Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
KABAR BAIK UNTUK SEMUA BANGSA! (A MESSAGE FOR ALL NATIONS!) Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. |
Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Pagi, 16 April 2006
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit" (Lukas 24:5-6). |
Jangan membuat kesalahan tentang ini - Yesus telah mati. Penderitaan yang Ia tanggung di Taman Getsemani saja bisa membunuh-Nya, namun Ia dapat bertahan. Begitu dahsyat penderitaan yang Ia alami di taman itu.
"Peluh-Nya menjadi seperti gumpalan-gumpalan darah yang bertetesan ke tanah- KJV " (Lukas 22:44).
Jika Allah tidak mengirimkan malaikat untuk menguatkan Dia, Ia pasti akan mati ketika menghadapi kondisi yang begitu menyedihkan dan begitu berat ini, sehingga Ia berkata,
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya."
(Markus 14:34).
Namun, di ambang kematian di Getsemani itu, Yesus berdoa
"dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan" (Ibrani 5:7).
Kristus berada di ambang kematian, Ia sungguh telah sekarat di Getsemani, dan telah ditarik dari kematian, sebagai jawaban doa-Nya, di saat-saat terakhir.
Tiba-tiba para tentara menerobos masuk ke dalam taman yang sunyi itu dan menyeret Yesus dari sana, pakaian-Nya telah memerah oleh peluh darah-Nya, yang keluar dari pori-pori kulit-Nya oleh beban dosa manusia yang Ia tanggung, murka Allah yang mulai menimpa Dia karena dosa yang Dia tanggung, karena kekudusan dan keadilan Allah, yang berkata,
"Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. 32Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." (Matius 26:31).
Para prajurit Romawi
"memegang Yesus dan menangkap-Nya... Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar" (Markus 14:46, 53).
"Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia" (Matius 26:67).
Kemudian para imam dan seluruh rakyat membawa Yesus yang telah memar karena telah dipukuli itu ke hadapan gubernor Roma, Pontius Pilatus. Pilatus bertanya kepada Dia dan mengirim Dia kepada Herodes. Sesudah menanyai Dia, Herodes mengirim Yesus kembali kepada Pilatus. Pilatus muncul di serambinya dan berseru kepada kerumunan orang banyak itu,
"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!" Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" (Matius 27:22-23).
"Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia" (Yohanes 19:1).
Spurgeon berkata,
Mengapa mencambuk Dia sebelum membawa Dia untuk disalibkan? Tentu ini adalah tindakan yang terlalu kejam. Hukum cambuk Romawi adalah hukum yang sulit untuk saya lukiskan, ini adalah salah satu dari penghukuman yang sangat mengerikan bagi orang yang dihukum. Namun Pilatus... telah mencambuk Yesus (C. H. Spurgeon, "The Whole Band Against Christ," exposition of Matthew 27:22-50, The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1975 reprint, volume 39, p. 538).
Matthew Henry menambahkan ini,
Yesus dicambuk; ini adalah penghukuman yang teramat kejam, khususnya ketika itu dijatuhkan oleh orang-orang Roma, yang tidak di bawah moderasi hukum Yahudi, yang melarang menjatuhi hukuman cambuk lebih dari empat puluh luka; hukuman ini sungguh tidak masuk akal untuk dijatuhkan kepada orang yang telah dijatuhi hukuman mati (Matthew Henry's Commentary on the Whole Bible, Hendrickson Publishers, 1996 edition, volume 5, p. 341).
Dan Dr. Gill menambahkan ini,
Sama seperti para budak, begitulah Yesus ditangkap, dicambuk dengan cambukan; yang mana... pada ujungnya diikatkan tulang pinggul binatang buas, sehingga cambuk macam ini, adalah hukuman yang sangat kejam dan mengerikan (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 edition, vol. I, page 357).
Terlebih lagi, Dr. Gill menekankan bahwa Yesus kelihatannya dihukum cambuk bukan hanya sekali, namun dua kali (ibid). - pertama dicatat oleh Lukas dan hukuman cambuk yang kedua dicatat oleh Yohanes. Kedua hukuman cambuk itu sendiri seringkali membuat orang yang dihukum itu mati. Dan Yesus sudah hampir mati ketika Ia mengamali penderitaan di Getsemani, dan kemudian pukulan oleh para imam. Namun kemudian Ia dicambuki lagi sampai hampir mati, yang kelihatannya dialami dua kali secara terpisah. Seluruh punggung Yesus penuh dengan luka, hancur tersayat-sayat. Pakaiannya berlumuran Darah dan darah kental.
Namun mereka belum selesai dengan kekejaman mereka itu. Setalah Ia disesah,
"Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya."
(Yohanes 19:2-3).
