Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
HARI PERTAMA PENCIPTAAN (KHOTBAH #2 DARI KITAB KEJADIAN) THE FIRST DAY OF CREATION (SERMON #2 ON THE BOOK OF GENESIS) Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Malam, 8 Juli 2007 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:1-3). |
Dr. Henry M. Morris adalah pendiri dari Institute for Creation Research. Ia menerima gelarnya di bidang sains dari University of Minnesota dan selama dua puluh delapan tahun bekerja sebagai dosen di beberapa universitas ternama, termasuk tiga belas tahun sebagai Kepala Departemen Teknik Sipil di Virginia State University.
The Genesis Record adalah satu-satunya tafsiran dari keseluruhan Kitab Kejadian yang ditulis oleh ilmuwan yang percaya tentang penciptaan ( creationist scientist). Dr. Morris telah menulis tafsiran ini dengan keyakinan bahwa sebelas pasal pertama dari Kitab Kejadian mencatat sejarah yang benar-benar pernah terjadi sama seperti halnya pasal-pasal berikutnya. Keyakinan ini tidak hanya didasarkan pada iman saja, namun juga melalui banyak tahun studi tentang aspek saintifik dari catatan Kitab Kejadian.
Dalam bukunya, The Genesis Record,Dr. Morris menuntun pembaca menelusuri catatan historis tentang sejarah permulaan bumi ini, menyediakan latar belakang yang sangat diperlukan dalam memahaminya, bukan hanya dari Kitab Kejadian saja, namun dari seluruh Alkitab (diadaptasi dari pernyataan-pernyataan pada cover buku The Genesis Record, Baker Book House, 1986 reprint). Dr. Charles C. Ryrie, yang kemudian menjadi profesor Teologi Sistematika di Dallas Theological Seminary, menyebut The Genesis Record oleh Dr. Morris, “Salah satu dari tafsiran terbaik” (pernyataan pada cover buku).
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama” (Kejadian 1:3-5).
Dr. Morris berkata,
Ayat 3 adalah catatan pertama tentang apa yang Allah firmankan dalam Alkitab. “Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.” Firman Allah membawa terang!... Ketika terang nampak, “lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.” Kegelapan tidak terusir lalu tidak ada sama sekali, sepanjang berhubungan dengan bumi, namun hanya dipisahkan dari terang. Selanjutnya, “Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.” Seolah-olah untuk mengantisifasi kesalahmengertian di masa depan, Allah dengan hati-hati mendefinisikan terminologi-Nya! Untuk yang paling pertama kalinya Ia menggunakan kata “siang” (Ibrani yom). Ia menggambarkan itu sebagai “terang,” untuk membedakannya dari “gelap” yang disebut “malam” (Henry M. Morris, Ph.D., The Genesis Record, Baker Book House, 1986 edition, hal. 55).
Kami setuju dengan Dr. Morris bahwa catatan tentang penciptaan dalam Kitab Kejadian secara literal benar. Kami percaya bahwa Allah telah menciptakan dunia ini karena Tuhan Yesus Kristus juga pernah mengatakan demikian. Ia berbicara tentang “sejak awal dunia, yang diciptakan Allah” (Markus 13:19). Ia berkata, “Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan” (Markus 10:6). Sejak kita percaya Tuhan Yesus, kita menerima apa yang Ia katakan – dunia diciptakan oleh Allah persis seperti yang kita baca dalam Kejadian pasal pertama. Kristus sendiri menjawab pertanyaan itu untuk kita.
Namun penciptaan terang pada hari pertama juga memiliki arti tipikal. The Scofield Study Bible dengan benar mengatakan, “‘terang yang lebih besar’ adalah type Kristus… Kristus adalah terang itu.” Perjanjian Baru mengatakan,
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yohanes 1:4).
Kristus sendiri berkata,
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yohanes 8:12).
