Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
HARUSKAH KITA BERHENTI MEMENANGKAN JIWA? (SHALL WE STOP SOUL-WINNING?) Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. |
Khotabah ini dikhotbahkan di Kebaktian Malam, 19 Maret 2006
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). |
Kitab Kisah Rasul menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang Kristen pada gereja mula-mula menggunakan setiap kesempatan untuk membawa orang-orang yang belum selamat ke dalam gereja lokal - untuk mendengar pemberitaan Injil. Kita perlu mengikuti contoh dari orang-orang Kristen di gereja mula-mula itu. Kita perlu mengikuti perintah yang jelas dari Tuhan kita Yesus Kristus!
I. Pertama, gereja mula-mula menggunakan setiap kesempatan untuk memenangkan orang terhilang.
Para Rasul telah diperingatkan untuk menaruh perhatian yang serius dalam pelayanan memenangkan jiwa, tidak pulang ke rumah dan berdiam diri, dan tidak menyimpan iman mereka untuk diri sendiri. Mereka dihina dan dimasukkan ke dalam penjara demi usaha memenangkan banyak jiwa.
“Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam”
(Kisah 4:1-3).
Mereka yang tidak ingin melakukan pelayanan memenangkan jiwa disebabkan oleh karena “takut” menghadapi bahaya yang besar. Mereka akan ditangkap karena memberitakan Injil, karena berkhotbah untuk memangkan jiwa, kerena pekerjaan mereka membawa orang lain kepada Kristus.
Lagi para pemimpin agama akan dipenuhi dengan “iri hati” (Kisah Rasul 5:17). “Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota” (Kisah Rasul 5:18). Kemudian, ketika mereka dibawa kepada para pejabat, mereka berkata kepada Rasul-Rasul itu,
“Kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu”
(Kisah Rasul 5:28).
Rasul-Rasul itu diminta untuk pulang dan menyimpan Injilnya untuk diri mereka sendiri.
“Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia”
(Kisah Rasul 5:29).
Kristus telah berpesan kepada mereka,
“Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh”
(Lukas 14:23).
Kristus telah berkata kepada mereka,
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”
(Matius 28:19).
Mereka lebih “mentaati Allah dari pada manusia.”
Ketika Saulus dengan kejam menganiaya gereja sebelum pertobatannya, orang-orang Kristen ini menolak untuk berhenti memenangkan jiwa. Sebagaimana Saulus menganiaya mereka,
“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil” (Kisah Rasul 8:4).
Mereka dicemooh dan diserang karena usaha mereka untuk memenangkan jiwa. Para pemimpin agama pada saat itu menyebut mereka “sekte,” yang berarti “ a party or disunion” - heresy [bidat] (which is the Greek meaning of the word itself)” (Strong’s Concordance #139, Greek Dictionary). Mereka dilebeli sebagai “sekte.” Para pemimpin agama itu berkata,
“Sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan” (Kisah Rasul 28:22).
Orang-orang Kristen mula-mula disebut “sekte” karena mereka melaksanakan Amanat Agung dengan sangat serius, bahwa mereka secara literal mentaati Kristus ketika Dia berkata,
“Sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan” (Kisah Rasul 28:22).
Apakah ketaatan kepada Amanat Agung menjadikan kita menjadi sekte? Tidaklah demikian! Ini hanya berarti bahwa kita mentaati Yesus Kristus!
II. Kedua, orang-orang new-evangelical modern sudah nyaris menyerah untuk memberitakan Injil.
Saya telah membaca buku yang berjudul, No Place For Truth: Or What Happened to Evangelical Theology? oleh Dr. David Wells (Eerdmans, 1993). Time magazine menyebutnya sebagai “suatu teguran yang menyengat kaum evangelicalisme yang mulai melemah.” Pada sampul buku ini dikatakan, “analisis pengujian yang dilakukan oleh David F. Well terhadap teologi gereja yang kolep … membangkitkan orang untuk bertaya tentang bagaimana masa depan iman Protestan konservatif.”
Dikatakan bahwa orang-orang new-evangelical secara perlahan-lahan mulai menyerah untuk mempertahankan teologi dan Kitab Suci sebagai standard mereka, dan takluk kepada sosiologi dan psikologi. Ia berkata,
Pelepasan substansi doktrinal dan dikaburkannya dengan alasan untuk menjadi saksi dan tanpa kritis terhadap kultur, teologi sekarang mengubah bentuk “kebaikan” ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menemukan sukses dalam dunia teknologi dan kemakmuran. Mengetahui bagaimana menjadi religius saat ini berarti mengetahui bagaimana “membuatnya” di dalam … dunia yang dengan jelas berlawanan dengan prinsip-prinsip absolut dan … dikemudikan untuk menemukan arti hanya di dalam pemenuhan diri sendiri. Bahan bakar untuk praktis kebaikan baru ini tidak datang dari Alkitab tetapi datang dari…psikologi…memperhatikan psikologi sepenuhnya dan kebahagiaan di zaman kemakmuran (ibid 112)
Kekosongan iman evangelical tanpa teologi menggemakan kekosongan kehidupan modern. Keduanya telah memilih menyeberang ke dalam dunia yang mana Allah tidak memiliki tempat … Firman-Nya tidak relevan (ibid, hal 301).
Saya setuju dengan pernyataan Dr. Well. Kaum new-evangelical sekarang cenderung berkata bahwa Alkitab dan dokrin sudah tidak relevan lagi - satu-satunya yang menuntun hidup adalah perasaan orang itu sendiri dan rasa damai dan kemakmuran pribadinya sendiri.