Kemudian Pilatus membawa Yesus ke serambi di hadapan orang banyak.
"Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah manusia itu!" (Yohanes 19:5).
Tidak perlu diragukan bahwa mereka tidak pernah melihat pemandangan yang lebih menyedihkan dari ini. "Lihatlah manusia ini" Yesus, yang dimahkotai dengan duri tajam yang menembus kulit kepala-Nya, darah mengalir dari dahi-Nya masuk ke kedua mata-Nya, tubuh-Nya secara literal sudah hancur berkeping-keping oleh karena hukuman cambuk itu, darah mengalir berceceran di bawah kaki-Nya.
Namun mereka tidak berhenti sampai di situ. Para imam dan para pemimpin berseru lagi,
"Salibkan Dia, salibkan Dia!" (Yohanes 19:6).
Kemudian Pilatus
"menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan" (Yohanes 19:16-18).
Apakah ada yang mengherankan jika Yesus jatuh ketika Ia mencoba untuk memikul Salib-Nya ke tempat penyaliban? Ia harus ditolong oleh seseorang yang bernama Simon dari Kirene, karena Ia sudah hampir mati karena serangkaian penyiksaan yang Ia telah alami. Joseph Hart menjelaskan pemandangan ini dalam lagunya yang luar biasa dengan judul, "His Passion " (Penderitaan-Nya)
Lihat betapa tenangnya Yesus berdiri
Dia dicerca dan direndahkan
Orang-orang berdosa mengikat tangan Yang Mahakuasa
Dan meludahi wajah sang Pencipta
Dengan tusukan tanduk di Bait Suci-Nya
Mengeluarkan darah dari sekujur tubuh-Nya;
Punggungnya dicambuk dengan cambukan,
Namun cambuk yang lebih tajam mencabik hati-Nya
Dengan telanjang Ia dipakukan di kayu salib yang kasar,
Dipertontonkan kepada dunia dan sorga,
Suatu pertunjukkan luka dan darah
Suatu keajaiban kasih!
Lihatlah betapa pucatnya, wajah yang [lemah] itu,
Kepala yang layu itu, mata [yang melukiskan kesakitan] itu!
Lihat betapa menderita dan hinanya
Pahlawan kita tergantung dan mati
("His Passion" by Joseph Hart, 1712-1768).
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya." (Lukas 23:46).
Namun mereka tidak berhenti sampai di situ. Para prajurit yang datang dan melihat tubuh Yesus di kayu Salib.
"tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air" (Yohanes 19:33-34).
Rasul Yohanes ada di sana. Ia menceritakan kepada kita bahwa ia melihat Yesus mati dan bahwa "kesaksiannya benar" (Yohanes 19:35). Yohanes adalah saksi mata segala peristiwa penyaliban Kristus. Ia ada di sana. Ia melihat semua itu dengan mata sendiri.
Sahabat-sahabat Yesus mengambil mayatnya, membalsemnya, dan
"mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat" (Yohanes 19:40).
Mereka meletakkan tubuh-Nya di kubur.
Namun mereka belum berhenti sampai di situ. Musuh-musuh-Nya mengirim tentara Roma untuk "berjaga-jaga" (Matius 27:65), sehingga tidak seorangpun dapat mencuri tubuh itu.
Ya, Yesus telah mati. Saya secara pribadi menemukan bahwa tidaklah masuk akal bila ada beberapa orang Muslim ekstrimis yang tidak mempercayai bahwa Ia telah mati! Tentunya bukan hanya mereka saja. Beberapa sarjana liberal di Amerika dan Eropa juga berkata bahwa Ia tidak mati. Namun saya berkata bila orang ini masih hidup setelah mengalami seluruh penghukuman itu, dihukum cambuk, disesah, dipakukan kedua kaki dan tangan-Nya, dan ditombak lambungnya - saya berkata jika orang ini masih hidup setelah melalui semua itu, ini akan menjadi mujizat yang lebih besar dari pada ketika Allah membangkitkan tubuhnya dari kematian! Walaupun memang benar Allah yang membangkitkan Dia. Pada hari ketiga, Yesus bangkit secara fisik, mengalahkan dosa, maut dan Neraka! Dan para malaikat berkata kepada wanita-wanita yang datang ke kubur-Nya,
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
Ya, ia telah mati - untuk membayar lunas dosa-dosa kita dan untuk mengalami murka Allah atas dosa. Namun sekarang Ia telah bangkit, hidup kembali secara fisik dari kematian!
Haleluya! Haleluya! Haleluya!
Peperangan telah usai, pertarungan telah dilakukan;
Kemenangan hidup telah dimenangkan
Lagu kemenangan mulai dikumandangkan. Haleluya!