Dalam khotbah ini saya tidak akan berbicara langsung berhubungan dengan Allah yang menciptakan terang pada hari pertama namun, sebagai gantinya, saya akan menjelaskan betapa penciptaan terang pada hari pertama itu adalah gambaran, atau type, cara menggambarkan terang Kritus yang datang kepada manusia pada penciptaan kedua, ketika ia bertobat. Banyak dari apa yang akan saya bicarakan merupakan penyederhanaan dari versi khotbah C. H. Spurgeon, “Light, Natural and Spiritual” ( The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1979 reprint, volume XI, hal. 636-648). Kita akan memperhatikan beberapa parallel antara penciptaan hari pertama dan pertobatan manusia.
I. Pertama, kondisi yang kacau.
Silahkan melihat Kejadian 1:2.
“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya…” (Kejadian 1:2a).
The Keil and Delitzsch commentary menjelaskan kepada kita bahwa kata “belum berbentuk, dan kosong (tohu vabohu) “mendakan kesunyian dan kekosongan… bumi pada mulanya sunyi dan gersang, tidak berbentuk, suatu massa tanpa kehidupan… massa yang kacau yang mana bumi dan cakrawala masih tak terbedakan, tidak, dan seperti belum terlahir, banyak jurang, jurang samudera dan terbungkus dalam kegelapan” (C. F. Keil, Ph.D., Commentary on the Old Testament, Eerdmans, 1973 reprint, volume I, p. 48).
Arthur W. Pink berkata, “Permulaan sejarah dari bumi ini bersesuaian dengan sejarah orang percaya di dalam Kristus. Apa yang terjadi dalam hubungannya dengan dunia purba, menemukannya bersesuaian dengan manusia yang dilahirkan kembali” (Arthur W. Pink, Gleanings in Genesis, Moody Press, 1981 reprint, hal. 14).
Apa yang digambarkan ini adalah gambaran tentang manusia yang belum bertobat! “Belum berbentuk, dan kosong” – sunyi dan gersang, tidak berbentuk, suatu massa tanpa kehidupan… jurang samudera dan terbungkus dalam kegelapan” (C. F. Keil, ibid.).
“Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan Lumpur” (Yesaya 57:20).
Manusia dalam keadaannya yang telah jatuh ke dalam dosa sama seperti bumi pada permulaannya – kosong dan gersang, massa tanpa kehidupan, terbungkus dalam kegelapan,
“Dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka”(Efesus 4:18).
Manusia dalam keadaan alaminya sama seperti dunia purba pada permulaannya,
“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya…” (Kejadian 1:2a).
II. Kedua, Roh Allah bergerak.
“…Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1:2b).
Ini menggambarkan titik awal dari pertobatan. Seperti itu pada penciptaan, yang mana “belum berbentuk, dan kosong,” yang mana seperti dikatakan oleh Dr. Keil, “tidak berbentuk, massa tanpa kehidupan,” tidak dapat menghidupkan dirinya sendiri. Dunia yang “terbungkus dalam kegelapan” dengan dirinya sendiri, tidak akan dapat menemukan terang. Dunia dalam keadaan primitifnya tidak dapat mengubah dirinya sendiri. Jika ia ingin keluar dari kekacauan, Allah sendirilah yang harus melakukannya! Jika terang datang untuk dunia yang gelap, Allah harus menciptakannya!
Suatu analogi yang tepat untuk pertobatan. Manusia yang masih terhilang tidak akan pernah mencari Allah. Alkitab berkata,
“Tidak ada seorangpun yang mencari Allah” (Roma 3:11).
Manusia yang belum bertobat sama seperti domba yang hilang. Domba yang tersesat tidak mencari gembalanya. Gembalanyalah yang pergi mencarinya, Kristuslah yang pergi,
“mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya” (Lukas 15:4).
Pertobatan mulai dengan Allah sendiri yang mencari jiwa yang terhilang dan menariknya kepada Kristus, yang berkata,
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 6:44).
