Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
PEMBERITAAN KEBENARAN DI TENGAH PENYESATAN (TRUE PREACHING IN A TIME OF APOSTASY) Oleh: Dr. Robert Hymers |
Dikhotbahkan di Kebaktian Malam, 4 Desember, 2005
Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian." (1 Raja-Raja 22:8) |
Saya tidak akan memberikan detail-detail kisah ini kepada Anda. Kita dapat berhenti pada kisah dalam perikop yang akan kita bahas ini saja. Saya ingin katakan ini - bahwa perikop ini sangat penting. Hal ini disampaikan kembali dalam II Tawarikh pasal 18. Kasus seperti ini mirip sekali dengan empat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) dalam Perjanjian Baru. Setiap Injil menjelaskan kisah dasar yang sama kepada kita, dengan beberapa tambahan di sana-sini. Kita dapat katakan mengapa kisah yang sama diceritakan empat kali, yaitu karena Tuhan ingin kita mendegarnya empat kali. Dan hal yang sama di sini, kisah ini diceritakan dua kali, dalam dua kitab yang berbeda, karena alasan yang sama. Tuhan menganggap ini cukup penting sehingga kita harus membacanya dua kali. Dan itu persis seperti apa yang saya lakukan setiap tahun. Seperti saya membaca seluruh Alkitab setiap tahun, saya harus memikirkan dua kali tentang orang ini, Mikha bin Yimla.
Dan ia adalah seseorang yang sungguh sangat penting. Walaupun kita tidak mengetahui apapun tentang kehidupannya sebelum peristiwa ini, dan juga setelah peristiwa ini, dari peristiwa ia menghadap raja dan memberitakan Firman, sampai akhirnya ia dilemparkan ke dalam penjara. Secara instinktif kita dapat memahami bahwa ia adalah seorang pemberita kebenaran. Para pemberita Firman adalah orang-orang yang sangat penting - karena melalui pengkhotbah Tuhan berbicara kepada hati nurani manusia. Rasul Paulus menyatakan itu dalam dua bentuk pertanyaan:
“Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?” (Roma 10:14-15).
Tentu saja Mikha diutus dan tentu mereka tidak akan mendengarkan firman Tuhan jika ia tidak diutus. Tuhanlah yang mengutus dia. Dan mereka mendengar kebenaran dari mulut orang yang dipanggil Tuhan, orang yang diutus Tuhan untuk menjadi pemberita Firman itu. Raja Israel berkata,
“Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN.... Orang itu ialah Mikha bin Yimla..."” (I Raja-Raja 22:8).
I. Pertama, teks kita menunjukkan betapa sulitnya menemukan
pengkhotbah kebenaran.
“Masih ada seorang lagi…” Mengapa, tidak adakah yang lain? Raja telah
“mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya” (I Raja-Raja 22:6).
Mengapa tidak mendengarkan yang empat ratus orang nabi itu? Bukankah mereka cukup baik? Tidak dapatkah mereka menyampaikan kebenaran kepada Anda? Namun para pengkhotbah ini mirip dengan orang-orang sewaan. Mereka mau berkhotbah karena mereka dibayar untuk melakukan itu. Mikha berbeda dengan mereka. Ia tidak dibayar untuk melakukan itu. Ia berkhotbah karena Tuhan memanggilnya untuk melakukan itu. Ia mau berkhotbah dan ini keluar dari panggilan illahi yang ia miliki. Itulah yang membuat Mikha berbeda dengan 400 nabi atau pengkhotbah lainnya. Setelah 400 orang ini menyampaikan khotbah mereka, Yosafat bertanya,
"Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?" (I Raja-Raja 22:7).
Seorang komentator klasik, Matthew Henry berkata,
Persatuan tidak selalu menunjukkan gereja yang benar atau pelayanan yang benar. Di sini ada 400 orang yang bernubuat dengan satu pikiran dan satu perkataan, dan akhirnya semuanya itu salah. Yosafat tidak dapat mempercayai khotbah singkat ini; ini bukan apa yang ia inginkan. Bagaimanapun juga nabi-nabi palsu tidak dapat meniru yang asli, ia adalah orang yang memiliki kepekaan rohani yang dapat melihat pikiran yang salah, dan oleh sebab itu ia meminta nabi Tuhan untuk bersamanya. (Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, volume 2, Hendrickson Publishers, 1996 reprint, p. 545).
“Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?" (I Raja-Raja 22:7).
Teks kita menjelaskan kepada kita tentang sulitnya mencari orang yang seperti ini. Raja Israel berkata,
“Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN…. Orang itu ialah Mikha bin Yimla..." (I Raja-Raja 22:8).
