetap diam. Kemudian Zefeng Ma menjambak rambutnya dan menampar wajahnya dengan ganas sampai wajahnya mati rasa. Kemudian kembali ke Yaolin Xue. Ia juga menjambak rambutnya dan memukulinya. Saudari Wei telah banyak disiksa dan diperlakukan dengan kejam sampai pukul 2.00 pagi malam itu.
Gagal memperoleh informasi darinya, kemudian mereka mengirimnya ke pusat kota di mana dia ditangkap selama lima hari di bawah tuduhan anggota “organisasi bidat” (cult organization). Setelah keluarganya memberikan uang 700 RMB (sekitar $88) kepada Zefeng Ma, ia akhirnya dilepaskan dengan membayar RMB (sekitar $62).
Pada pukul tujuh paginya, datanglah Xian Li, ketua partai dari Political Protection Division of the county Public Security Department. Li menggunakan sabuk kulit untuk mencambuk Saudari Cai sampai darah menutupi seluruh wajah dan bagian tubuh lainnya. Kemudian ia mendorongnya ke bangku dan menyodoknya dengan alat setrum. Saudara Cai tidak tahan dengan setruman listrik itu, dan ia berteriak dan mengerang. Kemudian Li menendang dia ke tanah, dan menyetempel wajahnya, sambil membentak, “Saya akan memotong [alat kelamin] kamu jika kamu tidak mengaku bahwa kamu percaya Tuhan!”
Pastor Richard Wurmbrand menghabiskan empat belas tahun siksaan dan penderitaan di penjara Komunis Rumania, di mana ia telah bersaksi dengan berani dan menjadi berkat bagi ratusan orang Kristen. Saya sangat bangga dapat mengenal Pastor Wurmbrand dengan baik. Istri saya dan saya pernah makan malam dengan beliau dan Mrs. Wurmbrand di rumah saya beberapa tahun yang lalu. Dalam bukunya, Tortured for Christ, Pastor Wurmbrand berkata,
Harus dipahami bahwa tidak ada orang Kristen KTP, setengah hati, atau suam-suam kuku di…. Cina. Harga yang dibayar orang-orang Kristen ini sangatlah besar. Poin berikutnya mari mengingat bahwa penganiayaan selalu menghasilkan orang Kristen yang lebih baik – suatu kesaksian orang Kristen, orang Kristen pemenang jiwa. Penganiayaan Komunis telah membakar dan menghasilkan orang-orang Kristen yang serius dan berdedikasi seperti yang jarang kita lihat di negeri yang bebas [seperti Amerika]. Orang-orang ini tidak dapat memahami bagaimana seseorang dapat menjadi Kristen dan tidak ingin memenangkan jiwa yang mereka jumpai [bagi Kristus] (Rev. Richard Wurmbrand, Tortured for Christ, Diane Books, 1976, hal. 105).
Orang-orang Kristen di Cina seperti orang Samaria yang sakit kusta, yang kepadanya Kristus berkata,
“Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini? Lalu Ia berkata kepada orang itu: Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” (Lukas 17:18-19).
Saya ingin menjadi seperti kebanyakan orang-orang Kristen di Cina ini sebisa mungkin. Saya tidak ingin menjadi seperti rata-rata orang “Kristen” Amerika. Pagi ini, maukah Anda berjanji kepada Allah bahwa Anda akan mengikuti teladan orang-orang Kristen di Cina, apapun harga yang harus dibayar? Maukah Anda berjanji untuk ada di gereja setiap Minggu pagi dan setiap Minggu malam – tidak peduli apapun yang terjadi? Maukah Anda berjanji kepada Allah untuk menolong kami dengan segenap hari, untuk membuat gereja ini, Baptist Tabernacle, menjadi seperti salah satu dari gereja-gereja di Cina? Jika Anda mau, tolong datanglah pada Minggu Thanksgiving ini dan berlutut di sini di depan gereja, sambil bernyanyi, “I Have Decided to Follow Jesus.” Saya tidak meminta Anda untuk maju ke depan untuk keselamatan Anda. Kita dapat berbicara tentang itu nanti jika Anda mau. Saya sedang meminta Anda untuk maju ke depan dan menyerahkan hidup Anda seperti yang dilakukan oleh Kekristenan di Cina.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap Minggu di Internet
di www.realconversion.com. Click on “Sermon Manuscripts.”
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Luke 17:11-19.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Acres of Diamonds” (author unknown).
GARIS BESAR THANKSGIVING DI CINA (THANKSGIVING IN CHINA) Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. “Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” (Lukas 17:17-19). (Yohanes 4:9; Lukas 17:15-16) I. Pertama, Amerika menerima berkat Tuhan untuk diwariskan, II. Kedua, orang-orang Kristen yang teraniaya di Cina |