Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.
Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.
Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net.
.
MENGAPA PERCAYA KJV TIDAK CUKUP (WHY BELIEVING IN THE KJV IS NOT ENOUGH) oleh Dr. R.L. Hymers, Jr. |
Khotbah yang dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" (Yoh. 3:10). |
Dalam catatan kaki atau tafsiran Scofield Study Bible dijelaskan bahwa ini tentang Nikodemus yang adalah seorang "pengajar Israel". Dr. John R. Rice berkata:
Bagaimana seseorang dapat memahami seluruh Alkitab… tanpa melihat bahwa hati yang telah rusak harus dipulihkan, harus mengalami pengampunan? Nikodemus salah jika berpikir telah menemukan semua itu dalam Perjanjian Lama (Dr. John R. Rice: John: The Son of God, Sword of the Lord, 1976, p. 72).
Scofield Study Bible menekankan fakta ini bahwa artikel yang nampak sebelum kata "pengajar" dalam bahasa asli atau Yunaninya - secara literal "the teacher". Nikodemus adalah seorang sarjana dan pengajar Alkitab pada zamannya. Ia memahami dengan sempurna bahasa Ibrani dan Aramik. Ia telah menghafal seluruh kitab dari Alkitab. Ia bisa mengutip setiap bagian Alkitab tanpa membuka Alkitab. Ia telah mempelajari kata per kata dari seluruh Alkitab sepanjang hidupnya. Namun ternyata ia belum memahami Alkitab! Kesalehannya tidak sebanding dengan pengetahuannya! Kesalehannya mulai dan berakhir dengan pengenalan akan Alkitab! Itulah sebabnya ia berkata, "Bagaimana semua itu dapat terjadi?" (ayat 9) ketika Yesus berbicara tentang pengalaman sejati apa yang dibaca dalam Alkitab! Orang Farisi seperti Nikodemus, pada zaman Yesus adalah orang-orang rasionalis. Mereka berpikir memahami Alkitab dengan rasio sama dengan mengalami kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam Alkitab. Pengetahuan menggantikan pengalaman.
Dr. A. W. Tozer berkata:
Pada zaman ini ada Rasionalisme Injili (dan bahkan Fundamentalis) yang tidak ada bedanya dengan rasionalisme yang diajarkan oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka berkata bahwa kebenaran ada di dalam perkataan dan jika anda ingin mengetahui kebenaran, pergilah kepada guru (rabi) dan belajar kata perkata dalam Alkitab. Jika kamu mempelajari kata per kata dalam Alkitab, kamu memiliki kebenaran, [ walaupun tidak mengalaminya, red.]. Ini adalah Rasionalisme Injili, dan situasi fundamental yang kita hadapi hari ini… Kita tidak bisa lepas dari konsep pikiran seperti ini. Ini menjadi doktrin bahwa ketika kamu mempelajari teks Alkitab dengan sendirinya kamu memiliki kebenaran. (A. W. Tozer, Faith Beyond Reason, "Revelation is Not Enough," Christian Publications, 1989, p. 20).
Rasionalis Fundamentalis juga seperti Nikodemus dan Farisi. Ia datang dan berkata, "KJV adalah kebenaran. Jika kamu percaya pemeliharaan dan kesempurnaan KJV, kamu telah memperoleh kebenaran!" Namun pandangan seperti ini salah. Dan ia salah karena sama persis dengan alasan Nikodemus yang juga salah - tidak ada yang supranatural, tidak ada yang melampau akal, semuanya apa yang masuk akal. Semua ini bukan iman Alkitabiah! Ini adalah rasionalisme yang mencelakakan jiwa!
" Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" (Yoh. 3:10).
Janganlah anda membuat kesalahan. Nikodemus adalah rasionalis fundamentalis. Ia percaya setiap kata dalam Alkitab - tetapi ia tidak menghidupi iman di dalam Allah dan tidak lahir baru. Ada tiga kesalahan utama dengan orang-orang yang berpikir bahwa percaya KJV sudah cukup.