Kuasa kematian telah dikalahkan;
Kristus telah membuat pasukan mereka tercerai berai
Mari kita serukan sukacita kudus. Haleluya!
Tiga hari kesedihan telah lewat
Ia bangkit dari kematian
Seluruh kemuliaan untuk sang Kepala yang telah bangkit. Haleluya!
Tuhan, oleh bilur-bilur-Nya yang melukai Dia,
Dari sengat kematian yang mengerikan hamba-hamba-Nya bebas
Sehingga kita boleh hidup dan memuji Dia. Heleluya
Haleluya! Haleluya! Haleluya!
("The Strife Is O'er," translated by Francis Pott, 1832-1909).
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
Kaum Puritan membagi khotbah-khotbah mereka dalam dua bagian. Pertama, mereka memberikan doktrin, dan kemudian mereka memberikan aplikasi dari doktrin itu. Itu adalah apa yang akan saya lakukan pada pagi hari ini. Saya telah memberikan doktrin itu, dan sekarang saya akan memberikan aplikasi dari doktrin itu dari teks kita ini,
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
I. Pertama, Jangan Mencari Kristus dalam Ilmu Pengetahuan
Saya tidak menentang ilmu pengetahuan. Tidak sama sekali. Namun Anda tidak akan menemukan Kristus melalui reset saintifik. Mengapa tidak? Sederhana saja, karena ilmu pengetahuan berhubungan dengan hal-hal materi di bumi dan alam semesta ini. Jika Anda memiliki ketajaman mata, Anda dapat menemukan tanda-tanda tentang Kristus dalam ciptaan-Nya. Selanjutnya ini disebut "intelligent design," fakta bahwa ciptaan menunjukkan pekerjaan tangan dan tanda-tanda sang Pencipta, Kristus. Namun "tanda-tanda" dan "pekerjaan tangan" ini bukan Kristus Sendiri! Kristus telah bangkit dan naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah di Sorga. Ia tidak ada di sini dalam kosmos yang sedang sekarat atau bumi yang akan segera musnah ini. Oleh sebab itu, kita secara sempurna dapat berkata benar kepada orang-orang yang mempelajari ilmu pengetahuan,
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
II. Kedua, Jangan Mencari Kristus dalam Filsafat Manusia atau
Sistem-Sistem Religius Buatan Manusia
Saya telah belajar teori-teori filsafat utama. Saya telah mempelajari agama-agama besar dunia. Bisa jadi ada percikan kebenaran, namun itu tersembunyi dalam sejumlah prejudis manusia. Jangan mencari Yesus dalam filsafat dan agama-agama buatan manusia. Anda tidak akan menemukan Dia dalam pengajaran Plato, atau Socrates, atau filsuf-filsuf lainnya. Anda tidak akan menemukan Dia dalam ajaran Confucius, atau Budha, atau Mohammad. Saya menghormati orang-orang itu; mereka adalah para sarjana dan pemikir yang luar biasa. Namun Yesus berkata,
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"
(Yohanes 14:6).
Para filsuf di atas sekarang sudah mati. Mereka tidak dapat menjelaskan kepada Anda bagaimana cara menemukan Kristus.
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
III. Ketiga, Jangan Mencari Kristus dalam Materialisme
Amerika dan Dunia Barat
Sejak khotbah ini akan dimasukkan ke dalam website dan akan dibaca oleh orang banyak dalam tujuh bahasa di seluruh dunia, saya rasa saya harus minta maaf kepada Anda karena kejahatan Amerika dan Dunia Barat. Saya berdoa agar Anda tidak akan dibingungkan dengan pelajaran-pelajaran hina yang diberikan oleh universitas-universitas kami di Amerika. Saya berdoa agar Anda tidak mempercayai bahwa para pengajar Barat ini adalah orang Kristen, atau bahwa mereka merepresentasikan Kristus dalam hidup mereka. Mereka sama sekali bukan orang Kristen! Mereka adalah antikristus! Alkitab berkata,
"sekarang telah bangkit banyak antikristus" (I Yohanes 2:18).