Aktivitas Roh Kudus adalah hal pertama yang terjadi ketika kekacauan, orang berdosa, yang terbungkus dalam kegelapan, dibawa kepada keselamatan. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa seperti bumi pada permulaannya yang tanpa pengharapan. Orang berdosa yang terhilang tidak dapat lagi memperbaharui dirinya sendiri sama seperti bumi yang kacau balau tidak dapat membentuk dirinya sendiri! Allah yang harus melakukan itu!
“…Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1:2b).
Saya berharap malam ini jika Allah sedang bergerak dalam hidup Anda. Saya berharap Roh-Nya menarik Anda keluar dari dosa dan datang kepada sang Juruselamat. Anda tidak akan pernah menemukan Kristus dengan kekuatan diri Anda sendiri. Itu sepenuhnya tergantung pada kasih karunia Allah, yang sedang menarik Anda kepada sang Juruselamat untuk penyucian dan keselamatan.
III. Ketiga, Firman Allah diucapkan.
Silahkah melihat Kejadian 1:3. Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang.
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3).
Silahkan duduk kembali.
Pertama ada aktivitas Roh Kudus, dan kemudian datanglah Firman Allah yang diucapkan. Hal yang paling pertama kali Allah katakan adalah, “"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.”
Itu sama dengan pada waktu pertobatan. Roh Kudus tidak pernah bekerja di luar pelayanan Firman Allah. Arthur W. Pink berkata, “Terang datang kepada orang berdosa melalui Firman yang diaplikasikan oleh Roh” (Pink, ibid., hal. 17).
“Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang”
(Mazmur 119:130).
Sama halnya Firman Allah menciptakan terang pada permulaan dunia ini, demikian juga Firman Allah membawa terang kepada jiwa yang ada dalam kegelapan. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (I Petrus 1:23).
Jika Roh Kudus sedang menarik Anda, hati Anda akan terbuka untuk mendengar pemberitaan Firman Allah, dan untuk menerima Kristus Yesus, yang berkata,
“Akulah terang dunia” (Yohanes 8:12; 9:5).
Spurgeon yang tersohor berkata bahwa terang pada waktu penciptaan dan terang pada waktu pertobatan keduanya bekerja
tanpa dibantu oleh kegelapan itu sendiri…. Lihatlah natur Anda sendiri yang telah jatuh: adakah di sana sesuatu yang dapat membantu karya keselamatan yang agung? Jika Anda berpikir begitu, Anda tidak mengenal diri Anda sendiri. Kuasa yang menyelamatkan orang berdosa bukanlah kuasa manusia. Kuasa manusia harus mati, karena itu hanya berguna untuk menjauh sejauh mungkin menentang kuasa Allah… Jangan berpikir orang-orang Kristen dijadikan oleh pendidikan; mereka dijadikan melalui penciptaan. Anda boleh saja mencuci mayat selama yang Anda inginkan… namun Anda tidak dapat membuatnya hidup: jiwa harus datang dari atas. Kelahiran baru bukan dari kehendak manusia… namun oleh kuasa dan kekuatan Roh Allah, dan Roh Allah saja (Spurgeon, ibid., hal. 640).
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3).
Lagi, Spurgeon berkata,
Tidak ada suara yang keluar dari kegelapan yang pekat, “Oh Tuhan, terangilah kami;” keinginan dan pikiran mulai dengan [Allah] bukan dengan kegelapan. Ia berkata, “Jadilah terang,” dan terang itu jadi. Karya anugerah yang pertama di dalam hati tidak mulai dengan kerinduan manusia, namun dengan kerinduan yang ditanamkan Allah… Kemudian lihatlah reruntuhan dari natur dan bebas dari anugerah. Gelap dan kosong, kekacauan yang pasrah ditutup dengan kegelapan dan kepekatan untuk selamanya, dan tidak mencari Allah, hingga akhirnya terang bersinar, dan janji itu digenapi. [Alkitab berkata] “Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku” (Spurgeon, ibid., hal. 641).