I. Percaya KJV Jangan Menggantikan Percaya kepada Allah
Salah satu akar permasalahan orang Farisi adalah mereka tidak memiliki kehidupan secara pribadi dengan Allah. Mereka semua tahu tentang Allah dari orang kedua, dari doktrin Alkitab. Mereka percaya Alkitab - tetapi mereka tidak hidup di dalamnya, aktif dan berinteraksi dengan Allah. Ketika mereka berdoa, mereka tidak sungguh-sungguh berdoa kepada Allah. Mereka hanya mengucapkan kata-kata untuk mereka sendiri.
"Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama dengan semua orang lain,…" (Luke 18:11).
Orang Farisi berdoa kepada dirinya sendiri karena ia tidak memiliki persekutuan hidup dengan Allah. Ia percaya Alkitab - setiap kata darinya - tetapi ia tidak memiliki iman kepada Allah sendiri.
"Tetapi," seseorang berkata, "Bukankah percaya KJV sama dengan percaya kepada Allah?" Tidak - itu tidak sama. Bacalah Alkitab anda dalam Ibrani 11:6;
"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Ia ada…" (Ibrani 11:6).
Iman yang sesungguhnya bukan sekedar percaya bahwa Allah ada. Iman yang sesungguhnya percaya di dalam Allah sendiri! Anda harus datang kepada Allah! Percaya ayat-ayat Alkitab tidak sama dengan percaya di dalam Tuhan.
"Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengetahui hal-hal itu?" (Yoh 3:10).
Seperti orang Farisi yang baik, Nikodemus percaya Alkitab. Ia percaya bahwa Alkitab diperlihara Allah, tidak ada salah, dan Firman Allah yang diilhamkan. Tetapi ia tidak memiliki hidup beriman kepada Allah, hanya kepada Dia!
Banyak orang fundamentalis percaya bahwa KJV adalah Firman Allah yang dipelihara. Tetapi mereka tidak memiliki kehidupan doa. Mereka tidak meminta apa-apa kepada Allah, oleh sebab itu mereka tidak menerima apa yang mereka doakan. Mereka tidak mengenal Allah seperti Daud ketika ia berkata bahwa ia rindu "menyaksikan kemurahan Tuhan" (Maz. 27:4). Oh, Daud mengenal Allah secara pribadi dalam doanya, dengan cara yang tidak seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang percaya KJV.
"Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku", maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. " (Maz. 27:8).
Apakah yang menyebabkan kebaikan itu mati, iman yang kering dalam KJV tanpa iman yang hidup di dalam Tuhan? Seperti orang Farisi, mereka banyak berdoa untuk dirinya sendiri. Tidak heran kalau doanya begitu singkat, dan begitu sedikitnya doa yang terjawab! Karena imannya ditekankan pada KJV dari pada kepada Allah!
Jangan salah paham dengan saya. Saya percaya bahwa KJV adalah satu-satunya terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris yang patut dipercaya keakuratan terjemahannya saat ini. Saya berpendirian bahwa KJV diterjemahkan dari teks yang dipelihara Tuhan. Tetapi saya katakan bahwa percaya segala sesuatu tentang KJV tidak sama dengan hidup beriman kepada Allah, termasuk di dalamnya yang utama adalah doa kepada Allah, dan berbakti kepada Allah. Seperti Dr. Tozer berkata,
Saya percaya bahwa Alkitab adalah buku kehidupan, bahwa Allah telah memberikannya kepada kita dan bahwa kita diperingatkan untuk tidak menambah dan mengurangi apa yang tertulis di dalamnya. Alkitab adalah wahyu Allah. Tetapi wahyu saja tidak cukup!Harus ada illuminasi atau penerangan sebelum wahyu itu dapat menyentuh jiwa seseorang. Tidaklah cukup jika saya hanya sekedar mempertahankan kitab yang diinspirasikan di tangan saya.Saya harus memiliki hati yang diterangi oleh Tuhan. Ini berbeda dengan pendirian kokoh Rasionalis Injili [dan fundamentalis] yang menegaskan bahwa wahyu saja sudah cukup. (A. W. Tozer, ibid., hal. 22).