Belum ada orang yang dipanggil untuk menjadi pemberita Firman atau pengkhotbah seperti ini. Belum ada orang yang melakukannya oleh karana panggilan Tuhan. Belum ada orang yang melakukannya bukan karena uang atau kehormatan. Belum ada orang yang mau
“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (II Timotius 4:2-5).
Dari semua pengkhotbah pada zaman Kristus, seperti yang ia nyatakan, tidak ada seorangpun di Israel yang seperti Yohanes Pembaptis. Dari semua Pengkhotbah di atas Aeoropagus, di Atena, tidak ada seorangpun yang seperti Rasul Paulus. Dari semua imam di Bohemia pada abad kelima belas, tidak ada yang seperti John Huss. Dari semua imam di Inggris pada abad keempat belas, tidak ada yang seperti John Wycliffe. Dari semua bishop, imam dan monk dari Jerman pada abad keenam belas, tidak ada orang yang seperti Luther. Dari semua pendeta dari London pada abad kedelapan belas tidak ada yang seperti George Whitefield, yang dapat berkhotbah dengan penuh kuasa Roh Kudus, walaupun pintu setiap gereja tertutup baginya dan menentang dia, oleh karena panggilan Tuhan ia memberitakan Injil ke ladang-ladang yang belum terjangkau oleh Injil Kristus Yesus!
Di manakah Yohanes Pembaptis? Di manakah Rasul Paulus? Di manakah orang-orang seperti John Huss, yang oleh karena ketaatannya pada panggilan Tuhan untuk memberitakan kebenaran ia harus menyerahkan tubuhnya dibakar oleh gereja Roma? Di manakah Wycliffe? Di manakah Luther? Di manakah Whitefield yang agung itu ketika kita sangat membutuhkannya?
Dan jika Anda adalah anak-anak muda yang sedang mempertimbangkan panggilan Anda untuk melayani, marilah kita menjadi seperti mereka ini, dan menjadikan nabi Mikha, sebagai teladan Anda - dan bukan empat ratus nabi Baal, tidak seperti para imam Bohemia, tidak seperti para bishop dan monk dari Jerman, tidak seperti para pendeta London, tidak kering seperti “Guru-guru Alkitab” dan “Para Penafsir Alkitab” di zaman penyesatan kita ini. Jangan mengikuti mereka, anak muda. Marilah menjadi seperti Mikha bin Yimla, Yohanes Pembaptis, Rasul Paulus, John Huss, Wycliffe, Luther, dan George Whitefield, mereka adalah orang-orang yang patut kita teladani. Marilah jadikan mereka teladan dari apa yang harus kita lakukan dan beritakan sebagai seorang pengkhotbah!
“Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN…. Orang itu ialah Mikha bin Yimla..." (I Raja-Raja 22:8).
Saya ingin Anda menjadi seperti orang ini!
Dan jika Anda berada di sini tadi pagi dan belum juga bertobat, milikilah kepekaan seperti Yosafat. Jangan lari dari orang yang mengajarkan Firman Tuhan tidak dengan kata-kata yang manis, tidak dengan emosi, dan yang tidak menyebut dirinya sendiri dari Tuhan.Temukan orang yang sangat peduli terhadap keselamatan jiwa Anda, yang dengan beban tugas yang agung untuk memberitakan kepada Anda hanya Injil yang dapat menyelamatkan jiwa Anda. Dan dengarkanlah bahwa orang itu seperti mengumandangkan suara Tuhan untuk Anda, orang yang hanya memiliki satu tekad yaitu menyampaikan kepada Anda firman Tuhan, orang yang
“dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.” (II Timotius 2:25).
Hormatilah seorang pengkhotbah. Terimalah perkataan-perkataannya. Dia yang memimpin Anda kepada Kristus Yesus. Dia yang mengajar Anda untuk mengetahui jalan keselamatan dan kebenaran. Kiranya Tuhan menolong Anda untuk melakukan itu. Karena akan ada, di zaman kita ini, sulitnya mencari pemberita kebenaran di muka bumi ini.
“Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia,sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.” (I Kings 22:8).
II. Kedua, Teks kita menjelaskan tentang betapa dunia membenci
para pemberita kebenaran
“Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia..” (I Raja-Raja 22:8).