Anda tidak memiliki kuasa lebih untuk menjadikan diri Anda sendiri menjadi orang Kristen sama seperti dunia purba tidak dapat membawa bagi dirinya sendiri terang untuk keluar dari kekacauan dan kegelapan. Anda tidak memiliki kuasa lagi untuk membawa terang bagi diri Anda sendiri sama seperti dunia purba yang tidak dapat menemukan terang dengan sendirinya. Terang yang datang kepada dunia pada permulaannya hanya datang melalui kuasa anugerah Allah.
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3).
Ini sama dengan keselamatan jiwa Anda.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”
(Efesus 2:8-9).
Keselamatan “bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Sama halnya terang adalah pemberian untuk dunia yang gelap dan kacau balau, demikian juga terang Yesus adalah pemberian anugerah bagi orang-orang berdosa, yang hidup “tanpa bentuk, dan kosong,” yaitu jiwa-jiwa yang terhilang dalam kegelapan. Keselamatan dari dunia purba adalah oleh anugerah Allah dalam Kristus. Dan jika Anda pernah ditarik keluar dari kegelapan kepada Kristus yang hidup, itu akan terjadi semata-mata oleh karena karya anugerah Allah saja.
Sangat besar anugerah-Nya,
Yang t’lah ku alami!
Sesat aku dulu kala,
S’lamatlah ku kini
(“Amazing Grace” by John Newton, 1725-1807/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 119).
“Oh,” Saya pernah mendengar banyak orang berkata, “Aku telah terhilang dan mengetahui itu. Aku pernah menentang Allah, dan aku tahu bahwa aku sedang menentang Dia. Namun bagaimanapun juga, aku tidak dapat menjelaskannya, hatiku dihancurkan oleh dosaku. Aku datang kepada Yesus, dan Ia menyucikan dosa-dosaku dan menjadikan aku suci dalam pemandangan Allah! Itu adalah keselamatan oleh anugerah Allah di dalam Kristus!
Jika anugerah yang sungguh indah seperti itu datang kepada Anda, itu akan datang dengan tiba-tiba, karena selalu demikian, sama halnya itu terjadi pada hari pertama penciptaan, ketika
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3).
Kiranya anugerah Allah yang begitu indah datang segera kepada Anda, menyelamatkan Anda dari kekacauan hidup dan kebinasaan kekal. Kiranya anugerah Allah segera menarik Anda kepada terang Tuhan Yesus Kristus, dan kiranya Anda datang untuk mengenal Yesus, untuk mengetahui Dia yang “hidup dari antara orang mati” (Roma 11:15).
T’rima Terang, Dia bagimu;
Sudah datang Terang padaku;
Dari buta celiklah aku;
Yesuslah Terang dunia.
(“The Light of the World is Jesus” by Philip P. Bliss, 1838-1876/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 308).
Oh datanglah, datanglah kepada terang itu! Datanglah kepada Dia dan diselamatkan seketika itu juga! Datanglah kepada Dia malam ini!
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Click on “Sermon Manuscripts.”
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Kejadian 1:1-3.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“The Light of the World is Jesus” (by Philip B. Bliss, 1838-1876).
GARIS BESAR KHOTBAH HARI PERTAMA PENCIPTAAN (KHOTBAH #2 DARI KITAB KEJADIAN) Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:1-3). (Kejadian 1:3-5; Markus 13:19; 10:6; Yohanes 1:4; 8:12)
I. Pertama, kondisi yang kacau, Kejasian 1:2a; Yesaya 57:20;
II. Kedua, Roh Allah bergerak, Kejadian 1:2b; Roma 3:11;
III. Ketiga, Firman Allah diucapkan, Kejadian 1:3; Mazmur 119:130; |