Percaya di dalam KJV jangan disamakan dengan percaya di dalam Tuhan.
II. Percaya di dalam KJV Jangan Menggantikan Sifat Kemurahan
Hati Orang Kristen
Saya takut bahwa bergitu banyak orang yang percaya seperti yang saya lakukan, bahwa KJV adalah yang terbaik. Dan ini membuatnya kehilangan sifat murah hatinya sebagai orang Kristen
Seseorang tidak akan meragukan apa yang saya katakana ini, "Omong kosong! Kita mempertahankan iman!" Saya mempertahankan iman selama lebih dari empat puluh tahun. Saya kehilangan denominasi dan teman-teman saya. Ya, saya tahu apa artinya mempertahankan iman. Tetapi saya berpikir bahwa begitu banyak apa yang disebut "mempertahankan" pada kenyataannya hanyalah suatu klise yang tak ada artinya.
Perhatikanlah Alkitab anda dalam Galatia lima ayat dua puluh dua:
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri…." (Galatia 5:22-23).
Jangan membuat kesalahan, kepercayaan di dalam KJV tidak boleh menggantikan semua ini - yaitu "buah Roh" (Galatia 5:22). Sekarang lihatlah ayat 20:
"… perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya " (Galatia 5:20-21).
Inilah beberapa "perbuatan daging" (Galatia 5:19).
Saya tidak yakin dengan apa yang seseorang katakan tentang apa yang disebut mempertahankan iman - jika ia mencuri uang untuk proyek pelayanannya, ia bukan orang Kristen yang baik - entah ia percaya KJV atau tidak! Ada "pembela" KJV yang berpikir adalah rohani mempertunjukkan perbuatan-perbuatan kedagingan - seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21. Omong kosong!
Engkau tidak dapat berpura-pura memiliki buah Roh (Galatia 5:22-23). Sifat murah hati orang Kristen, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri dan sebagainya, hanya keluar dari hati yang benar-benar telah bertobat. Itulah "buah Roh." Beberapa orang yang mengganggap ini sepele, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki buah Roh dalam hati mereka. Selanjutnya, mereka berpikir bahwa perbuatan daging adalah buah Roh! Mereka tidak dapat membedakannya.
Kami mengajak seorang Saksi Yehova ke gereja selama tiga Minggu, tanpa mengetahui bahwa ia adalah anggota gereja Saksi Yehova. Kami menjemput dan mengantarnya kembali pulang. Kami memberinya makan siang setiap kali menjemputnya. Kami membuatnya senang dan memperlakukan dia bak seorang pangeran. Tetapi ketika saya memberinya booklet John R. Rice tentang penghukuman kekal, ia melemparnya ke lantai dan berteriak di depan kami.
Ada banyak pemberita KJV yang memiliki roh yang sama dengan Saksi Yehova ini. Mereka memaksakan memasukkan doktrin mereka ke kepala. Mereka tidak tertarik lagi dengan apapun juga selain doktrin mereka - seperti Saksi Yehova. Mereka memisahkan diri dari gereja-gereja, persekutuan-persekutuan, dan menganggap setiap orang lain seperti kotoran - ini benar-benar seperti Saksi Yehova.
Mengapa kami menegaskan bahwa para pembela KJV yang bertindak seperti itu, beberapa dari mereka lebih baik - atau beberapa lagi lebih baik diselamatkan - dari pada Saksi Yehova?
"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. " (I Korintus 13:1-3).
Walaupun saya percaya bahwa KJV adalah terjemahan Alkitab yang sempurna dan dipelihara Allah, namun jika aku tidak memiliki kemurahan hati, itu semua tidak berguna bagiku!
"Perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian,… barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah " (Galatia 5:20-21).
Percaya di dalam KJV jangan sampai menghilangkan sifat kemurahan hati orang Kristen!
"Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? (Yoh. 3:10).