Begitu juga dengan "industri intertainment" di Amerika dan Barat. Mereka menyebarkan berita antikristus yang hina itu ke seluruh dunia - dan kemudian heran mengapa orang-orang dari negara-negara Dunia Ketiga tidak suka kepada mereka, dan tidak menginginkan apa yang mereka sebut dengan "kebebasan." Kita dapat mengirimkan tentara Amerika kita untuk menaklukkan bangsa-bangsa di Dunia Ketiga, namun kita heran mengapa mereka tidak menginginkan apa yang kita miliki di Amerika dan Eropa. Yah, banyak dari kita di sini di Amerika dan Barat juga tidak menginginkan gaya hidup materialistic seperti ini juga! Saya pikir Amerika harus membersihkan rumahnya sendiri, universitas-universitas atheis-nya sendiri dan film-film dan musik cabulnya sendiri, sebelum kita mengirimkan tentara kita untuk memaksa orang lain untuk hidup dengan cara hidup yang dikehendaki Tuhan kita! Kita melakukan yang benar memerangi terorisme. Namun noda dan awan menyelimuti Amerika, sehingga membuat saya bertanya apakah benar "cara hidup" yang kita ekspor lebih baik dari cara hidup orang-orang dari negara Dunia Ketiga. Ini juga yang membuat saya bertanya apakah kultur Amerika "lebih baik" dari bangsa-bangsa yang kita invasi. Kita menjelaskan kepada mereka bahwa kita menawarkan "kemerdekaan," namun mereka melihat bahwa kita telah membunuh 15 persen dari anak-anak kita. Kita telah membunuh 50 juta dari mereka dengan aborsi. Di Iran semua bayi memiliki hal untuk hidup. Di Amerika mereka tidak memilikinya. Jangan katakan kepada saya bahwa orang-orang di Dunia Ketiga tidak memperhatikan itu! Mereka memperhatikannya, dan mereka berpikir kita adalah orang-orang munafik (sungguh kita memang seperti itu) ketika kita berbicara tentang memberikan kepada mereka "kemerdekaan."
Jika kita pernah menjadi negara Kristen, kita harus berada pada posisi yang lebih baik dalam wilayah moral yang tinggi. Kebijakan Amerika zaman dulu tidak memerangi rezim-rezim yang "jahat" karena mereka jahat, namun hanya berperang melawan orang-orang yang menyerang kita, atau membahayakan kita. Saya berpikir cara lama yang benar dan cara yang baru sekarang ini adalah salah!
Tidak, Anda tidak akan menemukan Yesus dalam materialisme Amerika atau Eropa. Kulrur kami sedang sekarat di dunia Barat. Kekristenan sekarat baik di Eropa dan Amerika. Namun ada kebangunan rohani yang agung di China, Asia Tenggara, belahan Afrika dan Amerika Latin. Kita dapat berkata bahwa teks kita memiliki aplikasi geografik. Kekristenan sedang sekarat di Barat, namun sedang berkembang pesat di negara-negara Dunia Ketiga. Sehingga saya berkata,
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
IV. Keempat, Jangan Mencari Kristus dalam Natur Anda Sendiri
sebagai Manusia yang Belum Bertobat.
Banyak orang membuat kesalahan dengan mencari Kristus dalam hati mereka sendiri. Namun Ia tidak ada dalam hati Anda yang belum bertobat! Alkitab berkata,
"Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu" (Yeremia 17:9).
Yesus berkata,
"sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat...Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam"
(Markus 7:21, 23).
Hati manusia
"sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa" (Efesus 2:1).
Oleh sebab itu, jangan melihat hatimu sendiri yang belum bertobat, atau perasaanmu sendiri. "Perasaan" Anda bisa menipu Anda. Jika Anda melihat ke dalam diri Anda sendiri, dan menguji pikiran-pikiran dan emosi-emosi serta keinginan-keinginan Anda sendiri, Anda tidak akan menemukan Yesus!
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
Anda harus memalingkan muka dari diri Anda sendiri, memalingkan muka dari latar belakang agama Anda sendiri, memalingkan muka dari kultur dan masyarakat Anda sendiri, memalingkan muka dari perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran Anda sendiri! Berpalinglah kepada Yesus - yang telah duduk di sebelah kanan Allah di Sorga! Jika Anda mencari Dia di sana Anda akan menemukan Dia di sana. Alkitab berkata,
"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (Kolose 3:1-2).
Itu adalah di mana Yesus berada sekarang! Dan, selanjutnya, datanglah kepada Yesus. Percayalah kepada Dia. Biarkan Dia menyucikan Anda dari dosa-dosa Anda oleh Darah-Nya. Datanglah kepada Yesus dan Ia akan mengampuni dosa Anda dan memberikan kehidupan kekal kepada Anda!
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6).
(SELESAI)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Luke 24:1-8.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
"The Strife Is O'er" (translated by Francis Pott, 1832-1909).
GARIS BESAR KHOTBAH KABAR BAIK UNTUK SEMUA BANGSA!Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. |
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5-6). (Lukas 22:44; Markus 14:34; Ibrani 5:7; Matius 26:31; I. Jangan Mencari Kristus dalam ilmu Pengetahuan, Lukas 24:5-6.
II. Jangan Mencari Kristus dalam Filsafat Manusia dan Sistem-Sistem
III. . Jangan Mencari Kristus dalam Materialisme Amerika dan
IV. Jangan Mencari Kristus dalam Natur Anda Sendiri sebagai |