Betapa perkataan ini menentang Mikha bin Yimla yang terus berulang di sepanjang abad! "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia…” Anda tidak dapat lari dari kebencian dunia jika Anda memang dipanggil Tuhan untuk menjadi seorang pemberita kebenaran. Saya tahu sedikit sekali saya mengalami seperti itu semasa hidup saya, sedikit sekali saya dibenci dunia oleh karena memberitakan kebenaran Injil. Tetapi hanya sedikit saja. Saya belum dipenjarakan seperti Mikha bin Yimla; belum dipenggal kepalanya seperti Yohanes Pembaptis; belum menjadi martyr seperti Rasul Paulus. Belum dibakar pada tiang perapian seperti Huss; belum dikucilkan seperti Luther; belum dikeluarkan dari gereja saya sendiri seperti Whitefield; belum dikunci dalam Menara London seperti Richard Baxter; belum dikecam oleh Baptis Union seperti yang dialami Spurgeon yang tidak ada bandingnya; belum dianiaya dan dibunuh seperti para pemberita Injil yang setia di Indonesia; belum dipenjarakan seperti para pemberita Injil di China. Tetapi saya telah dibenci. Ya, saya hanya mengalami sebagian kecil dari apa yang dialami oleh nabi Mikha pada saat Raja Israel berkata,
“Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN…. Orang itu ialah Mikha bin Yimla..." (I Raja-Raja 22:8).
Tetapi hanya sedikit penderitaan yang saya telah tanggung dan tidak dapat dibandingkan dengan apa yang Tuhan kita alami. Inilah yang dikatakan oleh-Nya,
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” (Yohanes 15:18).
“Mereka membenci Aku tanpa alasan.” (Yohanes 15:25).
Tuhan kita Yesus Kristus telah dibenci jauh melebihi para pengkhotbah yang dipanggil Tuhan di atas, orang-orang menangkap Dia, menyesah Dia sampai setengah mati, dan memakukan tubuhnya yang penuh berlumuran darah di kayu salib.
“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (I Petrus 2:21-24).
Dan inilah yang terlihat di pemandangan saya bahwa Mikha adalah type, suatu ilustrasi yang jelas, dari Tuhan kita Yesus, dalam penderitaannya. Perhatikan ayat 24. Marilah kita berdiri dan membacanya dengan suara yang keras.
“Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?” (I Raja-Raja 22:24).
Kita langsung ingat lagi tentang Tuhan kita Yesus Kristus:
“Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?” (Matius 26:67-68).
Anak-anak muda yang merasakan panggilan untuk melayani harus selalu ingat bahwa mereka akan tidak disukai dan bahkan dibenci oleh orang-orang tertentu. Tidak ada cara untuk menghindarinya. Kristus berkata,
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu… Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:18-19).
Silahkan Anda duduk kembali.
Dalam perasaan yang sangat nyata inilah yang akan dialami oleh orang-orang Kristen sejati, bukan hanya dialami oleh para pengkhotbah atau pemberita kebenaran. Ketika Anda menjadi lebih saleh, semakin Anda berdiri teguh bagi Kristus, Anda akan lebih lagi dibenci dan dihujat oleh dunia. Pernahkah Anda mengalami kesulitan oleh karena menjadi orang Kristen? Ini serius - pikirkanlah itu. Pernahkah Anda berada pada posisi yang sangat menderita karena Anda menjadi orang Kristen? Saya mau katakan kepada Anda, jika Anda belum pernah mengalaminya, Anda harus lebih keras lagi mengoreksi diri Anda. Ada sesuatu yang salah. Kristus berkata,
“Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:19).
Sekarang, ini tidak berarti bahwa setiap orang akan membenci Anda. Lihatlah akhir dari teks ini, I Raja-Raja 22:8. Marilah kita berdiri dan membacanya dengan suara keras.
“Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian.” (I Raja-Raja 22:8).
Anda boleh duduk kembali.
Raja Israel membenci nabi itu karena ia tidak pernah menubuatkan yang baik dan selalu menubuatkan yang buruk tentang dia. Tetapi orang bijak seperti Yosafat ingin mendengarkan kebenaran tentang dirinya sendiri. Ia berasal dari selatan. Ia telah mendengar pemberitaan kebenaran yang solid. Ia gembira ketika pemberita kebenaran itu memberitahukan kebenaran kepadanya tentang dirinya yang penuh dosa, dan terhilang.
Apakah Anda datang ke gereja untuk mendengar banyak hal yang menyenangkan tentang diri Anda sendiri - atau apakah Anda datang untuk mendengar kebenaran berhubungan dengan kondisi Anda yang masih terhilang dan sangat memerlukan Kristus untuk menyelamatkan Anda? Perhatikanlah bahwa Yosafat tidak setuju dengan Raja Israel. Ia berkata, “Janganlah raja berkata demikian,” Anda tidak boleh mengatakan itu. Dan sungguh, ia tidak mau mengatakan itu. Matthew Henry memberikan komentar tentang ini:
Catat di sini, orang yang mempertahankan hidup dalam dosanya yang begitu menyedihkan, dan yang membenci para pelayan Tuhan karena mereka tidak sepaham dengan para pelayan Tuhan yang terus-menerus menunjukkan kesengsaraan dan bahaya yang mereka akan hadapi oleh karena dosa mereka, dan mereka akan terus memusuhi orang-orang yang memberitakan kebenaran kepada mereka. (ibid.).