III. Percaya dalam KJV Jangan Menghilangkan Seruan Pertobatan
Nikodemus adalah seorang Farisi. Ia percaya setiap iota dan titik dari Firman Allah yang terpelihara. Tetapi ia tidak pernah dilahirkan kembali. Ia berbicara seperti orang bodoh tentang kelahiran kembali. Ketika Yesus menjelaskan kepadanya bahwa ia harus mengalami kelahiran kembali, ia berkata, "Bagaimana mungkin hal itu terjadi?" (Yohanes 3:9). Dan Yesus berkata kepadanya,
" Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? (Yoh. 3:10).
Ia percaya Alkitab kata per kata - tetapi ia belum bertobat!
Anda melihat di sini, percaya KJV tidak boleh menggantikan seruan pertobatan dengan sungguh-sungguh. Dr.Tozer berkata:
Ya, ini mungkin terlihat, tetapi belum terasa. Paulus berkata, "supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah" (I Kor. 2:5).
Sekarang, teologi rasionalis memahami itu dengan cara ini: Ia berkata bahwa imanmu tidak boleh didasarkan pada hikmat manusia tetapi pada firman Allah. Tetapi itu bukan apa yang dikatakan oleh Paulus. Ia berkata bahwa imanmu harus didasarkan pada kekuatan [power]Allah. Ini sungguh hal yang berbeda (A. W. Tozer, ibid., p. 25).
Lagi, Dr. Tozer berkata:
Ada seseorang yang telah lama bergereja dan percaya Alkitab dan menghafalnya dan mengutipnya dan mengajarkannya… Kemudian suatu hari… ia tiba-tiba merasa sangat membutuhkan Allah dan melupakan semua sejarah masa lalunya, ia berlutut .. kemudian ia… mengaku, "Saya telah menjadi deaken di gereja ini selama 26 tahun dan belum pernah mengalami kelahiran kembali sampai malam ini!" (A. W. Tozer, ibid., pp. 27-28).
Apakah yang terjadi? Orang itu telah mempercayai Alkitab King James-nya! Tiba-tiba, Roh Kudus mempertobatkannya. Ia merasa jijik akan keyakinannya selama ini dan kemudian percaya kepada Yesus Kristus. Sekarang ia lebih percaya kepada Anak Allah dari pada hanya sekedar mengetahui ayat-ayat Alkitab. Kristus yang duduk - di sebelah kanan Bapa - di Sorga!
Mari kita perhatikan II Timotius 3:15,
"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus " (II Timotius 3:15).
Timotius telah mengenal Kiab Suci dari ia masih kanak-kanak, namun itu tidak menyelamatkannya! Alkitab diberikan untuk membawa orang kepada Kristus! KJV ada di sini, "memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (II Timotius 3:15).
Iman yang tak terp'ri, Ya
Domba Kalvari kurindukan
Inilah doaku, Ampuni dosaku
Jadikan aku hambaMu penuh iman!
("My Faith Looks Up To Thee" by Ray Palmer, 1808-1887).
Imanku yang tak terperi, Ya domba Kalvari!
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan kamu akan diselamatkan" (Kis. 16:31).
Yesus berkata,
"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberikan kesaksian tentang Aku." (John 5:39).
Iman hanya sekedar percaya Alkitab tidak pernah menyelamatkan seseorang. Kasus Nikodemus membuktikan itu. "Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku." Hanya satu-satunya iman kepada Kristus saja yang menyelamatkan anda! Kristus sendiri yang harus menjadi obyek iman.
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka engkau diselamatkan." (Kis. 16:31).
(SELESAI)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di
Internet
di www.rlhymersjr.com. Klik on
"Sermon Manuscripts."
diterjemahkan oleh Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab sebelum khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Yoh. 3:1-10
Persembahan lagu Solo sebelum khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
"My Faith Looks Up To Thee" (by Ray Palmer, 1808-1887).
GARIS BESAR KHOTBAH Mengapa Percaya KJV Tidak Cukupby Dr. R. L. Hymers, Jr. |
"Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" (Yoh. 3:10).
I. Percaya KJV Tidak Boleh Menggantikan Percaya kepada Allah,
II. Percaya KJV Tidak Boleh menggantikan Sifat Kemurahan Hati
III. Percaya KJV Tidak Boleh Menghilangkan Seruan Pertobatan, |