Tetapi kami berkata bahwa Alkitab selalu relevan, bahwa Alkitab, dan hanya Alkitab saja, yang adalah rule untuk iman dan praktis kita. Ini adalah bentuk doktrin Baptis yang paling tua. Dan saya adalah orang yang tidak menyerah untuk mempertahankan Alkitab dan menggantikan doktrin dengan sosiologi dan psikologi
New-evangelical mordern nyaris menyerah untuk melakukan penginjilan pribadi. Di manakah mereka? Kita pergi ke kampus-kampus dan mall untuk mengundang orang banyak mendengar Injil. Tetapi di manakah orang-orang new-evangelical? Kami tidak pernah melihat mereka keluar memenangkan jiwa. Bagaimana dengan kita? Saya ingat ketika mereka melakukan ini. Ketika Biola ada di pusat keramaian Los Angeles, di 550 South Hope Street, Anda tidak dapat berjalan melalui pusat kota L.A. tanpa seseorang memberikan traktat atau mengundang Anda untuk mendengar Dr. J. Vernon McGee berkhotbah di Church of the Open Door. Apa yang terjadi? Di mana orang-orang new-evangelical itu telah pergi? Di manakah mereka ketika kami sangat membutuhkan mereka? Saya akan katakan kepada Anda di mana mereka. Mereka sedang sibuk untuk mempersalahkan orang yang mengambil Alkitab dan dengan serius memenangkan jiwa bagi Kristus. Mereka sibuk mencari-cari kesalahan dari pada memenangkan jiwa! Mereka sibuk mencari kesenangan dan kemakmuran sendiri dari pada mengadakan penginjilan pribadi. Yesus berkata,
“Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh”
(Lukas 14:23).
Kapan itu telah berubah? Kapan itu telah menjadi permisibel untuk tidak mentaati Kristus? Kapan kenikmatan pribadi menggantikan pekerjaan memenangkan jiwa? Saya katakan bahwa benar amanat agung ini untuk kita malam ini. Saya berkata bahwa orang-orang new-evangelicals, yang menolak untuk pergi menginjil, tidak dibernarkan oleh Kitab Suci, Kristus, para Rasul dan para martir dan para pahlawan iman - dan tidak dibenarkan oleh Allah Sendiri. Saya lebih baik masuk penjara seperti Bunyan atau Wumbrand - dari pada berhenti untuk menjelaskan kepada orang-orang Kristen untuk pergi memenangkan jiwa! Tidak akan pernah! Dr. John R. Rice berkata,
Dalam perumpamaan tentang orang yang mengadakan perjamuan besar dan mengundang banyak orang dalam Lukas 14:16-24, kita diberitahu bahwa hamba orang itu petama-tama pergi kepada orang-orang yang telah diundang. Tetapi mereka tidak mau datang. Kemudian ia pergi ke jalan-jalan dan lorong-lorong kota, dan mengundang “orang-orang miskin, dan orang-orang cacat, dan orang-orang buta, dan orang-orang lumpuh. Kemudian ia pergi ke semua jalan dan lintasan, pergi segera, dan memaksa mereka untuk datang! Bukankah ini mengindikasikan bahwa Tuhan Yesus menekankan agar orang-orang Kristen dari jemaat lokal bertanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada siapa saja yang dapat dijangkaunya?… Itu adalah skop tanggung jawab memenangkan jiwa dari setiap orang Kristen di setiap jemaat lokal.” (John R. Rice., D.D., Why Our Churches Do Not Win Souls, Sword of the Lord, 1966, hal. 22-23).
Yang lain mungkin melupakan bentuk memenangkan jiwa yang paling tua. Mereka mungkin melupakan apa yang Spurgeon dan Moody dan Torrey dan Bob Jones, Sr. dan John R. Rice katakan tentang penginjilan. Kami sendiri bahkan mungkin melupakan apa yang mereka telah katakan. Tetapi kita seharusnya tidak pernah melupakan perkataan-perkataan Kristus,
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”
(Matius 28:19).
Lagi Ia berkata,
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15).
Dan lagi Ia berkata,
“Paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh” (Lukas 14:23).
Kita harus membawa orang-orang ke dalam gereja lokal Baptis Perjanjian Baru ini untuk mendengar
“berita kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Lukas 2:10).
Kesukaan besar dari Yesus yang datang untuk menghancurkan dosa dunia, untuk menyelamatkan manusia dari penghukuman neraka. Kesukaan besar dari Yesus yang mati di kayu Salib untuk membayar lunas penghukuman dosa bagi manusia. Kesukaan besar bahwa Kristus secara fisik telah bangkit dari kubur dan naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Kesukaan besar bahwa Anda dapat diselamatkan, sekali dan untuk selama-lamanya, hanya dengan iman yang sederhana di dalam Yesus Kristus.
Itu adalah salah satu dan satu-satunya berita kita. Mari kita lanjutkan
“Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh”
(Lukas 14:23),
bahwa mereka mungkin mendengar bahwa Injil yang agung itu diberitakan dari mimbar ini setiap minggu pagi dan malam!
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Kisah Rasul 8:1-4.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Bring Them In” (by Alexcenah Thomas, 19th century).
GARIS BESAR KHOTBAH HARUSKAH KITA BERHENTI MEMENANGKAN JIWA?Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr. |
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).
I. Pertama, gereja mula-mula menggunakan setiap kesempatan
II. Kedua, orang-orang new-evangelical modern sudah nyaris menyerah |