Perbedaan antara pengkhotbah yang dipanggil Tuhan dan pembicara motivasional adalah sangat jelas dalam perikop ini. Pembicara motivasional seperti Tony Robbins, mengatakan kepada banyak orang bahwa mereka memiliki kekuatan dalam diri mereka untuk menjadi atau melakukan sesuatu yang lebih baik. Pembicara motivasional memberitahukan kepada semua orang bahwa mereka akan dapat berhasil jika mereka berpikir dan bertindak secara positif. Ini sama seperti 400 nabi Baal dalam pasal ini. Semua nabi Baal ini adalah pembicara motivasional! Mereka berkata,
“Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja." (I Raja-Raja 22:12).
Mereka adalah pengkhotbah “prosperity" [teologi sukses]! Mereka adalah para pembicara motivasional! Tetapi, Anda lihat, pemberita kebenaran tidak seperti itu. Pemberita kebenaran tidak mengatakan kepada Anda, “Anda dapat melakukan itu.” Pemberita kebenaran justru berkata kepada Anda, “Anda tidak akan dapat melakukan itu.” Seorang pengkhotbah berbicara kepada Anda bahwa Anda sangat menyedihkan dan penuh dosa, tidak berpengharapan dan terhilang - jelas ini bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh para pembicara motivasional atau pengkhotbah prosperity [teologi sukses] yang Anda dapat dengar dan lihat di televisi. Tetapi pengkhotbah sejati memiliki berita yang negatif, dan banyak orang tidak mau mendengarnya. Mereka seperti raja Israel, yang berkata,
“Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka.” (I Raja-Raja 22:8).
Seorang pengkhotbah sejati tunduk pada hukum! Ia berbicara kepada Anda bahwa Anda adalah orang berdosa. Ia berbicara kepada Anda bahwa Anda memiliki hati yang jahat karena tidak percaya kepada Tuhan. Ia tidak “meramalkan yang baik.” Ia berbicara kepada Anda bahwa Anda orang berdosa yang akan pergi ke neraka, dan tidak ada sesuatupun yang dapat menyelamatkan Anda, selain Darah Kristus!
Saya berdoa agar Anda memperhatikan khotbah ini. Saya sedang berbicara kepada Anda bahwa Anda adalah orang berdosa yang sangat menyedihkan. Jangan ingkari itu. Lihatlah diri Anda sendiri dan lihatlah bahwa apa yang saya katakan ini benar. Biarlah hatimu menghakimi dirimu sendiri sekarang dan agar Tuhan tidak akan lagi menghakimi Anda kelak. Datanglah kepada Kristus agar dosa-dosamu disucikan oleh Darah-Nya yang telah tercurah dan Anda akan diselamatkan dari murka yang akan datang, karena, jika Anda datang kepada Dia maka,
“darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (I Yohanes 1:7).
Bertobatlah. Bertobatlah. Datanglah kepada Kristus dan Ia akan menyucikan Anda dari segala dosa Anda.
Hal yang sangat menyedihkan tentang hal ini adalah, di dalam I Raja-Raja 22, bahwa Raja Israel tidak mau memperhatikan sang pemberita kebenaran. Ia pergi ke medan perang menurut kehendaknya sendiri, walaupun sang pemberita kebenaran telah memperingatkannya.
“Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya…Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria.” (I Raja-Raja 22:34, 37).
“Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas.” (Lukas 16:23).
Oh, saya berdoa agar Anda mau memperhatikan khotbah ini, dan mau bertobat, dan datang kepada Kristus dengan iman. Tidak ada seorangpun yang dapat menyucikan dosa Anda dan memberikan pengampunan dan penebusan dalam terang Allah, selain Yesus. Datanglah kepada Yesus sekarang juga - atau, Anda akan seperti Raja Israel, hidup Anda akan berakhir di dunia ini dan jiwa Anda akan pergi tanpa keselamatan ketika menghadap Hakimmu, Allah yang Mahatinggi.
(SELESAI)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.rlhymersjr.com. Klik on "Sermon Manuscripts."
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab sebelum khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Luke 17:24-30.
Persembahan Pujian Solo sebelum khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith
“Faith of Our Fathers” (by Frederick W. Faber, 1814-1863).
GARIS BESAR KHOTBAH PEMBERITAAN KEBENARAN DI TENGAH PENYESATANOleh: Dr. Robert Hymers |
Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian." (1 Raja-Raja 22:8) (Roma 10: 14-15)
I. Teks kita berbicara tentang sulitnya menemukan pemberita
kebenaran,
II. Teks kita menjelaskan tentang betapa dunia membenci para pemberita |